Aga ... Justru menyusul, bukannya dia mencari bantuan ke tempat lain. Karena perlahan aku makin cemas dan sudah tidak bisa lagi menahan nafas terlalu lama. Pandanganku mulai memburam. Perlahan air mulai masuk ke dalam mulut dan hidung.
"Yang! Sayang? Bangun, Yang." Suara Aga terdengar samar di telingaku yang berdengung. Aku ragu untuk membuka mata, di samping itu juga, tubuhku terasa lelah sekali. Aku tidak tau, apakah ini adalah perasaan ragu untuk bangun, atau aku yang tidak sanggup untuk membuka mata.
Sampai akhirnya aku merasakan tubuhku digoncang, suara Aga makin terdengar jelas. Lalu bibirnya menempel ke bibirku, ada udara yang masuk dari mulutnya. Tak lama ada sensasi batuk batuk dan sedikit demi sedikit air keluar dari mulutku. Rasanya pedih, saat ada sisa air juga keluar dari hidung. Tapi kini aku mulia bisa membuka mata. Entah kupaksakan atau karena aku sudah ingin segera terjaga dan ingin tau apa sebenarnya yang terjadi sekarang.