Mengenai wajah pria itu dan membuatnya menjerit kesakitan. Saat ember tersebut mengenai wajahnya, rupanya meninggalkan bekas luka. Bahkan salah satu matanya tertancap sesuatu yang membuatnya menutupinya terus. Tapi melihat cairan merah yang keluar dari sela sela jarinya, membuatku berpikir kalau matanya terluka cukup parah.
Kami semua bingung, tidak tau harus berbuat apa. Pria itu berteriak minta tolong, sambil mengulurkan tangannya. Dia terlihat tersiksa. Hanya saja kami juga pasti ragu untuk menolongnya. Melihatnya pertama kali saja, membuatku berpikir kalau dia punya niat buruk pada kami. Terlebih palu yang ada di tangannya seolah siap memukul siapa pun juga.
"Gaes!" panggil Hadi sambil menunjuk ke sumur tersebut.
Aku memicingkan mata, karena samar samar melihat sebuah tangan muncul dari dalam sumur tersebut. Warnanya putih yang kontras dengan suasana sekitar, membuatnya tampak jelas di mata.