Sampai kampus aku segera turun dari motor wira dengan berpegangan pada pundak nya.
Motor nya memang cukup tinggi karena ini motor sport. Seperti punya valentino rosie.
"Oke. makasih ya. Daaah," pamit ku cuek sambil berbalik meninggalkan wira yang masih di atas motor nya.
Namun, dia berhasil menangkap tangan ku sehingga membuat ku kembali berbalik menatap nya.
"Kenapa?" tanyaku bingung.
Cup
Dia hanya mengecup kening ku, lalu tersenyum. Sontak wajahku menjadi hangat. Pasti ada rona merah di kedua pipi ku kini.
"Kak!! Kamu ... Ini di kampus lho!!" kataku sambil melotot ke arah nya.
"Emang kenapa kalau di kampus?" tanya nya dengan wajah tanpa dosa.
"Ya jangan cium cium gitu. malu tau. Nggak enak dilihat orang!" kata ku sambil melirik ke samping kanan kiri.
"Hehehe... ya udah, sana masuk kelas Kalau enggak, aku cium lagi. Tapi bukan di kening! Tapi di bibir," kata nya.
Kucubit lengan nya sambil ngeloyor pergi begitu saja.