Bau tanah basah... Ketika hujan mulai reda...
Ku terdiam termenung melihat, ke arah jendela yang berembun sambil menyeruput teh melati panas yang menghangatkan tubuhku.... Sungguh ku menikmati moment ini.... Ku sangat menyukai bau tanah basah ketika hujan pertama turun... Tanpa sadar, bola mataku tak sengaja melihat seseorang pria dengan pakaian serba abu, dengan mata biru dan rambut sebahu berwarna putih, aku mulai panik, hujan pun tak kunjung berhenti dan dia tak terlihat seperti kedinginan sama sekali, ku coba mengahampiri nya dengan membawa payung polkadot berwarna biru yang sudah lusuh usang karena aku tak pernah menyentuhnya. Aku tengah berlari menghampirinya walaupun perasaan takut bercampur penasaran mengampiriku, tampak dari kejauhan dia menyunggingkan senyum misterius yang mempesona tapi juga sekaligus menakutkan buatku, tapi ku tepis semua rasa takutku, ku mendekatinya perlahan bau tanah basah menyeruak semakin kuat, bau yang sangat sangat aku sukai, aku tak bisa membendungnya, ku peluk erat dia walau ku tau pasti bahwa dia bukan manusia dan ku tak perduli akan hal itu, yang ku inginkan hanyalah menghirup dengan sepenuh nafasku, ingin ku penuhi seluruh rongga paru paru ku dengan aromanya, oh Tuhan dia sangat dingin, ku merasakan tangan nya menyentuh punggungku membalas pelukanku, dan dia membisikan satu kata di telingaku, kata yang membuatku bingung dan tak mengerti 'petrikor'. Seketika hujan deras berubah menjadi hujan rintik rintik kemudian reda bersamaan dengan lenyapnya dia dari pelukanku.