Taekwondo
Aletha keluar dari super market dan menuju halte bus dari kejauhan Aletha melihat seseorang di gebukin oleh empat orang besar berotot. Aletha pun tidak bertele-tele ia langsung menghajar orang itu dengan keahlinya yang dia pelajari dari ayahnya.
Bugh bugh bugh plak plak bugh
"KALIAN SEMUA PERGI DARI SINI!!! KALAU KALIAN ENGGAK PERGI SEKARANG JUGA GUE HAJAR SAMPAI KALIAN SEMUA DI JEMPUT AJAL JUGA" teriak dan ancaman Aletha.
Mereka pun langsung lari terbirit-birit.
"Kau gak pa pa kan?" Tanya Aletha
"Kok masih nanya sih, ga liat nih hidung aku berdarah" suara jawaban itu seperti tidak asing. Aletha tidak segan segan mengangkat kepala lelaki itu.
"Aderlado?" Aletha kebingungan
Aletha langsung membantu Aderlado berdiri dengan pelan dan membawanya ke tempat duduk halte.
"Auu pelan pelan sakit" ringisan Aderlado
"Iya maaf maaf" Aletha menggandeng dan duduk di halte dengan pelan
"Lo bakat juga ya tentang perkelahian" ucap Aderlado
"Apa jangan jangan kau itu pemimpin gangster ya? Yang nyamar jadi cewek yang polos?" Tanya Aderlado
"Enak aja aku itu belajar dari ayah ku lah, gangster? Ga ada niatan buat ngikutin itu" jawab Aletha yang sudah membersihkan luka dengan air mineral kemasan yang iya beli di super market.
"Ajarin dong" pinta Aderlado
"Ga mau, belajar sendiri, kan kau cowok jadi bisa belajar sendiri" jawan Aletha
"Kau mau nanti aku di hajar lagi sama preman kayak tadi" ucap Aderlado
"Emangnya punya masalah apa sih kau sama preman tadi, kan ga mungkin ada asap kalau ga ada api" tanya Aletha penasaran.
"Aku ga tau masalahnya orang itu tiba tiba aja nyerang" jawab Aderlado bohong dan menyakinkan perkataanya itu benar.
"Iya deh aku ajarin kau taekwondo" ucap Aletha sambil berjalan pergi meninggalkan Aderlado.
"Makasih" ucap Aderlado sambil teriak, Aletha menoleh sambil tersenyum.
Yeahhh Aderlado teriak sekencang mungkin dia tidak peduli tentang orang yang melihatnya seperti orang gila.
"Akhirnya rencananya berhasil dengan sukses" batin Aderlado.
Karena sebenarnya itu hanyalah rencana yang ia susun rapi rapi, Aderlado sudah lama tau Aletha bakat dalam taekwondo, dan preman yang ia sewa untuk menyakitinya agar rencana nya berjalan dengan mulus.
"Ga papa sakit dikit yang penting setiap hari ketemu Aletha" senangnya dan lari dengan bersemangat.
*
Aletha menghirup udara
pagi yang sangat segar ia melakukan pemanasan yang tidak sengaja di lihat oleh Aderlado.
"Hai bidadari cantik" sapa tulus dari Aderlado
"Masih pagi ngapain ke sini?" Tanya Aletha yang memberhentikan pemanasan yang dia lakukan
"Kan mau belajar taekwondo sama kau, lupa ya"jawab Aderlado
"Kan bukan sekarang" ucap Aletha yang melanjutkan pemanasan nya.
"Kalau misalkan bukan sekarang ke buru di bantai lagi sama preman yang kemaren" ucap Aderlado
Benar juga kata Aderlado batin Aletha.
"Yah udah ikuti aku pemanasan" ucap Aletha.
"Aku mau nya langsung belajar soalnya tadi udah pemanasan di rumah" ucap Aderlado
"Yakin ga mau melakukan pemanasan?" Tanya sekali lagi kepada Aderlado
"Yakin" jawab dengan semangat 45
"Okey pertama tama gerakan Joon bi yaitu sikap gerakan siap"
Aderlado langsung membenarkan badannya
"Aku akan mengajar kan STEP MAJU ( 1 -10 Step )" jelas Aletha
" Kaki belakang maju satu langkah kedepan" ucap Aletha sambil melihat gerakan Aderlado.
"Itu salah kaki yang di belakang terlalu jauh maju lagi selangkah kan gue tadi bilangnya satu langkah bukanya dua langkah" ucap Aletha tegas.
