Rencana pindah rumah, bukan sekedar angin lalu belaka. Karena Ayah segera mengurus semua hal tentang kepindahan kami ke rumah baru. Rumah yang sama dengan kondisi yang sama seperti kenangan di masa depan, yang sudah ku lewati kemarin.
Hanya butuh waktu sebentar saja, transaksi jual beli rumah selesai. Kami pun mulai mengepak barang dan bersiap akan pindah. Aga juga selalu membantu kami dalam semua hal. Mengemas barang, menggotong barang barang ke dalam truk pengangkut, dan semuanya.
Untungnya barang barang di rumah ku tidak terlalu banyak, tapi lumayan juga jika digotong oleh ayah, Om, dan Aga.
Aga sudah datang pagi pagi sekali ke rumah. Dia terlihat segar memakai kemeja putih yang ditambah kaus putih di dalamnya lalu celana jeans belel serta sepatu putih yang senada dengan pakaiannya. Dia datang menaiki mobilnya.
"Kamu udah sarapan, Yang?" tanyaku.
"Udah," sahutnya sambil ikut mengangkat beberapa kardus yang berisi pakaianku.