Bel istirahat berbunyi. Kami sudah kembali latihan sejak satu jam lalu, sementara siswa lain istirahat. Akhirnya kegiatan ini menarik perhatian beberapa orang yang lewat.
Aku bahkan melihat Aga dan Hangga yang pergi ke kantin bersama. Mereka menoleh pada kami. Aku juga melihat Hangga menyenggol Aga yang berjalan di sampingnya. Sebuah bahasa isyarat yang kelihatannya menyuruh dia untuk menoleh padaku.
Aga memang menoleh, tapi bersamaan dengan itu, posisiku berbaris kini malah membelakanginya. Jadi aku tidak tau apa yang mereka lakukan selanjutnya.
Resti terkejut saat Hangga mendekatinya, padahal kami masih latihan. Alhasil dia mendapat sorakan dari senior lain yang mengawasi jalannya latihan.
"Heh! Ngga! Ngapain sih lo! Nanti!" jerit Kak Dimas sebagai penanggung jawab latihan.
"Bentar!" sahut Hangga yang memberikan es ke Resti. Resti dengan malu-malu meminum es jeruk yang di bawa Hangga.
"Cie. Romantis sekali," sorak teman yang lain.