Anak Ini Tidak Masuk Akal

Kantor Urusan Akademik berada di lantai tiga gedung administrasi. Saat mereka berdua berjalan menaiki tangga, suasana di sana sangat sepi.

Gadis itu masih sangat bersikukuh untuk diam. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun pada Li Shunan.

Li Shunan menatap telinga Jiang Lingzhi sebentar, lalu menarik kembali pandangannya dan berkata dengan malas, "Mengapa hari ini kamu tidak banyak bicara?"

Nada bicaranya terdengar begitu santai.

Tanpa terduga, Li Shunan mengawali pembicaraan. Tidak ada orang lain selain Jiang Lingzhi di sini, jadi sudah jelas bahwa pria itu sedang berbicara pada Jiang Lingzhi. 

Namun, Jiang Lingzhi tidak menoleh ke belakang untuk melihatnya. Bibirnya menekan ringan, menunjukkan sedikit ketidakpuasan. "Kamu itu orangnya tidak jujur."

Li Shunan tertegun sesaat. Dia tidak mengerti maksud tuduhan Jiang Lingzhi ini. Akhirnya dia berujar dengan alis terangkat, "Mengapa aku tidak jujur?"

Bukan hanya tidak jujur, dia juga tidak memiliki kesadaran diri sedikit pun.

Jiang Lingzhi menghentikan langkahnya dan tiba-tiba menoleh ke belakang menatap Li Shunan.

Dia berdiri berjarak satu tangga dengan Li Shunan. Ketika berbalik, dia hampir saja menabraknya. Jantungnya berdetak sangat kencang saking terkejutnya. Dia pun buru-buru mundur dua langkah untuk menjaga jarak. 

Baru saja, ujung hidungnya bergesekan dengan kerah kemeja Li Shunan.

Dia kembali mencium aroma tembakau mentol yang familiar dari pria itu.

Jiang Lingzhi merasa tidak nyaman, dan raut mukanya juga berubah. Sebenarnya, dia sudah tidak tahan diam saja sedari tadi. "Kenapa waktu itu kamu tidak bilang padaku kalau kamu berasal dari SMA 1?" 

Jika dia tahu dari awal kalau Li Shunan adalah siswa SMA 1, untuk apa dia berusaha keras untuk mencarinya?

Kalau tahu begitu, Jiang Lingzhi bisa langsung pergi ke sekolahnya untuk mengembalikan uang yang ia pinjam!

Ini?

Li Shunan menyipitkan matanya, tidak mengerti di mana letak kesalahannya hingga membuat gadis ini kesal.

"Anak muda, mengapa kamu sangat tidak masuk akal begini? Li Shunan tertawa lucu. "Kamu kan tidak pernah bertanya padaku."

Jiang Lingzhi terdiam.

Dia memang tidak pernah bertanya, karena Li Shunan selalu terlihat bersama sekelompok siswa berseragam SMA 36. Jadi, dia menyimpulkan sendiri berdasarkan yang sudah terlihat jelas.

Tapi, ini tidak ada hubungannya dengan dirinya.

Jiang Lingzhi mengerutkan bibirnya dan mengatakan hal lain. "Selain itu, aku sudah mengembalikan uang 400 yuan itu, tapi kamu sendiri yang tidak mau menerimanya."

Li Shunan menyandarkan setengah tubuhnya ke pegangan tangga. Dia memandangi Jiang Lingzhi tanpa mengatakan apapun dan menunggu kalimat yang akan dilontarkan gadis itu. 

Jiang Lingzhi menjadi tertekan mendapati tatapan Li Shunan itu. "Jadi, jangan panggil aku penipu lagi!"

Li Shunan mengangkat alisnya, lalu mengangkat tangannya perlahan dan mengulurkan telapak tangannya ke arah Jiang Lingzhi.

Jiang Lingzhi tidak tahu maksud tindakan Li Shunan ini. Dia menurunkan pandangannya dan memperhatikan jari-jari putih Li Shunan yang ramping. "Apa yang kamu lakukan?"

"Berikan uang itu padaku. Sekarang aku menginginkannya."

Jiang Lingzhi terdiam bingung.

Dia berujar dengan tatapan polos. "Aku… aku sekarang tidak membawa uang!"

Karena waktu itu Li Shunan tidak menginginkannya, Jiang Lingzhi pun meninggalkan uangnya di rumah. Siapa juga yang membawa uang 400 yuan ke mana-mana?

Li Shunan memasukkan kembali satu tangannya ke dalam saku celana dan menatap Jiang Lingzhi dengan senyuman tipis. "Jadi, bukankah artinya kamu belum mengembalikannya?"

Jiang Lingzhi semakin kesal menghadapinya.

Dia belum pernah bertemu orang seperti ini sebelumnya. Dia menatap Li Shunan dengan mata terbelalak lebar. "Teman, kamu tidak bisa memperlakukanku seperti ini."

"Seperti apa?" Li Shunan mengaitkan bibirnya dan tersenyum santai. "Aku pikir yang kulakukan tidak salah."

Jiang Lingzhi tercengang.

Tidak ada yang salah dengan apa yang dia katakan.

Untuk orang asing, dia memang tidak salah.

Tidak hanya mengantar Jiang Lingzhi pulang ke rumah, Li Shunan juga mentraktirnya makanan yang enak.

Hanya saja, dia selalu berubah-ubah!

Jiang Lingzhi menghela napas dalam-dalam. "Besok akan aku berikan padamu!"

Li Shunan memiringkan kepalanya dengan wajah yang tampak lelah dan berkata perlahan. "Hanya hari ini, aku tidak akan menerimanya kalau besok."

Jiang Lingzhi merasa bahwa dirinya sudah cukup sadar, namun sekarang dia tidak bisa menahan diri lagi. "Mengapa kamu begitu tak tahu malu begini?!" 

Di mana dia bisa mendapatkan 400 yuan sekarang?!

Jiang Lingzhi merasa bahwa dirinya harus menarik kembali anggapannya bahwa laki-laki ini sangat lembut.

Pasti dia tidak dapat melihat dengan benar karena hari-harinya waktu itu terlalu suram!