Xi Nian sekarang sangat mengantuk tapi perutnya kosong, adik perempuannya mungkin sudah pulang.
Xi Nian bangun dan pergi ke arah dapur, kucing hitam yang tidak di hiraukan oleh tuannya menangis di kamar.
Xi Nian tidak menyadari keberadaan kucing hitam itu, Xi Nian seorang assasin pastinya sangat sensitif dengan keberadaan mahluk hidup tapi kucing hitam adalah binatang spiritualnya sendiri jadi Xi Nian tidak tahu atau tidak peduli bahwa dia seorang yang memiliki kekuatan super.
Xi Nian memasak makanan untuk makan malam, bau masakannya tercium keseluruh ruangan.
Xi Ning datang menghampiri dapur.
Xi Ning mengendus: "Gege.. Baunya harum"
Xi Nian : "Ayo makan, gegemu baru saja selesai masak"
Xi Ning : "Iya~"
Xi Nian : "Coba yang ini, ini enak, yang ini juga oh.. Yang ini-"
Xi Ning cemberut : "Gege aku bukan lagi anak kecil, aku bisa ambil sendiri"
Xi Nian tertawa kecil : "Oke.. Oke.."
Xi Ning : "Gege! Ini enak! Sangat enak! Wow masakan gege yang terbaik"
Xi Nian : "Makanlah yang banyak"
Xi Ning mengangguk : "En!!"
Selesai makan malam, Xi Nian kembali ke kamar dan tertidur.
....
Xi Nian bangun dan pergi ke kamar mandi mencuci muka.
Setelah dari kamar mandi ia menganti pakaian dengan baju kaos berwarna abu-abu dan celana training berwarna hitam, Xi Nian keluar dari rumah, matahari masih belum muncul jam menandakan 05:12 am.
Xi Nian lari pagi mengarah ke arah taman mini kota, sekitar 1 jam akhirnya Xi Nian sampai dengan nafas yang terengah-engah dan keringat yang keluar dari tubuhnya.
Matahari mulai muncul dan suara burung mulai bernyanyi, suasana di taman sangat damai dan menyegarkan.
Sama sekali tidak ada orang, Xi Nian duduk di kursi taman dekat pohon besar bernama Acras. Daun berwarna hijau dan kuning batang pohon berwarna seperti kulit pohon pinus, itu unik.
Sudah lama Xi Nian tidak merasakan kedamaian seperti ini, dulu dia selalu waspada terhadap apa pun dan panca indranya selalu di titik puncak.
Kini Xi Nian tidak lagi harus waspada setiap saat, Xi Nian menutup mata menikmati angin pagi musim panas. Desiran dan gesekan daun dari pepohonan membuat tubuhnya rileks, aroma pohon yang segar tercium.
Ketika Xi Nian menikmati suasana taman sesuatu datang yang membuat Xi Nian menegang dan berdiri dari kursi.
Entah kenapa rasanya seperti sesuatu yang berbahaya mendekat dengan cepat tapi terasa samar.
Xi Nian menjadi berhati-hati, panca indranya lebih tajam dari pada di kehidupannya dulu apa lagi Xi Nian menjadi salah satu dari penjaga atau pemandu yabg masih belum pasti. Sesuatu mendekat dengan cepat satu manusia dan satu sesuatu yang samar tapi berbahaya.
Itu ada di belakangnya, ketika dia berbalik ke belakang Xi Nian membeku di tempat. Itu seseorang dengan pakaian militer berwarna hitam dan di ujung manik zamrud Xi Nian sosok hewan buas yang mudah di kenal itu harimau putih dengan mata berwarna biru laut yang tajam dan tampan.
Sekilas Xi Nian bergidik, nalurinya mengatakan jangan melihat kearah sosok itu berbahaya!
Orang itu mendekat kearahnya, Xi Nian menjadi lebih waspada dan berkeringat dingin. Jika melawan maka ia tak akan berhasil melawannya, orang ini adalah penjaga sedangkan dia manusia biasa ayam yang lemah apa lagi dia tidak tahu tentang kondisi pesifiknya, disaat seperti ini dia sangat membencinya.
Melarikan diri masih memiliki kesempatan tapi saat ini dia kurang beruntung. Harimau putih itu terus mendekatinya dan mengendus apakah dia berbau kotor? Atau berbau makanan? Wajah Xi Nian menjadi pucat.
Jangan sampai dia menjadi makanan hewan! Orang itu memanggil hewannya suaranya terasa familiar?
Feng Wen : "Gris.. Kemari"
Xi Nian bingung : "???"
