KERJA KERAS

"Baby, tunggu aku!" Hendar memanggil seraya mengejar istrinya tersebut.

Rumah ini sangat luas dan besar. Ada banyak kamar-kamar kosong yang bisa saja Baby tempati sendiri.

"Kenapa kau masih mengikutiku? Bukankah sudah jelas aku tidak ingin tidur bersama denganmu!" tegas Baby menekan.

Mereka berdua saling memandang satu sama lain. Baby menatap suaminya dengan biasa saja dan sedikit kesulitan. Karena Hendar terlalu tinggi jadi membuat Baby harus mendongakkan kepalanya agar Hendar terlihat.

"Maafkan kata-kataku tadi. Aku tidak bermaksud berkata demikian padamu. Aku hanya ingin bercanda saja, serius."

Memasang wajah memelas, dengan tujuan agar Baby mau menerima maaf serta penyesalannya itu.

"Sudah terlambat untuk mengakuinya. Aku sudah tidak ingin tidur satu kamar denganmu. Lagi pula suara dengkuran-mu sangat besar. Sampai membuatku sulit untuk tidur, " balas Baby membuang wajah dan pandangannya.