103. Turun Gunung

______________________

Sepertinya ada sesuatu yang terjadi, dilihat dari raut wajah mereka yang serius. Tapi aku tidak berkeinginan untuk mencari tau lebih dalam. Karena Dani lebih membutuhkan ku sekarang. Kupikir nanti saja aku menanyakannya ke Aga.

Setelah memastikan Dani baik baik saja, kami mulai bersiap untuk turun. Beberapa teman sudah memutuskan turun lebih dulu sejak beberapa jam lalu, bahkan di puncak hanya tinggal segelitir kelompok saja. Yang mana masih menghabiskan waktu untuk mengabadikan momen di puncak bersama teman teman dekatnya menggunakan kamera.

"Turun sekarang, yuk. Keburu kemaleman nih," kata Dedi.

"Kamu gimana? udah mendingan, kan, Dan?" tanyaku memastikan kondisinya.