Indahnya pagi ini, ku buka jendela kamar ku dan ku lihat sekeliling yang di penuhi oleh kabut tipis sehingga masih bisa terlihat pemandangan. Baru 2 malam aku dan suami ku james menginap di kediaman masa kecil ku,di rumah nenek ku yang kini di diami dan di urus oleh mang soleh seorang pria paruh baya yang baik dan sudah bekerja cukup lama dengan mendiang nenek ku, selain itu mang soleh pun mengetahui tentang aku yang bisa melihat dan mendengar mereka karena anugrah ini di warisi oleh nenek ku.
Kulihat suami ku yang masih terlelap, aku berjalan menghampiri nya seraya mencium nya. Ku lihat dia membuka kedua kelopak mata nya perlahan sehingga aku bisa melihat bola mata indah nya yang berwarna coklat
"Kau sudah bangun sayang ku.. " Berkata ia seraya mengusap kepalaku, "Iya sayang ku" Jawab ku sambil tersenyum dan berjalan perlahan menjauhi nya, "Aku mandi dulu ya, setelah nya kita pergi ke luar. Sudah lama aku tidak berkeliling menikmati indahnya pemandangan di sini" Pinta ku kepadanya yang di jawab dengan anggukan dan senyuman manis suami ku james
Aku dan suami ku sudah merencanakan liburan ini sejak beberapa hari yang lalu setelah kejadian terakhir itu, karena aku ingin menunjukan keindahan tempat ini kepada suami ku james. Sekarang kami berada di puncak pass perbatasan kabupaten Bogor dan Cianjur. Pemandangan di sini sangat indah, dari dalam kamar saja aku bisa melihat jejeran pohon pinus dan udara nya begitu sejuk
Setelah aku selesai mandi dan mengenakan pakaian ku yang ada di rumah mendiang nenek ku, aku mengenakan dress panjang berwarna hitam dengan motif renda di bagian bawah dan pinggang berwarna coklat, ku ikat rambut panjang coklat ku. Aku berjalan menuju ruang tengah, disana terlihat suami ku james sedang merapihkan meja makan di bantu oleh mang soleh
"Heii sayang" Sapa james, "Iya sayang" Jawab ku, "Km sudah mandi james? " Tanya ku, "Tentu sudah, tidakkah kau lihat ketampanan ku terpancar dari wajah segar ku ini" Jawab nya sambil tersenyum lebar dan menoleh ke mang soleh, ku lihat mang soleh tersenyum. "Terimakasih mang, masakan ini pasti mamang yang masak" Kata ku, "Sama sama neng, Mamang permisi ke luar ya neng. Masih ada pekerjaan yang mamang belum selesaikan" Pamit mang soleh,menunggu jawaban dari ku. "Nuhun mang," Jawab ku, ku lihat mang soleh berjalan meninggalkan aku berdua dengan suami james.
"Entah kenapa bisa sedetik pun kau tidak pernah kelihatan buruk sayang ku" Berkata james kepada ku seraya berjalan mendekati ku sambil tersenyum "Oke james.. Simpan dulu rayuan mu, karena aku sudah lapar" Kata ku kepada nya yang di ikuti dengan tatapan mata murung nya. Pagi itu kami menikmati sarapan lezat buatan mang soleh, ada ayam goreng, tempe orek dan sayur bayam.
Setelahnya kami berjalan mengelilingi kawasan di dekat rumah nenek, kami berjalan melewati perkebunan teh. Yahhh sepanjang perjalanan mata kami di manjakan dengan kabut tipis dan warna hijau, perlahan kabut pun menghilang dan ku lihat matahari sudah naik namun tidak terasa panas nya, ku lihat jam menunjukan pukul 08:45
Kami melanjutkan perjalan kami dengan beregandengan tangan, aku melihat sosok yang terjatuh ke dalam jurang. Aku pun berlari menuju sosok itu namun suami ku james memegang tangan ku dan menghentikan langkah ku, "Sheril.. Jangan berlari, apa yang kau lihat" Tanya james, "Di depan ada orang terjatuh" Jawab ku, "Kita ke sana bersama ya, pelan-pelan saja. Sheril perhatikan lagi, dia bukan manusia hidup seperti kita karena aku tidak melihat siapa pun, di sini hanya ada kita berdua" Berkata suami ku james, aku pun melihat sekeliling dan ku sadari yang ku lihat bukan manusia hidup. Aku pun tersenyum kepada suami ku dan kami berjalan menuju lokasi sosok yang barusan aku lihat
Ternyata itu adalah jurang, tidak ada pembatas antara jurang ini dengan jalan dan lampu penerang pun seperti nya jauh sehingga jika malam berjalan di tempat ini harus sangat berhati-hati dan pilihan ku adalah menghindari tempat ini. "Pikir ku
Nada dering ponsel james berbunyi, ku lihat ia mengangkat telpon dan berjalan sedikit menjauh dari ku sambil menatap ku yang ku balas dengab anggukan.
