******** ( 1 bulan kemudian )
Setelah pertengkaran hebat malam itu. Semuanya berubah.
" Berdasarkan hasil putusan sidang, gugatan hak asuh anak atas nama Liora bardine jatuh ketangan keluarga bardine "
Tok,,Tok,,Tok,,
" Sidang ditutup ! "
Ravindra tampak tersenyum puas atas keputusan hasil sidang yang menyatakan hak asuh liora jatuh ke tangannya,bukan ke tangan adora mantan istrinya. Hari itu, Ravindra begitu marah saat mengetahui bahwa adora masih memiliki hubungan dengan kekasih masa lalunya ,daniel. Walaupun adora sudah berulang kali menjelaskan bahwa hubungan mereka tidak lain hanyalah sebatas teman, tetap saja ravindra tidak mau mendengarkan penjelasannya.
"Lihatlah bagaimana aku akan menghancurkan hidupmu, beraninya kau mencoba mengalahkanku,! " gumamnya dalam hati sambil tersenyum tipis
.
28 juli 2010 Hari dimana putri kesayangan mereka berulang tahun..
" Ma, apa papa akan pulang lebih awal malam ini? " menghampiri Adora yang sedang mempersiapakan makan siang.
"Kau sudah bangun,? apa tidurmu pulas sayang,? "
"Hmm,,,,, ma papa tahu kan kalau malam ini ulang tahun Liora? "
" Jangan bilang papa lupa lagi,! " ujarnya dengan wajah cemberut
" Papamu tidak akan lupa sayang, kalau begitu mama akan mengunjungi papamu ke kantor lalu mengajaknya pergi berbelanja, bagaimana ? "
" Apa Li boleh ikut ma ? "
" Tidak sayang kau masih ada les musik siang ini,! mama akan menjemputmu sore nanti " mengelus kepla putrinya
" Huft,,,, baiklah kalau begitu " melanjutkan makan siangnya.
Setelah mencatat semua yang akan dibeli, Adora segera pergi dengan mobilnya. Adora terus mencoba menghubungi suaminya, tapi karena tidak ada jawaban dia hanya bisa meninggalkan pesan suara.
"Pa, kenapa susah sekali untuk menghubungimu,, mama akan pergi belanja sebentar ya pa " seperti biasa Adora selalu memberitahu apa yang akan dia lakukan pada suaminya itu karna dia tidak ingin sampai menimbulkan masalah karna hal sepele dengan sikap Ravindra yang sangat egois.
"Baiklah terimakasih untuk kehadirannya pada siang hari inim, semoga pryek ini berjalan dengan baik " ujar Ravindra yang barusaja mengakhiri meeting dengan para investor dan pengusaha lainnya.
" Maaf pak, dar tadi ponsel bapak terus berdering, sepertinya itu telfon dari istri anda,! " ujar sekretaris yang membawakan beberapa file kemeja Ceo Bardine Group itu.
Setelah menrima pesan suara dari istrinya, Ravindra menyuruh anak buahnya untuk mengikut Adora dan melaporkan apa saja yang dilakukan istrinya itu.
Saat itu anak buah ravindra mengirim beberapa foto kepadanya. Dia terlihat sangat marah. Dari laporan anak buahnya ravindra mendapati adora sedang pergi berbelanja dengan daniel di sebuah mall yang ada di kota malpiyon.
Walaupun sebelumnya adora sudah mengirim pesan dan mencoba melakukan panggilan telfon kepada suaminya itu, tetap saja Ravindra terlihat sangat marah. Sebenarnya saat berbelanja di sebuah toko pakaian yang ada di dalam mall, adora bertemu dengan daniel, ternyata daniel adalah pemilik toko itu.Karna melihat adora mengalami kesulitan membawa barang belanjaan yang lumayan banyak,daniel menawari bantuan dan adora pun menerimanya. Setelah menerima laporan dar anak buahnya, Ravindra langsung menyusul ktempat istrinya belanja. Saat Adora dan Daniel hendak berjalan ke parkiran,mereka di hadang oleh ravindra yang sudah terlihat sangat emosi.Itulah awal mula pertengkaran adora dan ravindra yang akhirnya karna merasa selalu di abaikan adora meminta untuk berpisah.
