ORANG GENIUS SEHARUSNYA TIDAK SULIT DITEMUKAN

Setelah Xia Yishan sampai di apartemen, ia mencuci baju Su Jingting dengan hati-hati, kemudian menjemurnya. Semua itu ia lakukan dengan tulus.

'Masih ada hari libur sebelum masuk kuliah…'

Berdasarkan ingatannya, Xia Yishan akan pergi ke kota Xia. Jika tidak salah, beberapa hari lagi akan muncul orang genius di kota itu. Di kehidupan sebelumnya, orang ini lebih dulu bertemu dengan Tan Xiaoling.

Tan Xiaoling mampu mendapatkan status sosial tinggi dengan pijakan yang stabil, sebagian besar karena orang genius itu.

Mungkin kelahiran kembali Xia Yishan hanya menghasilkan perubahan kecil yang tampak tidak berarti. Namun akhirnya, hal itu akan memberikan dampak yang lebih besar, mengubah jalan hidup misalnya.

Orang genis ini seharusnya tidak sulit ditemukan.

Xia Yishan bertamasya untuk menikmati pemandangan sekaligus coba-coba, siapa tahu bisa bertemu dengan orang genius itu. Selama tiga hari berturut-turut, ia mengunjungi tempat-tempat indah di kota Xia. Namun, sosok yang ia cari tak juga muncul. Xia Yishan tidak bisa menahan rasa kecewanya.

Toko makanan penutup yang berdesain indah di pinggir jalan itu begitu menarik perhatian Xia Yishan. Kebetulan ia juga sedang lelah berjalan sehingga memutuskan untuk mampir ke sana

Meskipun toko itu berukuran sangat kecil, tetapi dekorasi di dalamnya sangat indah dan hangat. Setelah bertanya kepada pelayan, Xia Yishan memesan yogurt dan kue buatan tangan yang khas.

Tiba-tiba, pesan Wechat masuk bertubi-tubi membuat ponsel Xia Yishan berdering beberapa kali.

Su Yujie: Kak Yishan, Kak Yishan, panggilan darurat untuk Kakak Yishan!

Su Yujie: Kak Yishan, apakah kamu sudah mempertimbangkannya? Apakah kamu akan menandatanganinya? Apa saja syarat yang kamu inginkan, cepat sebutkan!

Xia Yishan: Apa saja tidak masalah.

Su Yujie: Bagus sekali Kak Yishan! Kamu memang yang terbaik karena memilih Asia Entertainment kami!

Su Yujie benar-benar lupa, sebenarnya Asia Entertainment mendatangi Xia Yishan untuk...

Xia Yishan: Tuan Yujie, alasan Anda ingin mengontrakku, apakah karena ada seseorang yang akrab merekomendasikan namaku?

Saat membaca pesan dari Xia Yishan, Su Yujie mencurigai sesuatu.

Su Yujie: Memang benar ada yang menyebutkan nama Kak Yishan. Namun perusahaan memutuskan untuk menawarkan kerja sama dengan Kak Yishan setelah melihat hasil tes senimu. Mereka sangat puas! Ini semua tetap karena penampilan Kak Yishan yang cantik dan kemampuan dari Kakak sendiri.

"..." Xia Yishan tidak membalas.

Su Yujie: Aku bersumpah yang kukatakan ini benar! Kak Yishan, ayo cari waktu untuk menandatangani kontraknya! Saat kita bertemu, aku akan langsung mempertemukanmu dengan managermu, oke?"

Xia Yishan: Biarkan aku mempertimbangkannya lagi

Su Yujie tidak tahu harus menjawab apa.

Xia Yishan selalu merasa bahwa Su Yujie seperti anak kelas dua SD. Saat Xia Yishan sibuk memikirkan Wakil Presiden Direktur Grup F itu, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari belakangnya. Refleks, Xia Yishan menoleh dan matanya langsung bersinar.

Xia Yishan melihat seorang wanita sedang berdiri dengan marah. Sembari melempar setumpuk kertas ke wajah pria di hadapannya, wanita itu berkata, "Makan saja sampah itu selamanya!"

Sesaat kemudian, wanita itu berlari keluar sedangkan pria itu masih berdiri di tempat dan mengabaikan tatapan semua orang.

Pria itu membungkukkan badan untuk mengambil kertas yang berserakan di lantai satu per satu.

Tiba-tiba, tangan putih muncul dan mendahului pria itu.

"Terima kasih..." ujarnya.

Gadis yang menarik perhatian itu sangat cantik, ia bercahaya seperti matahari yang menyinari kegelapan. Pria itu tidak menyangka jika masih ada orang yang bersedia membantunya mengambil kertas-kertas itu.

"Apakah desain ini adalah karyamu?" tanya gadis itu.

"Itu hanya kertas bekas. Bahkan orang yang paling kupedulikan menyebut kertas ini sampah."

Xia Yishan menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. "Jika kamu merasa desain ini adalah karyamu, ya, ini karyamu. Mengapa harus menyangkal diri sendiri karena perkataan orang lain?"

"Heh..." Pria itu menenggak habis air putih di atas meja. "Tidak ada yang tahu bagaimana menghargai ini semua."

Pria itu ingin merobek desainnya, tapi ia tidak sanggup.

"Orang sukses mana yang belum pernah mengalami kepahitan dan penderitaan?" ujar gadis itu lagi.

"Kamu tidak perlu menghiburku."

"Aku sama sekali tidak merasa kamu butuh penghiburan dariku. Jika kamu memercayaiku, aku bisa menunjukan jalannya padamu. Tapi sampai mana kamu mampu berjalan, ya, itu tergantung dirimu sendiri."

Pria itu menatap kedua mata Xia Yishan dengan berbinar.

"Ngomong-ngomong, siapa namamu?" tanya Xia Yishan kemudian.

"Ren Qi."

"Namaku Xia Yishan."

Saat ini, Ren Qi sendiri tidak mengerti mengapa ia percaya pada gadis kecil di hadapannya. Jelas-jelas gadis ini lebih muda darinya, tapi mata itu sepertinya tidak berbohong, seolah pernah mengalami perubahan hidup.

Ren Qi merasa bahwa Xia Yishan bisa melihat makna yang lebih dalam dari karya-karyanya, meskipun hanya baru memandang sekilas.