42. Perkelahian

Kami berdua terus berusaha menjauh. Tapi sosok pendaki itu justru seperti bergerak cepat menyusul. Kini kakiku kembali di tarik olehnya, membuatku panik dan Dwi terus berusaha menarik tanganku. Aku berusaha menendang sosok pendaki agar terbebas darinya. Cengkeraman nya di kakiku begitu kuat, membuatku merasakan sakit yang teramat sangat.

"Tahan, Si!" Dwi berusaha menarik tanganku dengan sekuat tenaga, sampai akhirnya sosok tadi melepaskan kakiku dan membuat tubuhku tertarik dengan cepat ke arah Dwi. Aku mendarat di atas tubuh Dwi, bersamaan dengan itu tenda dibuka, Aga muncul sambil mengucek mata dan sontak melotot melihat aku dan Dwi dengan posisi yang tidak enak dilihat ini.