Matahari sudah menampakan dirinya, melewati celah-celah jendela aperteman milik mereka.
Kedua insan itu masih menutup matanya dan selimut yang setia menutupi tubuh keduanya, Aletha menyeritkan matanya wajah nya yang hangat merasakan adanya kehangatan alami dari matahari.
Aletha mendongak kan kepalanya dan melihat Aderlado yang masih di alam mimpinya, Aletha melihat Aderlado menyeritkan matanya yang terkena matahari dan Aletha pun menutupi sinar matahari dengan menopang kedua tangannya yang kini berada di wajah Aderlado langsung saja kerutan di kening Aderlado hilang. Karena tak tega Aletha langsung menutup tirai aperteman nya.
"Jam berapa sekarang, apa aku harus membangunkan Aderlado? Tetapi Aderlado terlalu nyenyak tidur mana mungkin aku membangunkan nya" monolog Aletha dengan suara khas orang bangun tidur. Aletha melirik jam di atas meja dan menguap besar. "Jika ku bangunkan Aderlado untuk kekantor itu juga percuma karena ini sudah menunjukan jam 11 siang" monolognya lagi.