Hari sudah beranjak sore. Beberapa dari kami sibuk menyusun program kerja yang hendak dilakukan. Sehingga besok kami sudah siap dengan proposal individu yang akan kami serahkan pada kepala desa.
Sampai akhirnya kembali azan ashar terdengar. Aga kembali pergi ke mesjid, sementara kami yang berada di rumah, bersiap juga untuk mandi.
"Eh, kita mandi di belik aja yuk. Cobain mandi dengan suasana alam terbuka," ajak Resti.
"Ih, terbukanya gimana, ya? Nanti kalau ada yang ngintip gimana dong?" tanya Dani agak cemas.
"Nah, maka nya kita lihat dulu ke sana. Kayak apa sih belik itu."
"Aku mandi di rumah aja deh," kata Yumna.
"Ren, kamu ikut nggak?" tanya Resti pada gadis yang sedang menggulung rambut ke atas sambil menggigit roti kering yang ia bawa dari rumah. Dia pun mengangguk.