AKU BERSUMPAH AKU AKAN SEGERA PUTUS

"Adik Yishan, kamu dari mana?" tanya Lin Chengze penasaran.

Xia Yishan hanya menjawab dengan singkat, "Liburan." 

"Oh, liburan! Pergi liburan dan melihat dunia luar memang cukup bagus untuk wanita. Jika kamu tertarik, aku bisa mengajakmu ke Maldives, langit di sana sangat biru..."

Xia Yishan memutar kuncinya. Saat pintu terbuka setengah, ia mendorong kopernya masuk lebih dulu. Setelah itu, ia pun masuk ke apartemen. Sikap Xia Yishan memperjelas bahwa ia tidak peduli dengan Lin Chengze.

Begitu melihat situasi itu, Lin Chengze pun ikut masuk. Siapa sangka, baru saja kakinya masuk sedikit, Xia Yishan sudah menutup pintunya dengan keras. Itu membuat kaki Lin Chengze terjepit di pintu dan kesakitan. Tenaga Xia Yishan begitu besar, tidak seperti seorang wanita.

Xia Yishan sengaja melakukan hal itu. Sesungguhnya, ia sangat ingin membunuh Lin Chengze si pria bajingan!

"Aduh sakit, sakit, sakit!" Lin Chengze merasa tulang-tulang kakinya terjepit, ia tidak dapat bergerak sehingga langsung berteriak histeris.

"Berhenti berteriak!" Xia Yishan menghentikan Lin Chengze. "Bukankah aku sudah menyuruhmu pergi? Kamu sendiri yang memasukkan kakimu, kamu pantas mendapatkannya! Apa seorang pria dewasa tidak bisa menahan rasa sakit seperti ini?" 

Lin Chengze menggertakkan giginya, menahan rasa sakit. Ia berkata untuk menyenangkan Xia Yishan, "Adik Yishan, biarkan aku masuk dan duduk sebentar. Aku hanya ingin mengatakan beberapa hal, setelah itu aku akan pergi..." 

Xia Yishan menggunakan kekuataannya lagi. Saat ini, pegangan pintu sudah menusuk perut Lin Chengze. Tanpa basa-basi, ia langsung memberikan penolakan kepada pria itu melalui tindakannya.

'Jangan berharap!'

Lin Chengzi hampir melampiaskan amarahnya. Padahal, ia hanya ingin berkompromi! Dengan napas yang masih terengah-engah ia berkata, "Aku pergi, aku pergi, aku akan segera pergi... Adik Yishan, tolong lepaskan aku..."

Xia Yishan melepaskannya, Lin Chengze pun segera mundur. Meski sudah begitu, tangan Lin Chengze masih saja menahan di pintu. Ia takut Xia Yishan akan langsung menguncinya di luar dan tidak memberikannya kesempatan untuk berbicara.

"Adik Yishan, aku minta maaf tentang yang terakhir kali, bekas bibir itu..." Lin Chengze berusaha menjelaskan.

"Tidak perlu menjelaskan apapun." Xia Yishan menyela perkataan Lin Chengze, "Berapapun wanita yang kamu permainkan, aku sama sekali tidak tertarik dan juga tidak ingin mendengarnya."

"Aku..."

Raut wajah Xia Yishan perlahan membaik. Ia berkata dengan putus asa, "Lin Chengze, karena kamu menyukai Tan Xiaoling, mengapa kamu tidak mengatakan terus terang saja? Kenapa kamu malah bermuka dua begini, repot-repot datang ke hadapanku untuk berbohong dan menunjukkan seolah-olah kamu memiliki perasaan yang dalam padaku."

Xia Yishan melanjutkan, "Aku dan Tan Xiaoling tidak mungkin memperebutkan pria yang sama. Apalagi kamu adalah pria yang sudah pernah 'dipakai' olehnya! Aku, Xia Yishan, tidak akan menginginkannya. Bahkan jika Papaku mengagumimu, itu sama sekali tidak berguna..."

"Itu semua karena Tan Xiaoling menggodaku. Aku tergoda dan itu membuatku bingung. Tapi aku sama sekali tidak menyukainya..." jelas Lin Chengze.

"Sudahlah, itu tidak penting. Kedepannya, tolong jangan datang mencariku. Semoga kalian bahagia!"

Setelah mendengar perkataan Xia Yishan, Lin Chengze menjadi tidak sabar. Situasi ini tidak hanya menjauhkannya dari Xia Yishan, tetapi hubungannya dengan Xia Qihua juga akan menjadi renggang.

Hal itu tidak akan menguntungkan bagi perkembangan Grup Lin. Singkatnya, itu tidak sebanding dengan kerugian yang ia dapatkan.

Lin Chengze memikirkan cara untuk memperbaiki hal itu dan bekata, "Tidak... aku tidak akan bersama dengannya lagi. Aku akan segera putus dengannya, aku bersumpah aku akan sepenuh hati padamu..."

'Dasar pria bajingan tidak tahu malu!' ejek Xia Yishan dalam hati.

"Aku bersumpah, aku akan segera putus dengan Tan Xiaoling!" kata Lin Chengze lagi, menegaskan niatnya.

Xia Yishan menanggapi, "Jadi, kalian benar-benar bersama?"

"Tidak, sungguh tidak!" Lin Chengze tidak punya pilihan selain menyangkal hubungannya dengan Tan Xiaoling.

Sudut mulut Xia Yishan berkedut, ia berkata dengan marah, "Perkataan seorang pria memang tidak dapat dipercaya! Semua pria sama saja, tidak dapat diandalkan! Simpan saja omong kosongmu itu untuk membohongi Tan Xiaoling!"

"Adik Yishan, dengarkan penjelasanku..."

"Tidak! Ngomong-ngomong, jika lain kali kamu datang dan menghalangi pintu apartemenku, aku tidak akan segan meminta penjaga keamanan untuk mengusirmu dari sini!" ancam Xia Yishan tegas.

Xia Yishan mendorong Lin Chengzhe, pintu terbanting dan tertutup.

Angin menerpa wajah Lin Chengze hingga rambutnya tersibak dan jatuh kembali...

Sikap Xia Yishan begitu keterlaluan, tetapi hal itu justru membuat Lin Chengze merasa semakin tertantang.