Painful Love part 16 (Nenek paruh baya)

Ditengah perjalanan aku melihat ada seorang nenek paruh baya ia sedang berjualan ketoprak dipinggir jalan, jualannya terlihat begitu sepi hingga tidak ada seorang pun yang membeli ketoprak buatannya.

"Assalamualaikum nek. Aku mau beli ketoprak nya ya"

"Waalaikumsalam baik cu, silahkan duduk dulu sebentar ya" jawab nenek paruh baya.

"Nek maaf kalau sebelumnya saya lancang saya mau nanya sedikit sama nenek, kira-kira nenek berjualan ketoprak udah berapa lama?"

"Nenek berjualan ketoprak dari nenek masih gadis dulu nenek ikut orang tua nenek jualan ketoprak kaya gini jadi jualan ketoprak udah mendarah daging bagi keluarga kami" jawab sinenek.

"Nenek jualan dari berapa? Terus pendapatan seharinya berapa"

"Nenek jualan dari jam setengah 8 nanti pulang ya paling jam 4 sore, kalau pendapatan nggak nentu cu" (sambil membawa kan ketoprak buatannya).

"Nenek tinggal sama siapa?"tanya ku dengan sedikit penasaran

"Nenek tinggal sendirian kakek udah 2bulan yang lalu meninggalkan nenek, anak-anak nenek semuanya meninggalkan nenek mungkin mereka sudah tidak ingat nenek" (dengan sedikit senyuman)

Sungguh kasihan sekali nenek ini ia hanya tinggal sebatang kara semua anak-anaknya tidak ada satupun yang menjenguknya, aku berfikir untuk menghiburnya agar suasana tidak semakin membuatnya bersedih.

"Ehhmm.. ketoprak nya enak nek aku mau dua lagi ya nek dibungkus aja" ucapku.

"Alhamdulillah baru kali ini ada yang muji ketoprak buatan nenek" (sambil meneteskan sedikit air matanya)

Sontak aku sangat terharu dengan nenek ini diakhir usianya masih sanggup berjualan untuk menyambung hidupnya.

"Ini cuk ketoprak nya spesial buat cucu" dengan sedikit senyuman dan menunjukkan giginya yang sudah habis.

"Makasih ya nek kapan-kapan aku mampir kesini lagi ya" ucapku dengan nada yang lembut.

"Boleh cu. Cucu boleh mampir kapan saja" jawab nenek itu

Lanjut part selanjutnya

Kepoin terus ya part selanjutnya masih banyak lagi cerita seru lainnya‼️

Instagram: ricka.anindya

Facebook: Ricka Anindya