Saat aku memperhatikan sekitar, memang benar apa yang Aga katakan. Pantas saja lingkungan di sekitar rumah Dimas tidak heboh dengan fenomena aneh ini. Karena mereka tidak mellihatnya secara langsung. Karena rumah Dimas agak jauh dari tetangga yang lain. Dan rumah sekitar yang dekat dengannya, terlihat kosong tidak berpenghuni. Bahkan terkesan mengerikan dengan kondisi gelap seperti ini.
Perlahan hujan mulai mereda, kami berdua memang menunggu kapan hujan ini berhenti, hingga akhirnya teman - teman yang lain pun datang. Mobil Hangga parkir tak jauh dari kami berdiri, lalu keluar empat orang yang sudah kami kenal lama. "Sorry, lama. Nih pada minta dijemput juga sekalian. Ya udah deh," jelasnya menunjuk dua orang yang biasanya memang ke mana mana minta dijemput oleh Hangga atau pun Aga.
Kami tidak banyak menanggapi, hanya menoleh sekilas lalu kembali menatap halaman rumah Dimas.
"Kenapa?" tanya Imam lalu ikut mendekat dan melihat ke depan.