" Tolong aku.. " Aku menoleh ke sumber suara, ku lihat seorang pemuda berwajah pucat dan penuh darah. Aku berjalan ke arah nya
"Siapa kamu" Tanya ku, "Aku ricky.. Cepat tolong saudara ku" Berkata ia, "Baik.. apa kamu sudah meninggal" Tanya ku, "Tidak.. aku hanya, " Ia tidak meneruskan perkataan nya, terlihat ia sangat menderita nafasnya tidak teratur dan dia seperti terhisap ke belakang. Entah apa yang terjadi, aku hanya bisa terdiam ku coba berpikir tentang ini. Ku lihat jurang dan aku mengingat nama dari sosok itu, yahhh nama nya Ricky
"Sheril.. dokter ari telpon, beliau tahu lokasi kita saat ini dan meminta ku pergi ke rsud cimacan untuk menemui nya" Berkata suami ku,
"Dokter Ari ada di sini? " Tanya ku, "Kenapa kebetulan sekali ya.. Jangan-jangan dia mengikuti kita" Kata ku seraya menatap dalam mata suami ku. Suami ku hanya tersenyum seraya mengambil tagan ku dan menggandeng ku.
Pukul 13:00 RSUD CIMACAN
Aku dan suami ku keluar dari mobil suami ku, jeep berwarna merah. Terlihat suami ku menelpon dokter ari, sementara aku melihat cukup banyak arwah penasaran di sini. Ada seorang gadis yang sedang bermain dengan boneka nya, ada seorang nenek yang duduk termenung dan ku lihat seorang perawat wanita paruh baya yang tersenyum kepada ku
"Tentu saja.. Rumah sakit" Kata ku menggumam,
"Sayang.. dokter ari meminta bertemu di ruang igd, beliau sedang berjaga di sana" Berkata suami ku, dan ku jawab dengan senyuman
kami pun berjalan menuju igd, akhirnya kami bertemu dengan dokter ari. Beliau adalah teman kuliah suami ku james dulu, beliau dokter muda seusia dengan suami ku.Kulitnya kuning langsat warna kulit khas asia,bola mata nya hitam dan hidung nya yang kecil. kami pun bersapa lalu aku meminta ijin kepada suami ku james dan dokter ari untuk keluar dan di iyakan oleh mereka berdua.
Aku berjalan perlahan mengelilingi ruangan igd, ku lihat perawat yang giat dan tidak terlihat lelah di wajah nya. "Heii tolong aku" Berkata lagi sosok bernama ricky yang muncul tiba-tiba, "Beri tahu aku tempat terakhir kali yang kau lihat? " Kata ku.
"Aku belum mati" Berkata sosok bernama ricky, "Apa? " Tanya ku terkaget, "Ikuti aku" Pinta nya.
aku mengikuti sosok bernama ricky itu dengan berlari kecil, "Hei.. " Sapa seorang arwah perawat wanita paruh baya.. "Maaf, tidak sekarang" Kata ku sambil berusaha terus berlari kecil mengikuti sosok bernama ricky.
