Ifan_Tiyani

Saat ini adalah malam Jum'at Kliwon. Suara tetes air hujan terdengar jelas dari atap rumah Seroja, yang terbuat dari genteng tanah liat. Sebuah sobekan kecil, kain kafan putih tergeletak di atas meja riasnya. 


Seroja mengambil sebuah silet, yang tergeletak di samping kain kafan tersebut. Sambil menyeringai sinis dan membaca mantra, yang pernah diajarkan oleh Ibunya, Nyai Ayu Rembulan. 


Kemudian dia mulai menyayat sedikit ujung jari telunjuknya, agar dapat mengeluarkan darah segar. Pada saat darah menetes, Seroja mulai menuliskan tujuh nama laki-laki di atas sobekan kain kafan tersebut. 


"Besok, aku akan menyelipkan kain kafan ini di jenazah Rembulan. Agar rohnya kelak dapat membantu aku, membalaskan semua dendam!" gumam Seroja sambil menyeringai penuh kebencian.

NAMA DI KAIN KAFAN

     Setelah mengirim kan alamat ke whatsapp Adam. Pak Zulkifili pun kembali menyerahkan handphone kepada istrinya, dan meminta untuk diambilkan dompet miliknya. Lalu dia mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan, kemudian memasukkan ke dalam sebuah amplop putih kecil yang ada di dalam laci mejanya.


     "Adam, Bapak sudah mengirimkan Sebentar alamat rumah Hasanah ke ponselmu, dan ini tolong berikan sumbangan sebagai tanda bela sungkawa untuk keluarganya, Hasanah. Dan, tolong sampaikan salam saya juga kepada keluarganya," pesan Pak Zulkifili sambil menyerahkan amplop putih, berisikan uang tersebut kepada Adam.


     Adam segera menerima amplop uang tersebut, dan memasukkannya ke dalam tas ranselnya. Setelah itu dia pun berpamitan kepada Pak Zulkifili dan istrinya, untuk segera pergi ke rumah Hasanah setelah itu mereka langsung pulang ke rumah.


MEMENUHI JANJI SEORANG IBU