Malam yang Dingin

Hari ini adalah sebuah malam di musim dingin. Shinobu dan Alice sedang tidur di tempat tidur masing-masing. Shinobu di ranjangnya sementara Alice di futonnya. Setiap hari, mereka tidur seperti itu walaupun berada di kamar yang sama.

Malam semakin larut, suhu udara semakin turun. Hawa yang semakin mendingin membuat Alice terbangun dari tidurnya. Dia kedinginan meskipun sudah memakai pakaian tidur yang tebal.

Alice:(Mencoba membangunkan)Shino, Shino.

Shinobu:Alice-chan. Mmm...

Alice:Alice:Shino, ayo bangun!.

Shinobu:Alice-chan, (Bangun)Ada apa?.

Alice:Aku mau minta selimut lagi.

Shinobu:Oooh... Itu ada di lemari.

Alice:Terima kasih. (Pergi mengambil)

Shinobu:...

Alice:...

Shinobu:Kamu kedinginan, ya?!. Sini tidur di atas kasur.

Alice:Tidak mau. Aku tidur di futon-ku saja. (Tiduran)

Shinobu:Kalau kamu berubah pikiran, kamu bisa naik ke sini.

Alice:Aku baik-baik saja, kok.

Alice mencoba tidur kembali dengan selimut tambahan yang tadi ia ambil. Semakin mencoba tidur, semakin Alice tidak bisa tidur. Udara dingin masih terasa di bawah selimut yang ia pakai. Pada akhirnya, ia putuskan untuk kembali ke arah Shinobu.

Alice:(Mencoba membangunkan)Shino, Shino.

Shinobu:Ada apa, Alice-chan?. Aku masih belum tidur, kok.

Alice:Apa aku boleh tidur di kasurmu?.

Shinobu:Tentu. Mari sini!.

Alice:Permisi.

Sekarang, Alice bisa kembali tidur dan tidak kedinginan lagi. Bukan hanya karena selimut Shino yang panjang dan tebal, tapi juga diselimuti oleh pelukan yang diberikan oleh Shino.