"Tante kenapa bersedih? Ayo yang semangat, Tante. Pasti kamu bisa melakukannya! Kenapa orang itu bisa sejahat itu, yah?" ujar Usman. Ia mengatakan sebagai seorang pria sejati, tidak ada yang harus ia manfaatkan. Tapi setidaknya ia juga telah bekerja untuk Farisha.
Berbeda dengan wanita yang menjajakan tubuhnya untuk melayani pria tua tidak tahu diri itu. Jelas berbeda dengan Usman yang memang bekerja di swalayan. Bayaran yang ia terima sebagai seorang karyawan pun sudah cukup. Adapun dirinya dibawa berlibur, itu adalah bonus yang diberikan. Walau ia kadang masih merasa kalau sudah memanfaatkan wanita untuk kekayaan.
"Iya, Man. Wanita itu memang kurang ajar. Kamu nggak akan seperti itu kan, Man? Kamu sudah berjanji padaku dulu, kamu tidak akan berkhianat padaku, kan? Apa kamu masih ingat apa yang kamu sampaikan?" Ia menatap Usman dan memegang tangan lelaki itu.