Di rumah H.K group tampak bibi siti sibuk membersihkan meja makan, setelah itu kembali ke dapur dan mencuci piring.
Pak Park dan Ny. Kim termasuk orang yang sangat sibuk. Pak park sibuk mengurus perusahaan bersama kang pio puteranya, sementara ny. kim hanya sibuk arisan dan mengurus salon kecantikan miliknya.
Dengan tenang bik siti menata piring di tempat penyucian piring kemudian menutupnya dan menghidupkan mesin. Setelah itu bik siti membuka kulkas untuk melihat persediaan bahan yang sudah habis.
Pada malam harinya, setelah pak park sekeluarga selesai makan, bik siti di panggil pak park untuk mengambilkan sebuah anggur inggris tahun 1996 di tempat penyimpanan. Bik Siti pun beranjak dengan menundukkan kepalanya.
Setelah menuangkan anggur ke dalam gelas tiba-tiba pak park bertanya kepada bik siti dengan santai ''apa ada orang seperti dia yang bisa bekerja di rumah untuk memenuhi dan melihat kebutuhan tuan muda kang pio'' Tanya pak park.
''Wah kesempatan bagus, memang Allah maha tahu, rizki gak akan kemana. Bismillah'' ucap bik siti dalam hati.
''Ada tuan'' lanjutnya.
''Siapa, darimana? apa dia bisa bekerja seperti dirimu?'' tegas pak park.
''Namanya Raina dari Indonesia. Dia adalah keponakan saya, anak dari kakak kandung saya. Raina lulusan Sma dan merupakan anak yang cerdas, pintar dan ulet juga dalam bekerja'' ucap bik siti menjelaskan.
''Baiklah, saya percaya kepada bik siti. Tetapi jika tidak sesuai perkataan mu maka jangan salahkan saya kamu harus keluar dari rumah ini bersamanya tanpa pesangon dan gaji'' tegas pak park dengan mata tajam menatap bik siti.
''Iya Tuan besar, saya siap dengan konsekuensinya. Tetapi ponakan saya menggunakan jilbab, apa boleh dia menggunakannya?'' tanya bik siti ragu.
''Kalau kerjanya baik seperti bik siti yang bisa di pertahankan hingga 20tahun, tidak mengapa dia menggunakan jilbab, asalkan dia bukan teroris'' tegas pak park lagi.
Pak park adalah pimpinan H.K Group yang bertoleransi tinggi terhadap agama, walau dia sendiri dan keluarga adalah ateis, jadi tidak terlalu mempermasalahkan perbedaan agama dan pakaian yang di gunakan selama tidak menggunakan hijab syar'i dan cadar. Karena itulah pak park menuntut kepada bik siti kalau raina harus menggunakan jilbab rapi yang dililitkan di leher seperti jilbab modern sekarang.
''Baik tuan, saya akan menjelaskan peraturan dan keinginan tuan besar. terimakasih banyak tuan'' ucap bik siti dengan terus-terusan menundukkan kepala berulang kali.
''Kamu adalah Salah satu pembantu kepercayaan saya, karena sudah 20 tahun mengabdikan diri disini, jadi saya harap kamu tidak akan mengecewakan saya'' ucap pak park dengan nada yang lebih tegas dari sebelumnya.
''Untuk ongkos ponakan mu kesini tanggal 25 April saya yang selesaikan, dan masalah penjemputan di bandara nanti di urus bodyguard'' tegas pak park lagi.
''Baik tuan, saya akan segera menelpon ke Indonesia untuk memberi tahukan hal ini kepada kakak saya dan raina. Terimakasih tuan'' ucap bik siti dengan terus-terusan menundukkan kepala. Antara beruntung dapat lotre atau dapat cekpot. Bik Siti terheran-heran, kenapa tuan besar tumben sekali tanpa menanyakan banyak hal menerima begitu saja.
''Apa ini berkat doa sesepuh yang saya pegang'' celoteh bik siti dalam hati dengan senyum sumringah di kedua tepi bibirnya.
Keesokan harinya. Dengan penuh semangat dan bahagia saat jam istirahat, bik siti menelpon ke Indonesia untuk memberitahukan hal ini kepada kakak dan ponakannya.
''Assalamu'alaikum kak, alhamdulillah alhamdulillah raina bisa kerja disini, menggunakan jilbab asal mengikuti aturan yang ada di sini'' ucap bik siti sambil kegirangan bahagia.
''Masya Allah apa benar begitu? alhamdulillah'' jawab buk jenah dengan meneteskan air mata dan langsung tersungkur sujud syukur ke lantai.
''Iya kak, aku juga heran, kenapa tumben-tumbenan tuan besar tidak menanyakan banyak hal sampai titik bengeknya, padahal tuan besar orang teliti. Apalah yang kau berikan ke dalam nama raina itu? akupun merasa tenang menyebutnya, hehe.. Oh yaa kak. Raina berangkat kesini tanggal 25, semuanya di tanggung tuan besar, mulai dari tiket dan penjemputan. Kalau begitu besok aku telpon lagi yaa. Assalamu'alaikum'' celoteh bik siti bahagia sambil menutup telepon dan langsung menuju dapur melanjutkan pekerjaannya.
Sementara itu raina yang berada di samping ibunya menangis karena jalan ke koreanya di permudah. Tidak henti-hentinya raina terus mengeluarkan kalimat syukur.
Karena mengetahui dirinya akan ke Korsel, raina mulai belajar bahasa Korea dan inggris secara otodidak melalu internet. Syukurnya raina anak yang cerdas dan pintar jadi cepat menangkap apa yang di dengar dan mudah di hapalkan.
Sekarang raina menghabiskan waktunya bekerja sambil belajar kedua bahasa tersebut ''mumpung ada kesempatan seperti ini, kalok enggak diambil sekarang, saya pasti gak bakalan seberuntung ini besok'' celotehnya dalam hati.
Sebelum kedatangan waktu keberangkatan, raina setiap malam meminta maaf dan doa kepada ibunya. Sambil mempersiapkan segala kebutuhanya ke Korsel.