Ini hari pertama kami libur panjang. Rencana pergi ke Jogja sudah dipersiapkan dengan matang. Aku sudah izin Ayah, juga Mbah. Tidak hanya aku, Aga juga ternyata sudah menghubungi ayah untuk meminta izin. Aku bahkan tidak tau sejak kapan mereka akrab dan menjadi dekat. Menurut penuturan Aga, saat kemarin kami pergi ke sana, Aga dan ayah saling bertukar nomor hape, dan beberapa kali ayah menghubungi Aga, begitu juga sebaliknya. Pantas saja, hal yang belum kuceritakan pada ayah, pasti ayah sudah mengetahuinya. Ternyata di sekolah ayah punya mata-mata, Aga.
Suara Aga terdengar di luar, menyapa Mas Edo yang hendak berangkat kerja. Yah, Mas Edo tidak ikut perjalanan kali ini, karena dia bukan anak sekolah yang sama-sama libur panjang. Asti juga tidak bisa ikut, karena tidak mendapat izin dari orang tuanya.
"Si ... Aga ini," jeritnya dari teras rumahku.