Tidak lama aku melihat seorang perawat memanggil dokter, lalu mereka berlari menuju salah satu kamar yang ada di pojok kanan koridor. Aku sudah kehilangan sosok bernama ricky itu, "Yahhh aku kehilangan dia"Peluh ku, aku pun membalikkan badan untuk kembali ke ruangan dokter ari di mana di situ ada suami ku james. Baru beberapa langkah aku urungkan niat ku dan aku berjalan ke arah perawat dan domter tadi. Ruangan yang berada di pojok kanan koridor, terlihat dokter itu sedang melakukan pcr kepada seseorang yang menggunakan alat bantu hidup di sekujur tubuh nya, dan terkejut aku karena yang aku lihat orang yang sedang tertidur menggunakan alat bantu hidup itu adalah ricky
" Tolong aku.. Katakan kepada mereka jangan lakukan itu, di sana ada adik ku yang lebih memerlukan bantuan. Adik ku masih hidup namun jika tidak di tolong dia bisa tewas.Tubuh ku sudah rusak"Pinta nya sambik menangis, sementara aku hanya bisa melihat sosok itu dan orang-orang yang sedang menolong tubuh asli ricky
"Kalau aku di hidupkan, adik ku tidak bisa di temukan" Berkata sosok berenama ricky itu, ku lihat sosok arwah ricky sudah menghilang dan ku lihat di monitor detak jantung di tubuh asli ricky yang masih koma berjalan. "Bagaimana cara ku melakukannya" Pikir ku
aku telpon suami ku james dan meminta suami ku untuk datang ke ruangan ini bersama dengan dokter ari. Sambil menunggu aku pun berpikir dan mencoba mencari tahu sosok bernama ricky ini, aku bertanya kepada perawat yang berjaga di depan ruangan. Namun tidak banyak informasi yang bisa aku dapatkan, mereka menemukan ricky yang terjatuh di dasar jurang, ketika di temukan hanya ada ricky seorang diri dan luka yang dia dapatkan terbilang parah, tulang rusuk nya retak dan kaki nya patah.
Akhirnya ku kihat suami ku james dan dokter ari yang berjalan cepat ke arah ku.
"Ada apa ril? " Tanya dokter ari dan suami ku james bersamaan, "Ehmm.. James kau ingat sosok yang pagi tadi aku ceritakan? " Tanya ku, "Iya sayang.. " Jawab nya, "Dia masih hidup, namun dia koma. Antara hidup dan mati james, di saat jantung nya berhenti dia bisa mendatangi ku, ketika jantungnya kembali berdetak dia menghilang" Kata ku, sementara ku lihat dokter ari terlihat bingung.
"James.. Ricky ada di kamar pojok lorong ini" Kata ku, "Dia minta kita membantu adik nya adik nya masih ada di sana james dan memerlukan bantuan untuk bisa bertahan" Sambung ku, "Maksud nya apa ini? " Tanya dokter ari.
"Dok.. Istri ku sheril bisa mendengar dan melihat sesuatu yang tidak bisa kita lihat" Berkata suami ku james, "Apa? dokter james.. Kita ini orang sains" Berkata dokter ari, "Dok.. Bukan kah virus dan bakteri tidak bisa di lihat dengan mata telanjang? " Tanya suami ku, "Begitupun dalam hal ini, harus kita lihat dengan misroskop agar bakteri dan viru yang berukuran nano bisa kita lihat, begitupun yang istri ku lihat ini dok" Tegas suami ku james.
"Dok.. Seseorang yang sedang koma di kamar pojok itu mendatangi istri ku dan meminta pertolongan nya" Berkata suami ku james, "Apa yang dia inginkan dok? " Tanya dokter ari, "Sheril.. kau punya jawaban nya bukan? " Tanya suami ku james.
"Dokter.. dia berkata bahwa bukan hanya dia yang jatuh di jurang itu, adik nya masih hidup dan memerlukan pertolongan kita untuk bisa bertahan hidup dok" Kata ku, "Oke.. kalau begitu kita coba tolong adik nya" Berkata dokter ari, "Tapi tidak bisa dok.. Hanya dia yang tahu lokasi adik nya" Kata ku,
"Lalu? " Tanya dokter ari, "Dia meminta agar tidak di hidupkan kembali, karena hanya dia yang tahu dok" Jawab ku,
tidak berapa lama kembali keluar perawat yang memanggil dokter dari kamar yang berada di pojok kanan itu. aku dan suami ku james beserta dokter ari mengikuti mereka menuju kamar itu, ku lihat mereka sedang sibuk melakukan cpr dan mencoba mengembalikan detak jantung ricky kembali. Namun keanehan terjadi, alat-alat yang menunjang kehidupan ricky korsleting dan rusak, ku lihat ricky lah yang melakukan nya. Dengan energi yang ia miliki ia mencoba merusak semua peralatan yang menunjang hidup nya.
