PENGUMUMAN PENERIMAAN

Pelayan naik ke lantai atas dan mengatakan kepada Xia Yishan kalau temannya sudah datang dan telah menunggu di ruang tamu.

Xia Yishan tidak percaya karena ia sama sekali tidak mempunyai teman di ibu kota. 

Sesampainya di lantai bawah, perasaan Xia Yishan langsung dipenuhi oleh amarah saat mengetahui siapa yang datang. Bagaimana bisa kedua orang itu datang kemari?!

Kedua orang itu, Shen Jiashu dan Tan Xiaoling, duduk dengan sopan di sofa ruang tamu. Terdapat dua cangkir teh panas dengan uap mengepul di hadapan mereka.

Wan Yuning duduk di kursinya dengan sambil tersenyum.

"Yishan, aku dan Jiashu datang untuk memberikan surat pengumuman penerimaan perguruan tinggi kepadamu." kata Tan Xiaoling, sambil cepat-cepat meletakkan paket surat kilat di atas meja.

Xia Yishan tidak merespon keramahan Tan Xiaoling. Ia malah berjalan ke hadapan Wan Yuning dan menyapanya, "Bibi Wan."

"M-hm." Wan Yuning menganggukkan kepala, sambil meneguk habis teh di mulutnya.

Xia Yishan mengambil surat pengumuman penerimaan itu. Seperti yang diduga, surat itu dikirim oleh Universitas Xiying, jurusan Pertunjukan Teater & Drama.

Sudut bibir Xia Yishan terangkat sebentar. Ia lalu berkata pada Shen Jiashu dan Tan Xiaoling, "Terima kasih."

Pandangan Tan Xiaoling sedang menyapu sekitar, menilai furnitur dan dekorasi-dekorasi mahal yang menghiasi ruang tamu keluarga Xia. Mendengar respon Xia Yishan, ia cepat-cepat menjawab, "Sama-sama. Lagipula, kita 'kan berteman!"

Shen Jiashu sama sekali tidak merasa malu dengan kelakuan Tan Xiaoling yang mengekspresikan keramahannya dengan sangat berlebihan. Ia lalu berkata dengan tulus, "Selamat, kamu sudah diterima Xiying."

Xia Yishan menaikkan matanya sedikit. Ia tidak menyangka bahwa ucapan selamat yang pertama diterimanya ternyata berasal dari Shen Jiashu.

"M-hm, terima kasih. Berhubung kalian di sini, aku akan mengajak kalian jalan-jalan di ibu kota." tawar Xia Yishan.

"Tidak usah repot-repot…"

"Oke, baiklah…"

Shen Jiashu dan Tan Xiaoling, keduanya memiliki kelakuan yang benar-benar berbeda.

Pada akhirnya, Xia Yishan tetap ngotot untuk mengajak kedua orang itu keluar. Ia melakukannya sebagai tanda terimakasih karena Shen Jiashu telah membawakan surat penerimaannya bersama Tan Xiaoling.

Xia Yishan membawa Shen Jiashu dan Tan Xiaoling mengunjungi tempat bersejarah, tempat dengan pemandangan indah, dan tempat berbelanja. Shen Jiashu tidak pernah tertarik menemani perempuan jalan-jalan. Berhubung surat pengumuman penerimaan itu sudah diantarkan, sebenarnya ia mau langsung kembali saja ke kota B. Namun sebaliknya, Tan Xiaoling masih ingin berlama-lama.

"Yishan, apa kamu belum terbiasa tinggal di Beijing sendirian? Aku ingin menemanimu tinggal di sini." Tan Xiaoling lalu menarik tangan Xia Yishan dan memegangnya. Gadis itu begitu blak-blakan hingga Xia Yishan tidak bisa menolak tangannya.

Xia Yishan tersenyum, tetapi tidak berkata apa-apa.

Wajah Shen Jiashu memerah. Ia sadar bahwa Tan Xiaoling sudah sedikit tak tahu malu. "Kalau ingin tinggal ya tinggal saja, aku mau pulang." katanya.

"Pulang saja, tapi aku tetap di sini! Tidak masalah 'kan, Yishan? Aku belum pernah datang ke kota sebesar Beijing. Kota B, kalau dibandingkan dengan kota ini, tak ada apa-apanya!"

"Ini…" Tiba-tiba ponsel Xia Yishan berdering. Sungguh waktu yang tepat.

"Halo, dengan Xia Yishan."

"Kak Yishan, apa kamu masih mengingatku...?" Suara yang terdengar dari telepon itu bernada agak brengsek, Yishan pun terdiam. Suara pria brengsek itu… dia mengingatnya, meski tidak begitu jelas.

"Ada urusan apa?" kata Xia Yishan.

"Kenapa kamu tidak ada di rumah?"

"Sedang di luar, jalan-jalan." jawab Xia Yishan cuek.

"Jalan-jalan di mana? Apa aku perlu datang menjemputmu?"

Awalnya Xia Yishan ingin menolak tawaran itu, lalu pandangannya beralih pada Tan Xiaoling dan memutuskan untuk memberitahu pria itu, "Aku di jalan Dongsheng."

"Yishan…" Tan Xiaoling memohon.

"Bukannya aku tidak memperbolehkan kamu tinggal. Hanya saja... kamu tahu sendiri 'kan, meskipun aku sudah diakui oleh keluarga Xia, tapi aku tidak punya wewenang sebagai tuan rumah yang bisa memperbolehkanmu tinggal di sana. Bagaimana kalau aku bantu cari penginapan?"

Mata Tan Xiaoling memancarkan sinar kekecewaan, tapi kata-kata yang keluar dari mulutnya tetap terdengar bahagia, "Terima kasih banyak, Yishan…"

Seusai keduanya mengantar Shen Jiashu pergi, Xia Yishan lalu mencarikan Tan Xiaoling penginapan sederhana di lokasi terdekat.

Setelah Lin Chengze menghubungi Xia Yishan, ia langsung datang ke penginapan untuk menjemputnya.

Lalu, sesuai dengan rencana Xia Yishan, Lin Chengze dan Tan Xiaoling bertemu. Ia dengan sengaja mengabaikan pandangan Tan Xiaoling yang mengamati Lin Chengze dengan seksama.

Setelah peristiwa penjemputan ini, apakah kedua orang itu bisa kembali bersama-sama lagi? Semua tergantung diri mereka sendiri. Bagaimanapun juga, Lin Chengze sudah mengetahui lokasi tinggal sementara milik Tan Xiaoling.