" Pa,hak asuh itu apa ? " tanya liora yang duduk di sebelah ravindra
" Kau tidak perlu tau sayang, yang penting mulai hari ini dan seterusnya kau akan tinggal hanya dengan papa "
" Apa kau mengerti ? " tegas ravindra pada putrinya
" Tanpa mama pa ? " sahutnya kebingungan
" Jangan pernah membahas tentang mamamu lagi di hadapan papa ! "
" Mulai hari ini, mamamu tidak akan tinggal bersama kita lagi.Dia tidak memiliki hak apapun lagi di rumah kita, karna diia lebih memilih pria miskin itu " gumam ravindra tampak kesal
" Kenapa papa bicara seperti itu,,,apa liora tidak boleh tinggal dengan mama ? " ujar liora yang tampak ketakutan
" Tidak ! "
" Kau tidak boleh menemuinya apalagi tinggal dengannya "
" Kau mengerti apa yang papa katakan ? " tegas ravindra langsung menggenggam tangan liora dan membawanya keluar dari ruangan sidang
" Pa,,kenapa papa sangat marah ? Apa yang salah dengan mama ? " liora terus bertanya saat ravindra menyeret tangannya
" Apa kau tidak mengerti !mama,,mama,,mama,,berhentilah memanggil wanita tukang selingkuh itu mama ! " ravindra menghentikan langkahnya dan menatap liora dengan tatapan penuh amarah
Saat itu ravindra berjalan sambil menyeret tangan putrinya sampai ke parkiran.Liora yang merasa ketakutan saat itu tidak bisa berkata apa apa lagi dan hanya berdiri sambil menangis.Tiba tiba adora dan daniel muncul dari arah belakang.
" Apa yang kau lakukan padanya ? "
" Dia begitu ketakukan, kenapa kau membuatnya menangis ? " ujar adora menghampiri putrinya
" Jangan ikut campur,kau sekarang tidak punya hubungan apapun lagi dengan kami "
" Jangan pernah menemui putriku lagi,hiduplah bahagia dengan selingkuhanmu itu " ujar ravindra sembari menarik tangan putrinya
" Tuan ravindra,bagaimanapun liora juga putriku aku yang melahirkannya.Bagaimana bisa kau melarangku menemuinya,bukankah itu sangat keterlaluan ? " ujar adora yang mencoba tetap tenang
Liora yang saat itu masih belum cukup umur untuk mengerti apa yang terjadi menimpa keluargany ahanya bisa menangis.
" Ma,,kenapa papa bilang Li ga boleh bertemu mama lagi, kenapa kita tidak tinggal bersama saja seperti dulu,!? " ujar liora dengan suara gemetar
" Sayang,,jangan menangis ! "
" Mana mungkin mama meninggalkanmu, kita hanya tidak bisa tinggal bersama lagi.
" Kita bisa bertemu kapanpun kau mau,saat ini kau hanya perlu mendengarkan kata papamu.Jadilah anak yang baik, Li apa kau mengerti? " ujar adora dengan air mata berlinangan
" Tapi ma,,!"
Ravindra yang tidak bisa menahan amarahnya.
" Sudahlah,,Li ayo naik,! "
" Kita harus segera pulang " ravindra menarik tangan liora
" Liora mau sama mama,,!" ujar liora menggenggam tangan mamanya dengan kuat
" Kau harus mendengarkan kata papa,, apa kau mau hidup miskin dengan memilih tinggal dengan wanita itu! "
" Ayo cepat naik,,!" ujarnya dengan tegas sambil memaksa liora masuk kedalam mobil.
Liota tetap menggenggam tangan Adora dengan kuat, dia enggan melepaskannya sampai Adora ikut terseret berjalan ke arah mobil Ravindra. Tangan kecilnya dipaksa untuk melepaskan dan Genggaman itu akhirnya terlepas.
"Ma,Mama,,!!" teriak liora saat ravindra menggendongnya dan memasukkannya kedalam mobil.