"Ricky.. Jangan lakukan itu" Kata ku, dokter ari dan dokter yang ada di ruangan itu beserta suami ku hanya bisa terdiam melihat hal ini, yahhh akhirnya ricky tidak terselamatkan dan arwah nya menghampiri ku
"Ikuti aku" Pintanya, "Suami ku dan dokter ari mengikuti ku, terlihat suami ku menelpon tim sars untuk meminta bantuan.
Akhirnya kami sampai, disana sudah berkumpul tim sars yang sedang membaca peta.
Kami pun berkenalan dengan tim sars, dan melakukan pencarian. Ku lihat ricky mengarahkan ku ke arah yang tidak di susuri tim sars, aku di ikuti suami ku james dan dokter ari mengikuti ricky
" Heiii bukan ke arah sana, "Berkata kepala tim sars, "Akan kami hubungi segera setelah menemukannya, " Berkata suami ku sambil tersenyum,
tidak lama setelah kami menyusuri jalan itu kami menemukan jurang yang sedikit rendah,aku mendapatkan penglihatan tentang ricky. Ricky terjatuh ke jurang yang lebih rendah bukan yang terdalam seperti perkataan perawat itu. Ricky mencoba memanjat tebing itu agar bisa naik ke atas dan mencari bantuan untuk menolong adik nya yang jatuh di jurang di bawah nya lagi. Aku melihat ricky menunjuk kan lokasi adik nya, suami ku james dan dokter ari dan aku menuruni jurang itu dengan perlahan dan sangat hati-hati, akhirnya kami menemukan adik nya, suami ku james menepuk pundaknya dan kami sangat bersyukur karena dia masih sadar. Suami ku james segera menelpon tim sars dan tidak berapa lama tim sars datang dan mengevakuasi adik ricky.
"Bagaimana bisa kalian.. " Bertanya tim sars yang di jawab dengan senyuman kami, "Dokter james.. Sheril.. aku permisi untuk membawa dia ke rumah sakit" Berkata dokter james, "Terimakasih banyak.. Entah antara percaya dan tidak" Menyambung dokter ari
Setelah nya aku, suami ku dan adik dari ricky kembali mendatangi jurang itu. Ku melihat adik ricky menangis, dan hadirlah arwah ricky
"Katakan kepadanya untuk melanjutkan hidupnya, maafkan karena aku tidak bisa hadir tepat waktu di pemakaman ayah. " Berkata ia, "Harus nya adik ku yang melanjutkan kuliah dan berada di posisi ku sekarang" Lanjut ia sambil menangis, aku sampaikan pesannya tadi dan di iringi tangis adik nya. "Tidak bang, kau kakak terbaik. Terimakasih sudah membantu ku dengan mengirimi uang bulanan untuk menghidupi kebutuhanku" Berkata adik nya seraya menangis
terlihat ricky mengusap kepala adik nya dan adik nya dapat merasakan sentuhan itu, mereka tersenyum dan menangis. Tidak kuasa aku melihat nya, sementara james memeluk ku dengan erat.
"Cahaya apa itu? " Tanya ricky. "Itu untuk mu" Jawab ku sambil tersenyum dengan mata yang berkaca.
ku lihat ricky berjalan meninggalkan kami dan menghilang,
"Kakak mu sudah pergi dan dia tersenyum" Kata ku kepada adik ricky yang masih bersedih, "Terimakasih banyak" Kata nya
Bersamaan dengan langit yang berwarna jingga ricky pergi dengan tenang, dia menghawatirkan kondisi adik nya. Dia merelakan pergi agar adik nya bisa hidup.
Kasih sayang seorang kakak yang merasa belum membahagiakan adik nya, andai aku mempunyai saudara