Kembali ke rumah Xia, Xia Yishan berperilaku sangat baik. Ia mengizinkan Wan Yuning untuk mengatur berbagai kursus yang wajib diikuti oleh putri kelas atas seperti, etiket, tata rias, postur, merangkai bunga, upacara minum teh, apresiasi, dan masih banyak lagi.
Pada kehidupan sebelumnya, ia tidak hanya telah mempelajari semua hal itu, tapi ia juga telah mengulanginya berkali kali. Sekarang, Xia Yishan bahkan bisa menghafalkannya dengan mata tertutup.
Tentu saja, Xia Yishan tidak berpikir bahwa semua yang dilakukan oleh Wan Yuning semata-mata demi kebaikannya. Namun semua itu dilakukan agar pelatihan berlangsung dengan cepat dan ia bisa melakukan rencananya kepada XIa Yishan.
Kebetulan sekali, Xia Yishan telah menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi sebelum kembali ke rumah keluarga Xia. Meskipun pemberitahuan kelulusan belum datang, tapi ia sudah diterima di Xiying Beijing jurusan Pertunjukan Teater & Drama.
Hatinya terasa berat saat mengingat tentang kampusnya itu. Xia Yishan melihat sekeliling, ada banyak poster yang bertebaran di Xiying. Salah satu poster mempromosikan seminar penting yang diadakan di ruang kelas No. 10. Kalau tebakannya tidak salah, hari ini adalah...
Xia Yishan langsung menuju ruang kelas no. 10. Ruangan itu sudah hampir penuh, 80 persennya telah terisi oleh para mahasiswa. Hanya tersisa 2 baris bangku yang terletak paling belakang.
Hari ini ada seminar yang akan disampaikan oleh orang yang terkenal. Demi kelancaran acara, pihak kampus tidak hanya menyembunyikan identitas sang pembicara, tetapi juga menyewa banyak pasukan keamanan. Hal ini membuktikan bahwa pembicara di acara itu bukanlah orang biasa.
Saat acara dimulai, seseorang bertubuh kurus memasuki ruangan sambil dilindungi oleh pengawal. Di belakangnya, menyusul Rektor dan Wakil Rektor Xiying. Padahal, mereka berdua biasanya hanya hadir saat acara kelulusan Xiying.
Semua peserta seminar bersorak ramai ketika sang pembicara melepaskan kaca mata hitamnya.
"Raja Aktor Su!"
"Benarkah dia adalah aktor Su? Cepat cubit aku! Apakah aku berhalusinasi?"
"Ya Tuhan, dia melihat ke arahku. Dia melihatku! Sepertinya aku akan pingsan karena bahagia!"
"Tam.. tampan sekali!"
Para mahasiswa pun menjadi riuh melihat siapa yang akan menjadi pembicara pada acara itu.
"Semuanya, harap tenang..." ujar Rektor Xiying.
"Mahasiswa sekalian, hari ini kita sangat beruntung karena kedatangan Su Jingting atau Raja Aktor Su. Mari kita sambut dengan tepuk tangan yang meriah..."
Su Jingting melangkah ke podium. Ia terlihat sedikit membenarkan posisi mikrofon dan mengatakan, "Halo semuanya, Namaku Su Jingting…"
Selama berpidato selama satu jam lebih, para mahasiswa menyaksikan Su Jingting dengan seksama. Hampir setiap 10 menit, ada saja mahasiswa yang berteriak dan kondisi kembali tenang. Kecuali Xia Yishan.
Tidak lama kemudian, pidato dan sesi tanya-jawab pun selesai. Xia Yishan langsung berdiri, ia masih memegang satu buket bunga di tangannya.
Raja Aktor Su sering menerima banyak hadiah dari penggemar. Terlalu banyak sampai ia tidak bisa menghitungnya. Namun karena pidatonya hari ini dirahasiakan, tidak ada orang yang menyiapkan hadiah. Hanya Xia Yishan yang tahu lebih dulu tentang hal itu.
Su Jingting sangat terkejut karena ada orang yang membawakan bunga untuknya. Ia melihat Xia Yishan, gadis itu sedang memegang rangkaian bunga segar.
Di dalam ruang kuliah yang besar itu, Xia Yishan mendekati Su Jinting dan menyerahkan bunga dengan berani di hadapan pimpinan universitas.
Para mahasiswa perempuan terlihat heboh ketika melihat adegan itu.
"Ya ampun, kenapa aku tidak terpikir untuk memberi bunga..."
"Raja Aktor Su! Berikan aku tanda tanganmu!"
"Tanda tangani bajuku!"
"Ayo foto bersama!"
Xia Yishan adalah orang pertama yang berjalan mendekat. Ia tidak menyadari kalau kerumunan di belakangnya semakin ramai.
"Ah..." Xia Yishan terdesak maju oleh orang yang berada di belakangnya. Tubuhnya terdorong mendekati Raja Aktor Su.
Su Jingting menarik tangannya dan tidak sengaja melepas ikat rambut Xia Yishan. Mereka berdua terjatuh ke lantai dengan posisi saling menindih. Dahi Xia Yishan mengenai dagu Su Jingting. Rambut panjang Xia Yishan menutupi wajah si raja aktor itu.
Bunga yang akan diberi Xia Yishan kepada Su Jingting berhamburan.
"Dug!" Xia Yishan berusaha mengangkat kepalanya, tetapi dia malah menghantam Su Jingting.
Su Jingting mengaduh kesakitan. Memang terasa sedikit sakit, lalu ia tanpa sadar menutup wajah gadis ini.
"Aaaa!!!"
Terdengar gemuruh suara teriakan yang semakin kencang. Xia Yishan dan Su Jinting pun tidak dapat menghindari jepretan kamera ponsel.
Sejak awal, Rektor Xiying sudah tercengang.
Sun Tezhu yang merupakan asisten Su Jinting pun dengan cepat mengatur jalan dan mengawal mereka berdua agar bisa keluar dari tempat itu dengan aman.
Su Jingting menekuk Xia Yishan. Ia melakukan hal tersebut agar wajah gadis itu tidak tertangkap kamera dan dipublikasikan.