02. MALU

***

Happy reading..! 📚

Bel pulang sekolah yang sedari tadi di tunggu tunggu kini berbunyi, semua murid langsung merapikan buku dan bersiap siap untuk pulang, begitupun dengan Aku, Zia, dan Vita. Aku segera mengeluarkan kunci motorku bagitupun Zia, ia langsung mengeluarkan kunci mobil sport miliknya yang biasa ia bawa kemanapun sendiri tanpa sopir pribadi, yaah bagaimana tidak Zia adalah anak yang sangat mandiri. Sementara Vita ia tidak mengeluarkan apapun,

"Vit, kamu pulang sama siapa?" tanyaku

"Aku dijemput kakaku git," ucapnya sambil nyengir

"Yaudah kita barengan aja keparkiran yook, kamu nunggu kakak mu di depan kan?" ujar Zia mengajak

"Yaudah ayook!!."

Kita bertiga langsung berjalan menuju parkiran, kita harus melewati beberapa rooftop sekolah karena memang kelas kita berada di lantai paling atas. Baru saja kita turun ke lantai 2 tiba tiba harus berpisah.

" Eh git, Vit, kalian duluan aja ya,! Aku kayaknya harus ke toilet dulu deh kebelett!! heheh" Ucap Zia menahan kebelet sambil nyengir

"Oh iyah gapapa Zi kamu ke toilet aja, Buruan nanti basah disini wkwk!" ledekku meng iya kan

"Iya Zi buruan sana!" Lanjut Vita

"Iya iya , yaudah Aku duluan ya ,bye!!"

Zia segera pergi mencari toilet, hingga tak terlihat lagi dalam 3 menit ia hilang dari pandanganku dan Vita,

akhirnya kita berdua melanjutkan perjalanan.

5 menit berlalu aku dan Vita tiba di lantai 1. Namun, tiba tiba ponsel Vita berbunyi.

"Eh, Git bentar ya aku angkat telpon dulu!"

"Oh iya Vit angkat aja!"

Tak butuh waktu lama akhirnya Vita selesai menerima telpon.

"Ada apa Viit?"

"Eh iya git, gapapa kan kalo aku duluan, kakaku udah nunggu di depan!?"

"Oohh yaudah gapapa Viit duluan aja, aku juga tinggal ke parkiran bawa motorku, habis itu langsung pulang deh hehe"

"yaudah giit, nanti hati hati ya kamu! aku duluaan yaa hehe, daah.."

"iya daah".

Zia pov

" Aduuh toilet wanita dimana siih , gua kebelet banget niih," Zia celingak celinguk mencari toilet wanita tanpa memperhatikan langkahnya dan tiba tiba..

Bruukk...!!

Seseoarang telah menabrak dan membuat Zia jatuh..

"Eh-eh maaf gak sengaja"

"Aduuh, aww kaki gua sakiit." Zia meringis kesakitan

"Ayo sini aku bantu!" sambil mengulurkan tangannya

Zia membalas uluran tangan itu, dan ternyata ia adalah Fiko Putra Adiwijaya seorang cowok tampan, hidungnya sangat mancung, kulit wajah putih dan bersih seperti tak sedikitpun memiliki pori pori, kedua alis yang hitam dan tebal, kedua mata yang memiliki tatapan tajam, dan senyum manis dari bibir berwarna pinknya yang sangat mempesona membuat Zia merasa terhipnotis melihatnya, Lebay? Tapi memang itu yang Zia rasakan saat ini.

"Ya allah, tampannya-Overdosis" Zia membatin

"Kaki kamu gapapa kan?" tanya lelaki itu

"E e eh iya iya gapapa kok cuman sedikit sakit." lelaki itu membuyarkan lamunan Zia.

"Ya tuhan malu gua, kenapa bisa melamun gini siih, tapi okelah ngelamunin cowok ganteng heheh." batin Zia.

"Kenalin nama aku Fiko Putra Adiwijaya, Aku kelas X-IPA 2, Nama kamu siapa?

"Ohh iya nama aku Fauzia Anastasha kelas X-IPA 1, panggil aja Zia."

"Oh iya, aduh maaf ya Zia aku gak sengaja, tapi tenang kalo kamu gak kuat jalan aku bisa gendong kamu." ujarnya menawarkan

"Engga kok gapapa aku masii bisa jalan sendiri."

"Yaudah sekarang kamu mau kemana aku anterin yok!"

"Iyah aku mau pulang sekarang."

