Lantas tadi siapa? Yang tidur di kamar nenek?
Aku hanya diam memikirkan hal itu yang kemudian membuat tubuhku lemas seketika. Rupanya sejak awal memang tidak ada sosok nenekku yang asli. Semua adalah sosok yang menyerupai. Dan bodohnya adalah aku bisa tidak menyadarinya sama sekali. Hal seperti ini sudah kesekian kali terjadi di rumah. Rumah yang anggap tempat paling aman, ternyata tidak se aman dugaanku. Javas juga tidak akan setiap saat datang untuk menolongku, karena aku pun harus bisa menolong diriku sendiri. Aku memang harus belajar dari segala kemungkinan buruk yang bisa mengancam jiwaku saat sedang sendirian. Karena tidak selama akan ada bantuan datang, entah dari Aga, atau pun Kak Alzam seperti tadi.
"Sayang, kamu baik baik aja, kan? Dingin nggak? Ac nya aku matiin aja, ya?" tanya Aga lalu segera mematikan ac mobil lalu membuka kaca jendelanya sedikit. "Bentar lagi kita sampai rumah."