TAHAP PERKENALAN ZHEGE LIYING

TAHAP PERKENALAN ZHUGE LIYING

Tahap perkenalan.

"Mari! Aku akan menganarkanmu pada saudara-saudaraku yang lain. Pasti mereka juga ingin berkenalan denganmu, guru--Zhuge." Liu sudah memanggil Zhuge Liying dengan sebutan Guru.

Dia menginginkan guru barunya, untuk berkenalan dengan Zhao Yi dan yang lainnya.

Zhuge Liying dan Yue Yi beserta dengan Liu berjalan berdampingan menuju Feng Li Qian, Su Ling Hua, Yu, dan Zhao Yi yang berada di sudut sana.

Zhuge Liying menatap Su Ling Hua. Gadis manis yang usianya lebih dewasa dari dirinya.

Zhuge Liying memberi hormat tsrlebih dahulu. Tidak mau kalah, Su Ling Hua membalasnya pula, meski perasaannya menaruh curiga pada Zhuge Liying.

"Astaga. Apa yang dia pikirkan? mengapa Liu mengajaknya kemari?" bisik Zhao Yi pada Yu yang ada di samping kanannya.

Mengajak Zhuge Liying untuk bertemu dengan Su Ling Hua yang kemungkinan besar adik Su akan menaruh dendam padanya. Sebab Zhuge Liying yang akan menggantikan dirinya di posisi komandan sektor Lotus. Namun, Su Ling Hua belum mengetahui siapa penggantinya nanti.

"Sudahlah, biarkan saja mereka bertemu. Cepat atau lambat, suka atau tidak suka, sengaja atau tidak sengaja mereka juga harus bertemu," tutur Yu membalas bisikan Zhao Yi yang ada di sampingnya.

Yu menilai memang sudah sepatutnya Su Ling Hua bertemu dengan Zhuge Liying. Tentu Shangkuan Yun pastinya sudah menerangkan siapa yang akan menjadi pengganti Su Ling Hua di sektok Lotus.

"Kita berada di satu atap yang sama, dan di balik dinding yang sama pula. Jadi wajar saja kita harus saling bertemu," tandas Yu mengakhiri.

Keduanya memperhatikan mereka yang ada di depan sana dengan berdiri diam di sudut tersebut.

"Kau benar saudaraku," jawab Zhao Yi sepakat.

"Yasudah, tidak usah kau pikirkan kembali," pungkas Yu kembali mengingatkan Zhao Yi untuk tidak mempermasalahkan hal yang belum pasti.

"Mari kita hampiri mereka. Kita harus menyambut anggota baru yang tidak lama lagi menjadi bagian terpenting dari Dao Bao Hu. Maru!" ajak Yu untuk mendekati Zhuge Liying dan yang lainnya.

"Mari!" terima Zhao Yi tanpa menolak.

Kedua kaki itu segera melangkah, dan berjalan menghampiri yang lainnya. Lalu dengan wajah riang dan senang Yu dan Zhao Yi pun hadir di tengah-tengah mereka.

"Hei Semuanya!" sapa Liu kepada yang lainnya.

"Perkenalkan yang ini namanya Feng Li Qian. Katakanlah dia murid pertama disini, atau kakak tertua perguruan Dao Bao Hu," kata Liu memperkenalkan.

Tangan kanannya itu menunjuk ke arah murid Feng agar Zhuge Liying tahu siapa yang bernama Feng Li Qian itu.

Zhuge Liying pun memperhatikan arah tangan tersebut. Dia melihat sosok laki-laki berwajah dingin dan sikapnya terlihat acuh kepada orang lain, serta Feng Li Qian yang tidak banyak berbicara menambah kesan pertama cukup canggung di antara mereka.

"Lalu, yang di samping kanannya dia adalah Yu Lie Zi, murid tertua kedua di Dao Bao Hu," sambung Liu bersemangat memperkenalkan kakak Yu kepada Zhuge Liying.

Kali ini kesan dari kakak Yu cukup ramah. Dia tersenyum kecil kepada Zhuge Liying dan menyapanya.

"Namaku Yu Lie Zi," sapa Yu untuk Zhuge Liying, dengan sopan dan tersenyum kecil kepadanya.

Sedangkan Zhuge Liying dia hanya memberikan raut wajah datar, dia tidak bersuara atau pun berbicara. Zhuge Liying hanya berkedip satu kali dan menganggutkan kepalanya sebagai tanda salam dari dirinya, kepada pria bernama Yu tersebut.

"Lalu yang ini Zhao Yi. Sebaya denganku." Terakhir Liu memperkenalkan Zhao Yi dengan ramah kepada Zhuge Liying.

Liu dengan bersemangat merangkul pada kedua bahu Zhao Yi, dia memberikan senyuman yang sangat lebar kepada Zhuge Liying.

Zhao Yi menganggut kepalanya, memberi salam hormat kepada Zhuge Liying, dalam keadaan Liu yang menempel terus dengan dirinya.

"Dan namaku ...."

"Liu Shang Yun," timpal Zhuge Liying memotong perkataan Liu, ketika dia yang ingin menyebut kan nama aslinya tersebut.

"Ha? Bagaimana kau tahu nama asliku?" terkejutnya sesaat namanya disebut oleh Zhuge Liying secara lengkap.

"Apa kau bisa membaca pikiranku?" tanya Liu dengan heran.

"Aku hanya menebaknya saja!" jawab singkat dari bibir Zhuge Liying.

