Darien sudah menempuh perjalanan yang sangat jauh semenjak tiba di sebuah bukit tandus. Dengan kecepatan lari Darien yang energinya didapatkan dari pengalaman-pengalamannya dalam mengalahkan musuhnya, itu cukup membantunya cepat tiba di sebuah sungai di desa tak bernama. Desa tak bernama itu terlintas di pikiran Darien saat dia memasuki perbatasan yang membatasi bukit tandus dengan desa tersebut. Lagi pula, dia tak bisa melihat dengan jelas nama desa itu karena papan di gerbang masuknya sudah sangat rapuh, tulisannya pudar sama sekali. Darien masuk ke desa itu dengan meningkatkan kewaspadaan.