*******
8 Tahun kemudian...
Tokk,,,Tok,,,Tok,,,! ( Seseorang mengetuk pintu )
" Non,,,non Liora waktunya sarapan non,tuan sudah menunggu di meja makan " sorak seorang pelayan yang berdiri di depan pintu kamar liora
" Huaaammmmm,,,,haahhh,,, " sambil meregangkan kedua tangannya
" Iya bi,sebentar " sahutnya terdengar jelas seperti baru bangun dari tidurnya
Pantulan cahaya matahari pagi yang menembus sela sela tirai kamar, menyoroti wajahnya.Saat dia membuka mata, keindahan terpancar dari bola matanya yang berwarna biru seperti indahnya lautan. Rambut panjangnya terurai sampai ke pinggang, kulitnya putih mulus tanpa cela. Seolah kesempurnaan ada dalam dirinya, Liora berdine putri tunggal dari Bavindra bardine kini telah menginjak usia 18 tahun.
" Astaga,,wajahku ! "
" Aaaaaa tidak...Kenapa wajahku bengkak sekali " pekik liora saat melihat dirinya di cermin. suaranya terdengar jelas sampai ke ruang makan.
Setelah menunggu sekitar 10 menit akhirnya liora turun dan bergabung di meja makan.
" Apa kau tidak kesekolah hari ini ? " tanya Ravindra sambil menyantap sarapannya.
" Huft,,selalu saja begitu " gumam Liora pelan
" Apa yang kau katakan,? bicaralah yang jelas, papa sudah semakin tua, tidak bisa mendengarmu berbisik seperti itu ! " ujarnya
" Hari ini sekolah libur pa, seminggu lagi adalah acara kelulusanku.Pasti papa tidak ingat kan " ujar liora terlihat sedikit kesal
" Hmmp,,tidak mungkin papa lupa "
" Bagaimana hasil ujianmu ? " tanya ravindra
" Tidak terlalu buruk,aku mendapatkan nilai tertinggi di kelas seni " jawabnya santai
" Kau masih bergabung di kelas seni ? bukankah papa sudah memperingatkanmu untuk menjauhi segala hal yang berkaitan dengan dunia musik atau apapun itu namanya " tegasnya membanting sendok ke meja
" Mau bagaimana lagi , yang jelas Li sudah lulus " jawab liora
" Kenapa papa tidak pernah mengizinkan ku untuk melakukan hal yang aku inginkan,!? " debatnya menampakkan ekspresi sedih
" Cukup,! papa tidak mau mendengar celotehanmu lagi,, Jangan jadi anak yang membangkang ! ingat kau adalah penerus keluaga bardine, tolong jaga nama baik keluarga kita " tegasnya
" Sudahlah, papa tidak akan mengerti,, yang penting aku sudah melakukan yang terbaik menurutku. Buktinya aku lulus dengan nilai yang bagus kok "
" Emmm,,benar juga ya " setelah berfikir Ravindra kembali mengambil sendok yang barusaja dibantingnya di meja makan.
" Tapi kedepannya kau harus mendengarkan ucapan papa ! "
" Kau dengar itu ? " ucapnya
" Hmmm baiklah " sahut Liora melanjutkan makannya
Hubungan ayah dan putri itu tampak tidak begitu dekat.Walaupun ravindra sudah mulai meluangkan sedikit waktunya bersama Liora,tetap saja ditengah kebersamaan mereka Liora merasa papanya selalu membahas tentang bisnis dan pekerjaan.
Drriiingggg,,,,driiingggg,,,,
" Hallo,,,Oh ya baiklah saya akan segera berangkat " ujar Ravindra saat menerima telfon dari seseorang
" Li,,papa harus segera berangkat ke kantor.Habiskan sarapanmu " ujarnya sambil beranjak dari meja makan
" Oh satu lagi,nanti siang papa sepertinya tidak terlalu sibuk.Papa akan mengajakmu belanja nanti. Bagaimana apa kau senang ? Apa kau mau ? " Ravindra sudah mengatur agar dia bisa pergi bersama putrinya kali ini
" Wah benarkah..Tentu saja pa aku mau " Liora tampak senang mendengarnya
" Kalau begity nanti papa akan mengabarimu saat pekerjaan papa selesai di kantor "
" Papa pergi dulu,,muah " sebelum pergi Ravindra mengecup kening putrinya seperti sebelum sebelumnya.
" Bye pa, Becareful " ujar Liora melambaikan tangannya
Liora melanjutkan sarapannya dan setelah itu dia kembali ke kamar.Dia merebahkan tubunya di atas ranjangnya yang sangat empuk itu.kemudian ponselnya berdering.
