61. Putus

"Si, dicari Tyas itu," tunjuk Hana pada gadis yang sedang berdiri di depan kelas kami. Aku menoleh sejenak karena masih menulis tugas yang belum selesai, padahal jam istirahat sudah berlangsung sekarang.

"Oh, tumben, kenapa?" tanyaku lalu beranjak untuk menemui Tyas yang sedang bersama Apri di depan. "Hei, kenapa?" tanyaku pada mereka.

"Si, kita mau konsultasi soal mading ini."

"Oh, kalian yang ngurus mading, ya?" tanyaku yang baru teringat akan struktur organisasi OSIS kami.

"Iya, jadi kita mau bikin mading ramai lagi. Terus ada anggaran buat mading nggak? Buat beli bahan-bahan buat ditempel?" tanya Tyas padaku.

"Eum, kalau dari yang aku tau, kayaknya nggak ada anggaran untuk itu deh, Yas. Kemarin sudah bahas kan, sama Bu Retno tentang anggaran OSIS, totalnya sekian dan untuk kegiatan apa saja. Terus mading nggak masuk daftar sih."

"Berarti harus modal sendiri dong, Si?" tanya Tyas agak kecewa.