Feng Wen : "Hm? Kamu.. Xi Nian?"
Xi Nian : "Oh.. Anda cucunya kakek Ling?"
Feng Wen : "Feng Wen"
Xi Nian : "Oh..."
Xi Nian : "Anda dari militer?"
Feng Wen tersenyum kecil selama 5 detik dan tertegun : "Ya.."
Xi Nian : "Oh.. Apakah anda sedang jalan-jalan pak Wen?"
Feng Wen : "Tidak.. Aku hanya kebetulan ingin datang kemari"
Feng Wen : "Kamu olahraga?"
Xi Nian mengangguk : "Ya.. Ini sangat menyegarkan"
Feng Wen : Mengangguk
Kini harimau putih itu mengeluskan kepalanya ke pinggang Xi Nian, Xi Nian tertegun dan alaram bawah sadarnya mengatakan jangan pernah lihat ke sana jangan! Berbahaya! Berbahaya!
Feng Wen dengan dingin : "Gris.. Kemari"
Harimau putih itu dengan enggan pergi ke tuannya. Feng Wen melihat binatang kuantumnya merasa aneh, Gris tidak pernah seperti itu selain dengan Feng Wen dan Feng Wen merasa ada sesuatu yang asing baginya tapi dia memilih untuk mengabaikannya.
Xi Nian : "Gris??"
Xi Nian linglung dan berpikir apakah itu nama hewannya? Oh sepertinya iya, itu harimau yang cantik tapi aku tidak berani menatapnya sangat berbahaya. Aneh?
Feng Wen : "Itu binatang kuantum ku"
Xi Nian : "Oh...."
Suasana menjadi sunyi kembali dan matahari telah terlihat.
Xi Nian : "Pak Wen saya akan pergi dulu"
Feng Wen : Mengangguk.
Xi Nian berlari kembali ke rumahnya, sekarang waktu menunjukan 06:43 am. Xi Nian langsung memasak bubur dan sup ikan. Selesai makan Xi Nian mandi, setelah olahraga tubuhnya menjadi berat tampak pemilik sebelumnya sangat malas untuk berolahraga.
Pemilik sebelumnya hanyalah anak kutu buku penampilan juga seperti kutu buku sangat culun. Tapi dia selalu berada di peringkat 5 dan selalu di bulli di sekolah mirip dengan drama.
Tersisa 6 hari lagi balik ke sekolah. Waktu sekarang menunjukan jam 08:03 am. 1 jam lagi keluar mengunjungi kakek Duan jadi apa yang harus ku lakukan sekarang?
Mari buat cemilan? Uangku tidak cukup, oh.. Aku lupa bawa makanan yang dapat di cerna mari buat bubur ikan!
Setelah membuat bubur ikan Xi Nian pergi kerumah sakit dengan jalan kaki, butuh setengah jam untuk sampai kerumah sakit tempat kakek Duan di rawat.
Dan Xi Nian merasa tubuhnya semakin berat sekarang, bau rumah sakit memenuhi hidungnya dan merasa gatal. Dari dulu sampai sekarang Xi Nian sangat tidak suka dengan aroma obat dari rumah sakit membuatnya mual.
Dengan langkah enggan memasuki rumah sakit, ketika ia masuk ia di sambut dengan berbagai manik mata. Merasa di tatap intens Xi Nian pertama kalinya merasa malu, coba saja dia membawa jaketnya tadi pasti bisa bersembunyi di lubang.
Setelah menemukan kamar inap kakek Duan, Xi Nian mencarinya. Di depan kamar kakek Duan, Xi Nian melihat ada 3 pria berseragam militer.
Ketika sampai di depan pintu mereka menghalanginya.
Pria berseragam militer 1 : "Maaf, tidak di izinkan lewat"
Xi Nian cemberut : "Tapi, saya hanya ingin berkunjung dan saya juga kenal dengan kakek Duan"
Pria berseragam militer 1 : "Maaf-"
Kakek Ling melambai : "Xiao Nian!"
Xi Nian : "Oh.. Kakek Ling, kakek Yu, kakek Fei selamat pagi"
Kakek Ling : "Kenapa berdiri di luar tidak masuk?"
Xi Nian melirik ke peria berseragam militer 1 : "Itu..."
Kakek Ling menatap pria berseragam militer 1 : "Apa yang kamu lakukan hah! Orang ini teman kami jangan melarangnya"
Pria berseragam militer 1 : "..Baik.."
Kakek Ling : "Ayo masuk Xiao Nian, Duan ge pasti sudah menunggu kita"
Xi Nian : "Ya.."