Drrrt,,Drrt,,every night in my dream 🎶
" Hallo,ada apa mil ? tanya Liora saat menerima panggilan telfon dari sahabatnya Milie
" Li,kau dimana ? " tanya Milie
" Di mana lagi,ya di kamar lah mil " jawab Liora
" Ya mana tau lagi pup kan,, dikamar mandi wkwkwwkwk " canda Milie
" Ya kali lagi pup sambil telfonan.Ada ada aja ni anak " ujar liora
" Eheh,soalnya aku lagi pup ni li,aha,hahahahha " milie tertawa lepas di dalam kamar mandi
" Ih,,jorok banget sih mil "
" Cantik cantik tapi otaknya geser, matiin dulu deh mil nanti telfon lagi kalau udah siap. Bye " Liora mengakhiri panggilan dari Milie
Ternyata Milie menelfon Liora karna dia ingin mengajak Liora ke suatu tempat.Tapi Liora mengatakan kalau dia sudah memikiki rencana bersama papanya siang ini. Karna itu milie mengajak Liora setelah dia selesai belanja bersama papanya.
Liora sudah sampai di mall tempat dia dan ravindra akan berbelanja.Tapi sudah hampir 10 menit menunggu,papanya belum juga muncul.Karna merasa bosan,liora bermaksud untuk melihat lihat sekitanya sambil menunggu papanya datang.Tidak disangka saat dia masuk ke salah satu toko pakaian yang ada dimall itu,liora bertemu dengan seseorang yang sudah sangat lama ingin dia temui.
" Selamat datang ditoko kami,silahkan.Belanjalah dengan nyaman " sapa seorang wanita yang berdiri di dekat kasir
Darahnya terasa mengalir dengan cepat,dan jantungnya berdetak sangat kencang saat mendengar suara wanita itu.Liora segera mencari asal suara itu dan mendapati seorang wanita paruh baya yang bertugas sebagai kasir di toko itu.Liora berjalan perlahan mendekati wanita itu,dia berdiri tepat di hadapannya.
" Ada yang bisa saya bantu dik ?tanya wanita itu merasa heran melihat tingkah liora yang terus memandanginya
" Bisakah anda membantu saya mengenakan baju ini ? ujar liora menunjukkan sehelai pakaian yang di ada di tangannya
" Baiklah,,mari saya akan mengantar anda keruang ganti " jawab wanita itu
Saat liora masuk ke ruang ganti,liora meminta agar wanita itu menunggunya diluar.Liora yang sebelumnya memakai sweeter ,mengganti pakaiannya dengan gaun cantik yang memperlihatkan bagian tulang dadanya.Wanita itu terkejut saat melihat kalung yang dipakai liora saat itu.Dia mendekati liora dan memperhatikan kalung itu dengan seksama.
" Kalung ini,,,, " wanita itu meraih kalung yang di kenakan liora saat itu
Liora terus memandangi wanita itu dengan air mata yang mulai mengalir di pipinya.Wanita itu terus memeriksa kalung itu dengan tangan yang mulai gemetar.
" Ka,,kalung ini,,," ucapnya sambil menatap wajah liora yang sudah dibanjiri air mata
" Mamaaaa,,,,,,!! " Liora memeluk wanita yang ternyata adalah adora itu dengan erat.
" Li,,Liora putriku. Kaukah ini sayang ? " adora merasa tidak percaya
" Iya ma,ini liora. Liora putri mama ! "
" Hu uu uu,,,mama,,li benar benar merindukan mama " liora menangis tersedu sedu
" Mama juga sayang,mama sangat ingin bertemu denganmu.Akhirnya tuhan menjawab do'a mama "
" Putriku sekarang disini. terimakasih tuhan kau telah mendengar do'a ku " ujar adora sembari memeluk putrinya dengan erat
Akhirnya Liora bertemu dengan mamanya setelah sekian tahun berpisah. Liora tampak sangat bahagia,begitupun dengan adora. Selama ini dia terus berusaha menemui putrinya,tapi ravindra menyuruh orang orangnya untuk mengusir adora dari kediamannya.
* By me : Sandra_ssi *