"Yaudah pulang bareng aku aja ya kan kaki kamu masiih sakit.!"

"Gausah repot repot makasiih, lagian aku bawa mobil sendiri kok"

"Yaah ,yaudah deh aku antar kamu sampe parkiran aja yaa!"

"Yaudah ayok!"

Mereka berdua berjalan menuju parkiran tempat Zia menyimpan mobilnya dan langsung pulang.

***

Vita sudah pergi, sementara Aku masih berjalan santai melewati koridor sekolah menuju parkiran tempatku menyimpan motor. Namun tali sepatu sebelah kiri ku terlepas membuatku harus merapikannya, tiba tiba terdengar suara mengajakku berbicara.

"Duduk tuh di kursi bukan di jalan!" suara ketus itu sudah tak asing di telingaku. Aku menoleh sambil berdiri dan ternyata..

Deg.!!

Apa aku gak salah liat, dia adalah cowok aneh yang kembali muncul di hadapanku,

"Ck!" Aku berdecak kesal sambil memutar bola mata ku malas,

"Loe lagi loe lagi, ngapain sih loe disini, pantesan aja tali sepatuku lepas, ada loe selalu sial!" ucapku memaki

"Gua, gak nanya tali sepatu loe! lagian ini bukan sekolah nenek moyang loe jadi siapa aja bisa ada di sini!" celetuk nya dengan santai

"Argh!!" aku berdiam kesal

"Belom pulang loe?"

"Keliatannya? Punya mata pake nanya!"

"Santai aja gausah marah marah, cepet pulang deh gabaik cewek jam segini blom pulang , sekolah ini horor tau !" ledeknya dengan nada yang sinis dan menakut nakuti

" Halah gak ada yang lebih horor , selain gua ketemu sama loe! Sana loe pergi!!"

Tak sempat aku mengetahui namanya dia melengos pergi sambil tertawa tipis,

Dengan perasaan kesal aku pergi ke parkiran untuk segera pulang, namun ternyata kembali sial motorku terhalangi motor besar berwarna merah-hitam membuatku kesusahan dan semakin merasa kesal.

"Siapa sih nih gabisa markir motor kali ya tuh orang, parkiran seluas ini masih aja parkir mepet mepet ngehalangin motor gua kan jadinyaa arggh!!"

Tiba tiba si cowok aneh kembali muncul mengenakan hoodie hitam, sepertinya ia mau pulang juga tetapi ia berjalan dengan santai ke arahku.

"Eh loe, ngapain panas panasan di tengah parkiran, lupa ya motor loe yang mana haha" ledeknya sambil nyengir

"Apaan sih loe so tau aja, ngapain loe kesini sii nambah pusing aja!"

"Galak banget sih wkwk, udah gua bilang ini sekolah bukan milik nenek moyang loe, gua ke parkiran kira kira mau apa, gitu aja gak ngerti masih aja nanya"

Dia menghampiri motor besar itu dan segera menaiki nya.

"Gua kesini karena gua tau motor gua yang mana, jadi gaperlu lama lama kayak loe !" ledeknya sambil tersenyum sinis

"Heh jadi ternyata loe yang parkir sembarangan, daritadi motor loe ngehalangin motor gua makannya gua gabisa keluar! motor aja gede otak loe kecil, lain kali parkir tuh yang bener, pinggirin motor loe gua mau keluar!!"

" Gua gak parkir sembarangan, loe aja yang gabisa ngeluarin motor loe!" ujarnya ketus

"Udahlah sana minggir!!"

Dia memundurkan motornya kebelakang, tapi aku masih gabisa ngeluarin motorku karena masih ada satu motor di samping kanan yang menghalangi.

"Heh loe masih gabisa?" tanya dia

"Gua bisa kok!"

Cowok itu berjalan ke arahku, dia langsung membantu mengeluarkan motor matic milikku itu.

"Nih silahkan loe bisa pulang"

"Gua gamau berhutang budi sama loe!"

"Lagi kayak gini masih aja gengsi loe, dasar cewek!"

"Yaudah makasih , tapi bukan gua yang minta bantuan loe ya!"

Dia hanya tersenyum tipis lalu pergi pulang dengan motor besarnya itu.

"Ya allah kenapa sih harus dia yang nolong , aku malu,

hm tapi yaudalah itung itung dia minta maaf atas kejadian di kantin tempo harii, lagian dia kok yang mau bantuin, aku gak minta juga" Aku membatin

Setelah itu aku menyala kan motorku dan bergegas pulang karena hari sudah mulai sore.

***