255. Kota Nayla

[Nay, pulang ya. Papah sakit.]

Sebuah pesan singkat yg kuterima pagi ini mampu membuatku uring uringan.

Perasaanku tidak menentu. Aku mencemaskan papah.

Papah sakit apa ya? Karena beliau jarang menderita sakit yang membuat Mama dan adikku harus menghubungiku seperti sekarang. Jika sudah sampai begini pasti lah bukan penyakit yang enteng. Kuputuskan pulang sore nanti setelah kuliahku selesai.

Tiiinnn!!

Suara klakson motor wira. Dia sudah menjemputku rupanya.

Segera aku keluar kamar kos dan sedikit berlari menghampirinya.

Dia tersenyum hangat. Membuat pagiku lebih baik lagi.

Kami berangkat ke kampus.

Tinggal 2 minggu lagi wira menjadi asdos di kelas ku. setelah ini dia akan bekerja di tempat lain. Otomatis, aku tidak akan bertemu dia saat kuliah.

Ada Jen yg berdiri tidak jauh dari parkiran motor. Dia senyum melihat kami. Seperto sengaja menunggu kedatangan kami, terutama Wira pastinya.

"Hai kak Jen. Apa kabar?" sapaku setelah kami saling berhadapan.