"Ganas banget, ganas ganas cantik" ucap Aderlado
"Kau mau belajar apa mau godain aku?" Tanya sinis Aletha
"Mau belajar sekaligus mau godain" jawab Aderlado sambil tersenyum
"Okey bye kalau gitu"
"Iya iya jangan gitu aku minta maaf deh". Aletha menghentikan jalannya.
"kita lanjutkan lagi, Kaki depan ditarik setengah kebelakang, disusul kaki belakang maju satu langkah kedepan. Terus itu kaki depan ditarik setengah kebelakang, disusul kaki belakang maju dua langkah kedepan" jelas Aletha
"Coba praktekkan ulang"
Aletha melihat gerakan Aderlado setiap inci nya
"Bagus" puji Aletha
"Makasih Letha"
"Ikutin gue lagi ya, kaki belakang di putar 180 derajat kedepan lewat belakang dengan spninnging (backstep ). Kaki depan diangkat sedikit dan sentak kearah depan dengan cepat sehingga kaki belakang otomatis terseret kedepan. Kaki depan digeser kasamping luar, lalu maju dua langkah kedepan. Kaki belakang diangkat kedepan setinggi perut seolah olah mau menendang lalu diturunkan ke depan. Lompat ditempat dengan menyilang kedua kaki, kaki belakang disilangkan di depan kaki depan saat diudara, lalu kaki kembali ketempat semula. Kaki depan diangkat sleeding kedepan dan lakukan checking dengan ujung kaki depan kearah pinggang lawan. Kaki belakang diputar 360 derajat kedepan lewat belakang dengan spinning,saat kaki belakang masih menggantung di depan langsung lompat change step sambil spinning" penjelasan panjang oleh Aletha
"Auuuuu" Aletha panik langsung mendekati Aderlado
"Aduhhh... Sakitt" teriak Aderlado
"Di mananya yang sakit?" tanya Aletha tambah panik.
"Kaki, kaki aku sakit banget rasanya mau copot"
"Sabar sabar aku panggilkan tukang urut"
"Iya jangan lama lama"
"Aduh sakit banget mana nih tukang urut nya kok lama banget" bentak Aderlado sambil kesakitan kali ini dia tidak berbohong rasa sakit yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
"Sabar lagi di jalan, yang salah itu bukan tukang urutnya tapi sama diri kau sendiri ngapa ga mau di ajak pemanasan" ucap Aletha
"Sok tau tadi kan aku ngomong nya udah pemanasan di rumah, gimana sih belum tua aja udah pelupa" bela nya
"Emang nya pemanasan apa hah, kau udah kesakitan masih juga cerewet"
"Lari turun tangga aduhhh jangan marah marah dong nanti kaki aku tambah sakit nih" ringisan Aderlado
"Pemanasan naik tangga turun tangga sebanyak satu kali itu ya ga berpengaruh bego"
"Iya deh maaf auuu lama banget ya jauh jemput aja deh"
Tak lama datang lah tukang urut.
"Tahan ya ganteng tahan bentar ini biasanya lumayan sakit" ucap ibu tukang urut
"Iya bentar ajakan"
"Pengang tangan aku kalo kau merasakan kesakitan" ucap Aletha tidak tega melihat Aderlado kesakitan gimana pun dia juga salah karena tidak memaksa Aderlado untuk pemanasan.
Kesempatan itu pun tidak mau di sia siakan oleh Aderlado, Aderlado langsung memegang tangan Aletha tanpa ragu.
"Aaaaaaaaa sakitttt Aletha gue mau ngomong sama Lo aaaaaaaaaauu" teriak Aderlado
"Ngomong nya nanti aja tunggu kau ga kesakitan lagi ya" jawab Aletha dengan tenaga
"Ga bisa harus sekarang auuuuu"
"Tahan dikit lagi ini lebih sakit" ucap Ibuk tukang urut
"Auuuu"
"Udah kan buk"
"Iya"
"Kaki saya masih bisa latihan kan"
"Masih tapi jangan yang keras"
"Makasih buk" Ibuk itu langsung pergi setelah di bayar
"Tadi kau mau ngomong apa" ucap Aletha
"Aku mau bilang kalau aku ga tahan boker untuk ga keluar waktu di urut tapi sekarang udah hilang" mendengar penjelasan itu Aletha tertawa lepas