63. Break

Aku dan Aga resmi putus. Mau tidak mau, suka tidak suka, dia menerima semua keputusan ku dengan lapang dada. Ada banyak hal yang patut aku pertimbangkan, sebelum kembali membuka hatiku untuknya. Karena sampai sekarang dia selalu berusaha tetap mendekatiku dan ingin kembali padaku. Aku tidak terlalu menyalahkannya dengan putusnya hubungan kami. Toh, aku juga turut andil dalam kesalahan yang dibuat olehnya. Aku terlalu sibuk dengan kegiatan ku sendiri dan mulai tidak menjadikan dia prioritas lagi. Aku bahkan tidak pernah lagi ikut menemaninya di setiap pertandingan basket yang kerap dilakukan selama ini. Tapi dia sering datang untuk menemuiku di beberapa kegiatan yang sedang aku jalani.