"Benarkah! Kau menjawab dengan benar hanya dengan menebaknya saja?" Liu terheran-heran. Seingatnya dia sama sekali belum memperkenalkan diri pada Zhuge Liying, akan tetapi pendejar itu sudah bisa menebak siapa nama aslinya.

Liu bertepuk tangan untuk Zhuge Liying.

"Itu bukan urusanmu!" singkat saja, sambil membuang pandangan wajahnya ke arah lain.

Semuanya memberi salam hormat kepada Zhuge Liying seakan-akan dia adalah orang yang paling tua dari pada mereka.

Akan tetapi kenyataan berbanding terbalik, Zhuge Liying adalah seorang gadis belia yang berusia 20 tahun dari desan Ji. Dia sudah berkelana selama 7 tahun lamanya di dunia pendekar.

Dia menyelusuri desa-desa kecil dan tidak memiliki tempat tinggal yang pasti. Dia tidak memiliki teman hanya Yue Yi yang dia kenal saja.

Jadi siapa yang menduga dari sikapnya yang dingin itu, dan gaya berpakaiannya yang cukup dewasa ternyata ada umur belia yang tersembunyi dalam dirinya.

Lanjut berkenalan.

"Lalu, wanita yang ada di sana itu bernama Su Ling Hua. Dia adik Su dari sektor Lotus," beber Liu lebih dalam. Liu tersenyum tipis pada Su Ling Hua sesaat ia memperkenalkan gadis 30 tahun itu pada Zhuge Liying.

Su Ling Hua diam dan memandang tajam Zhuge Liying. Ada Apa dari balik diamnya itu?

Tidak biasanya. Murid Su yang pintar, ceria dan ramah kepada siapapun, sekarang sikapnya cukup terlihat aneh. Dia tidak pernah diam dan sedingin itu pada orang. Hanya untuk kali ini saja dia acuh tak acuh untuk Zhuge Liying.

Apa Nona Su itu menyimpan dendam pada Zhuge Liying? pikir Liu demikian.

Tidak seperti sambutan kepada para laki-laki. Kali ini sambutan Zhuge Liying cukup berbeda untuk wanita bernama Su Ling Hua.

Dia melangkah mendekati murid yang bermarga Su tersebut.

"Hei. Namaku Zhuge Liying, dan kau?". Dia memperkenalkan dirinya sendiri tanpa canggung. Berbeda dari sebelumnya. Zhuge Liying sendiri yang mengulurkan tangan ingin bisa berkenalan dengan Su Ling Hua.

"Mari kita berteman!" ajaknya berkata sopan.

Memang aneh pemikiran Zhuge Liying untuk yang sekarang. Tadi ketika Liu mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan, Zhuge Liying menolaknya mentah-mentah. Akan tetapi saat bersama Su Ling Hua, dia sendiri yang mengulurkan tangannya.

Su Ling Hua memandang tangan kanan yang sedang mengulur meminta dijabat olehnya. Dipandangi terus tangannya tanpa sedikit pun berniat untuk menjabat dan berkenalan dengan Zhuge Liying.

"Ling Hua! Namaku Su Ling Hua," tuturnya mengulang dua kali.

Tidak menjabat tangan atau berkata panjang lebar. Su Ling Hua segera pergi dari tempat tersebut. Dia tidak memandang wajah Zhuge Liying atau pun menatap matanya. Dia pergi begitu saja tanpa adanya kata-kata.

"Adik!" Feng Li Qian memanggil cemas.

"Kenapa dia? Sepertinya ada yang aneh dengan dirinya?" tanya Liu curiga, sembari bertolak pinggang. Berlagak sok keren.

"Apa jangan-jangan dia dendam dengan Zhuge Liying. Karena posisi dirinya digantikan oleh Zhuge Liying," imbuhnya menerka-nerka.

"Its. Diamlah! Jangan ikut campur dalam perasaan seorang wanita," tegur Zhao Yi, sambil menepuk bahu kanan Liu.

"Biarkan mereka yang menyelesaikan masalah diantara mereka sesama wanita," pungkas Zhao Yi menambahkan.

"Ooo. Bijak sekali kata-kata mu itu," puji Liu, sembari mengejek Zhao Yi. Lagaknya seolah bijak, tetapi nyatanya Zhao Yi tidak sepintar itu.

Kedua laki-laki tersebut berbiacara seenaknya saja di belakang Zhuge Liying, tanpa memikitkan bahwa Zhuge Liying mendengar perkataan mereka.

"Kau menaruh dendam padaku bukan? Akan tetapi aku tahu apa yang sebenarnya kau rasakan saat ini?" Zhuge Liying berbicara di dalam batinnya.

"Penyakitmu itu?" Zhuge Liying tak mengeluarkan suara.

Penuh dengan tanda tanya kata-katanya itu. Zhuge Liying dalam kesehariannya memang memiliki jurus membaca pikiran.

Benar. Jurus membaca pikiran seseorang. Tanpa ada yang tahu, Zhuge Liying memang menguasai jurus tersebut sejak lama. Beberapa tahun yang lalu dia berlatih untuk menguasai jurus tersebut.

Sekarang belum ada yang mengetahuinya, tetapi Yue Yi. Hanya dia satu-satunya yang tahu perihal jurus membaca pikiran tersebut. Sebab Yue Yi dan Zhuge Liying dibesarkan dalam satu perguruan yang sama.

"Kuakan mengobatimu. Saudara Su!"

Zhuge Liying masih memandang Su Li Hua, kendati gadis itu sudah jauh dati pelupuk matanya.