137. Pertarungan Habibi Alzam, dan Sri

Semua pertanyaan itu terus berputar di otak Habibi. Dia tidak menyangka kalau memiliki masa lalu yang cukup mencengangkan. Membedah perut kelinci, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa ia cerna dengan logikanya sendiri. Membayangkan nya saja membuat bulu kuduknya meremang dan tidak sanggup meneruskan bayangan di pikirannya sendiri. Lalu tentang perihal dukun di desa itu, Habibi makin tidak mengerti karena sampai sekarang memorinya tetap tidak bisa menangkap semua kenangan buruk itu. Tidak ada sama sekali yang bisa ia ingat, sekeras apa pun dia mencoba nya.