95. Akhir dari Sri

"Awalnya tidak. Saya tidak berniat seperti itu. Saya juga tidak sejahat itu untuk mengorbankan keluarga teman saya menghadapi Sri dengan segala keanehannya. Karena esok harinya, saya berbicara ke istri untuk mengganti Sri dengan pembantu lain. Saya meyakinkan istri saya kalau pengganti Sri akan lebih baik kinerjanya ketimbang Sri. Awalnya istri nggak mau, karena merasa tidak enak dengan permintaan orang tuanya untuk membantu keluarga Sri. Akhirnya saya menawarkan sejumlah uang untuk Sri, agar dia bisa membuka usaha di kampung, entah warung kelontongan atau semacamnya. Dia menerima, istri pun akhirnya merelakan Sri dan kami sudah mendapatkan pembantu baru dari sebuah yayasan. Nah, selang beberapa hari, saat saya sedang ke rumah Yusri, kami memang berteman baik selama ini. Tiba tiba Sri muncul dari dalam membawa nampan berisi makanan dan minuman. Saya terkejut, dan setelah saya dengar penjelasan Yusri, ternyata Sri telah bekerja di rumahnya selama beberapa hari."