220. Rumah Pak Sudiono

Kami sampai di sebuah rumah kosong yang memiliki halaman cukup luas. Hanya saja halaman ini sudah di semen yang sepertinya dulu dipakai sebagai tempat menjemur padi yang baru saja di panen.

Pak Nadi, selaku orang yang mengantar kami ke tempat ini menjelaskan. Kalau pemilik rumah sudah lama meninggal, dan anak anaknya berada di kota besar. Sehingga rumah ini memang kosong. Tapi bukan rumah ini yang akan kami tempati sebagai posko KKN kami.

Di samping rumah ini, ada jalan setapak. Pak Nadi lantas menggiring kami menuju jalan sempit itu. Akhirnya barang barang di keluarkan dan kami bawa serta sebagian.

"Untung saja rumah Pak Sus itu kosong. Jadi mobil kalian bisa diparkir di sana sementara waktu. Nah, rumah posko kalian letaknya di belakang rumah ini," jelas beliau. Kami berjalan sendiri sendiri, berbaris sambil membawa beberapa tas dan kardus berisi stok makanan serta kebutuhan selama di sini.