Dia lantas mendongak secara tiba tiba, membuatku terkejut dan mundur beberapa langkah hingga menabrak meja di belakang. Aku panik melihat ekspresi wajahnya, tapi seakan tidak bisa mengalihkan pandangan. Wanita itu beranjak, bertumpu pada meja di depan nya. Dia lantas melangkah dengan kaki yang terlihat berat. Menuju ke arahku secara perlahan. Aku ikut mundur, tapi anehnya keinginan untuk berlari seakan tidak terlintas sedikit pun. Aku seolah menikmati rasa takut dan teror dari nya. Langkahnya yang awalnya pelan, mendadak bergerak cepat. Aku menjerit, dan memejamkan mata, lalu suara Aga terdengar.
"Sayang? Sayang? Kamu kenapa? Mimpi buruk?" tanyanya. Begitu aku membuka mata, ternyata aku sedang berada di dalam mobilnya. Suasana di luar, membuatku bingung bercampur heran.
"Kita di mana?" tanyaku.