“Hei, kamu udah bangun sayang.” Dewa langsung mengecupi kening istrinya begitu Dewi tersadar, laki-laki itu juga dengan sigap menekan tombol untuk memanggil perawat.
“Sebentar ya, biar dokter periksa kamu dulu.”
“A..nak aku?”
“Sttt.. dia baik-baik aja, mirip kamu.” Satu kalimat itu benar-benar membuat Dewi lega, karena itu perempuan itu tetap tenang ketika dokter memeriksanya.
“Dia masih harus di rawat intensif di incubator, nanti kalau keadaan kamu udah stabil kita tengok ya.” Ucap Dewa sembari mengecupi punggung tangan istrinya.
“Aku enggak sabar, mau liat dia.”
“Nanti ya, sekarang kamu masih harus baringan dulu.”
“Kasih tau aku, dia mirip siapa.” Dewa mengulum senyum, perasaannya benar-benar berbunga-bunga setiap membayangkan anaknya.
“Mirip kamu, persis banget.”
“Katanya kalau anak lahir mirip banget sama ibunya, berarti si ayah sayang banget sama istrinya loh mas.”