Pandai Besi Misterius

Masih tersisa 5 hari lagi sebelum pendaftaran masuk akademi. jadi aku dan Wei Xin memutuskan untuk berkeliling sekitar kota sekaligus mempelajari tata letaknya. dan juga Erina menyuruh kami untuk membeli sebuah pedang baru karena pedang yang biasa kupakai sudah retak dan berkarat karena bertarung dengan iblis sebelumnya. dia juga memberikan kami cukup banyak uang untuk membeli pedang baru.

Jadi, pertama - tama saya berkeliling disekitar istana kerajaan. disekitar sini banyak terdapat banyak pandai besi dan toko toko yang diklaim merupakan terbaik di Tolea. saya lalu memasuki salah satu toko tersebut.

-- pintu terbuka --

Sangat berisik didalam sini, banyak pedang unik yang tergantung didinding. si pemilik toko tersebut langsung keluar dan menyambut dengan ramah. namun, tidak tau mengapa sifatnya langsung berubah setelah melihatku. dia membawa sekantung penuh barang dan melemparkannya pada ku.

"Tunggu ada apa dengan perlakuan ini?"

Tanyaku dengan kesal

"Disini bukan tempat untuk mengemis nak, ambilah kantung itu dan pergi, lagian didalamnya hanya berisi beberapa bijih besi dan logam yang tidak berguna"

Balasnya.

Lalu dia mendorongku pergi keluar dari tokonya.

Karena didalam kantung ini terdapat beberapa barang, jadi aku hanya membawanya bersamaku, mungkin nanti setelah menemukan tempat yang tepat untuk membuangnya. lalu mataku terfokus pada kaca suatu toko. jika dilihat sepertinya aku harus membeli beberapa pakaian baru....

Tanpa pikir panjang aku langsung memasuki toko baju tersebut. membeli beberapa baju untukku dan Wei Xin, beruntung aku mengetahui ukuran tubuhnya. Lalu aku melanjutkan berkeliling kota.

Diluar tembok kota juga terdapat beberapa pemukiman. hanya saja tidak semewah pemukiman didalam tembok. jadi aku pun juga berkeliling disekitar sana. sampai aku menemukan sebuah toko yang aneh. ini merupakan toko pandai besi namun agak berantakan dan sepi. lalu aku mencoba memasukinya

-- Pintu terbuka --

Suara pintunya saja berbeda... didalamnya terdapat seorang pria tua yang sedang tidur. sepertinya sepanjang hari ini dia tidak mendapat pengunjung satu pun. tiba - tiba matanya terbuka. matanya sangat memerah seperti tidak tidur untuk beberapa hari. dia juga terlihat agak menyeramkan. dia melihatku dengan tatapan aneh lalu berkata

"Pedang besi yang ringan dan tajam dengan panjang sekitar 35-45 cm"

Dia langsung mengetahui apa yang kubutuhkan. sepertinya dia seorang pandai besi yang hebat. lalu aku bertanya. tapi aku penasaran mengapa tokonya sepi? lalu aku bertanya

"Tuan??? bisakah kamu membuatkan ku pedang yang sesuai dengan yang kamu katakan tadi?"

Dia membalasku

"Hooo, sepertinya kamu sangat membutuhkannya, dan panggil aku pak Luo saja. jika kamu menginginkannya kamu mungkin harus sedikit berusaha untuk mendapatkan bahannya padaku. cobalah cari besi disekitar sini dan pukul dia dengan batu ini"

-- melemparkan sebuah batu --

"jika besi tersebut retak atau pecah walaupun hanya sedikit, cari yang lain"

Cara berbicara dia agak menyebalkan menurutku... dan lagi bagaimana bisa ada bijih besi yang bertahan dari batu yang sangat berat ini. mungkin akan kutinggalkan kantung ini. aku pun membawa batu yang berat ini dan mulai memukulnya dengan bijih besi yang kutemukan ditambang. tidak bisa kupercaya jika tokonya hanya berjarak beberapa meter dari sebuah tambang.

-- beberapa jam kemudian --

Arggggghhh ini tidak masuk akal.. bagaimana bisa bijih besi tidak hancur atau pecah jika dipukul dengan batu yang sangat berat ini. akupun membuang batu tersebut dan berjalan dengan kesal kearah toko orang tua itu..

-- pintu terbuka dengan sangat kuat --

"Pak Luo apakah kamu sedang mempermainkanku? bagaimana bisa bijih besi yang belum diolah bisa bertahan dari batu yang sangat besar yang kamu berikan itu, dan juggg..."

Saat aku berteriak dengan kesal padanya. kulihat sedang menempa sesuatu. dia tidak mempedulikanku. dia hanya fokus pada pekerjaannya. lalu dia berkata

" 3 hari lagi datanglah, keluar sekarang! "

Kumerasakan dia mengeluarkan aura yang mengerikan, karena sedikit ketakutan aku menurutinya dan datang 3 hari kemudian. saat aku memasuki tokonya terlihat sebuah bungkusan besar dan si pak tua Luo itu tidur sambil memeluknya...

" Permisi? pak Luo?"

" ... "

Sepertinya dia tidak akan bangun. kucoba mengganggu dia berkali kali tapi tidak ada respon. dan dia tidur dengan nyaman sambil memeluk bungkusan ini. lalu kucoba untuk mengambil bungkusan ini dan dia langsung terbangun dan mengeluarkan beberapa aura.

" Pak Luo ?? bukannya kamu memintaku datang 3 hari kemudian? ini sudah 3 hari"

Dia lalu membuka bungkusan yang selalu dia peluk tersebut. didalamnya terdapat sebuah pedang dan beberapa pisau kecil yang muat disaku. dia berkata

" ini pesananmu sekarang pergilah "

"Ehh? tanpa membayarnya?" Kubertanya

" Aku melakukan ini hanya karena hobi, bukan untuk menghasilkan uang"

"Tunggu dari mana kamu mendapatkan besi untuk membuat pedang ini? kulihat kamu tidak memiliki apapun disini kecuali peralatan menempa?"

"Dari kantungmu, SEKARANG PERGI !!!"

Dia berteriak dengan marah, lalu mendorongku keluar dan menutup pintunya dengan keras. dan juga.. dari kantungku? bukankah isinya hanya beberapa besi yang bahkan tidak diinginkan oleh penempa didalam ibukota? dan juga ini sangat ringan dan cukup lentur. aku pun membawanya ke tambang tempat aku membuang batu yang diberikan pak Luo hari itu. Aku mencoba menebasnya dengan pedang ini sekuat tenaga. dan batu tersebut terbelah? bahkan tidak meninggalkan bekas apapun dipedang ini. dibagian bawah pedang ini juga tertulis Li De dengan sangat rapi. ini adalah pedang yang bagus. sudah kuputuskan mulai hari ini aku akan memakainya.

Tunggu .... Bagaimana pak tua itu mengetahui namaku????