Mereka berempat masuk ke ruangan rawat inap kakek Duan, tampak seorang pria separuh baya duduk di tempat tidur rumah sakit dengan wajah lesu dan pucat.
Xi Nian tersenyum : "Pagi kakek Duan.."
Kakek Duan tersenyum : "Oh.. Xiao Nian dan kalian juga datang.. Terima kasih"
Kakek Ling : "Bagaimana kabar mu Duan ge?"
Kakek Duan : "Kata dokter aku tidak bisa makan-makanan yang berat-berat, sekarang kondisi ku sudah mulai membaik"
Kakek Yu : "Jangan lupa minum obat Duan ge, kau selalu saja lupa memakannya"
Kakek Fei : "Bukan lupa tapi selalu melarikan diri"
Kakek-kakek : "Haha.."
Kakek Duan : "Oh.. Xiao Nian tampak sangat ceria hari ini"
Xi Nian : "Benarkah? Aku rasa setiap hari aku selalu ceria hehe.."
Kakek Yu : "Tidak beberapa bulan yang lalu Xiao Nian selalu menangis"
Xi Nian : "Uh.. Masa lalu lupakanlah, sekarang aku seorang pria, seorang pria tidak akan pernah menangis"
Kakek Duan : "Oh.. Xiao Nian sudah besar ternyata pft.."
Xi Nian cemberut : "Uh.. Jangan mengejek ku"
Kakek-kakek dan Xi Nian : "Haha.."
Orang-orang yang berada di luar rawat inap di saat bersamaan.
Pria berseragam militer 1 : "Wow.. Anak muda itu sangat dekat dengan pahlawan kita"
Pria berseragam militer 2 : "Aku melihat mereka bertiga saja sudah gugup, anak itu sepertinya punya latar belakang"
Pria berseragam militer 1 : "Anak itu sepertinya tidak tahu bahwa ia di kelilingi oleh pahlawan nasional kita"
Pria berseragam militer 3 : "Dia terlihat sangat muda umurnya mungkin sekitar 18 tahun, kemungkinan dia tidak tahu atau itu hanya kebetulan"
Pria berseragam militer 2 : "Ya.. Aku sangat iri.."
Pria berseragam militer 1,2,3 : Mengangguk suram.
Di ruangan kamar inap 3 orang duduk mengelilingi 1 orang di tempat tidur mengobrol dan bercanda bersama.
Xi Nian : "Oh.. Kakek Duan aku membawakanmu bubur ikan khusus buat mu, ini cocok dengan perutmu"
Kakek Ling : "Aku sangat iri dengan Duan ge, Xiao Nian kita memasak makanan buat Duan Ge"
Xi Nian : "Aku membuat banyak kakek bisa memakannya. Tunggu sebentar aku menyipkannya"
Kakek Yu : "Aku belum pernah mencicipi masakan Xiao Nian"
Kakek Fei : "Mari kita sarapan bersama"
Xi Nian membuka ember termos dan aroma bubur ikan menyebar keseluruh ruangan membuat semua orang merasa lapar.
Kakek Ling : "Ini sangat harum... Xiao Nian sangat pandai memasak"
Xi Nian : "Ya.. Kami selalu mandiri, silahkan di makan"
Xi Nian memberi bubur ikan ke empat orang separuh baya.
Kakek Duan : "Ini! Ini sangat enak!"
Kakek Fei : "Aku tidak tahu bubur yang terlihat sederhana ini bisa seenak ini"
Kakek Yu : "Aku biasanya tidak suka bubur, tapi setelah mencicip buatan Xiao Nian aku mulai menyukainya"
Kakek Ling : "Xiao Nian jadilah menantu cucu ku!"
Xi Nian linglung dan tertawa : "Makanlah yang banyak masih ada disini.."
Kakek Duan : "Perutku merasa nyaman sekarang, terima kasih Xiao Nian aku pasti akan membalas mu"
Xi Nian tersenyum : "Tidak usah kakek Duan, kakek Duan selalu merawat ku di taman"
Kakek Duan : "Jika kamu sedang kesulitan panggil aku, aku bisa membantu mu dan ingatlah untuk menghubungi"
Kakek Ling : "Ya, Xiao Nian hubungi kami jika ada orang yang menyakitimu"
Kakek Yu dan Fei : Mengangguk.
Xi Nian merasa terharu, sudah lama dia tidak merasakan hal seperti ini dan dia bersyukur.
Xi Nian tersenyum ceria : "Ya.. Aku akan"