-Banten 15 April 2040-
'norak banget' kata Citra mengejek,
'apa maksud mu! ini nama yang sangat bagus, Duke N Ruby fan club dan di singkat DR.fc.' kata Tika tersenyum,
Citra semakin jijik dengan singkatan itu, dan juga dia penasaran dengan seorang pria yang tidur di pojokan ruangan,
'siapa pria yang tertidur di pojokan sana' tanya Citra menunjuk ke Seorang pria yang sedang tertidur,
'oh dia adalah kepala Polisi daerah sini, namanya bang Zaki' jawab Tika,
'jadi dia polisi ' kata Citra,
Citra berfikir kalo orang itu pasti polisi pemalas yang taunya cuman santai-santai doang,
'terkejut lah! karena anggota club ini terdiri dari orang-orang elit! , dan kamu sebagai anggota ke tiga! , Citra lestari aku ucapkan selamat datang ke club ini!' kata Tika senang,
'sejak kapan aku menjadi anggota club ini, juga club ini isinya 3 orang doang!, dan juga dari mana kamu tahu nama ku dan tahu dari mana kamu aku ingin ke sini? ' tanya Citra,
'haha kamu meremehkan kekuatan informasi ku, semua orang yang membuka website ku akan terkena Hack dan semua informasi nya bakal jadi milik ku' kata Tika,
Citra yang mendengarnya menjadi ngeri,
'ini jelas-jelas tindakan kriminal! ' kata Citra takut.
Zaki yang berada di belakang tiba-tiba terbangun,
'Tika jam berapa sekarang' tanya Zaki menguap,
'oh bang Zaki udah bangun' kata Tika,
Zaki terkejut karena ada Citra,
'Tika siapa nona cantik itu' tanya Zaki,
'oh perkenalkan namanya neng Citra, neng Citra perkenalkan ini bang Zaki' kata Tika memperkenalkan mereka,
'hey kamu kan kepala polisi daerah sini' kata Citra sambil menatap dingin,
'iya?' kata Zaki bingung,
'terus kenapa kamu malah santai-santai di sini dan tidak kerja! ' kata Citra marah,
Zaki membalasnya dengan tersenyum lalu melakukan pose aneh,
'hahaha, itu karena aku adalah anggota DR. fc. dan tiap siang aku datang ke sini untuk melakukan kegiatan club' kata Zaki sambil melakukan pose aneh,
'pose apaan itu?, dan kamu cuman tidur doang kan! apanya yang mengikuti kegiatan' kata Citra menatap jijik,
'sudahlah neng Citra, bang Zaki juga sudah banyak membantuku, dan juga kalo dia ada di sini aku merasa aman' kata Tika membujuk,
Citra sedikit menenangkan dirinya.
setelah itu Tika menunjukan semua informasi tentang Duke dan Ruby yang dia punya di komputernya,
'Duke dan Ruby adalah saudara, tapi setelah melihat ciri-ciri fisik mereka berdua, mereka dari 2 suku yang berbeda, Duke memiliki ciri fisik suku Bugis sedangkan Ruby suku Mandar, mungkin orang tua mereka berbeda suku atau mungkin juga mereka bukan saudara kandung, aku belum bisa menetap kan nya,
mereka berkeliling tiap 1 sampai 2 minggu ke propinsi berbeda, mereka biasanya menangani satu sampai dua kasus berat di daerah tersebut,
kekuatan informasi mereka sangat sempurna, menurut kesimpulan ku mereka sepertinya punya rekan ke 3 yang bertugas mengumpulkan informasi tersebut ', kata Tika menjelaskan,
'tapi kenapa mereka tak bergabung dengan kepolisian atau militer saja, kan kalo begitu mereka tidak usah menjadi buronan? ' kata Citra menyatakan pendapatnya,
mendengar pertanyaan Citra Zaki langsung menjawabnya,
'mereka tahu rahasia kepolisian, militer, dan KPK yang sesungguhnya' jawab Zaki,
'rahasia! ' Citra langsung terkejut dengan jawaban Zaki,
'kamu tidak menyadarinya ya, kepolisian, TNI, KPK mereka semua hanyalah manusia-manusia sampah yang hanya memikirkan uang, jabatan, dan ketenaran' kata Zaki menjelaskan,
Citra merenungkan perkataan Zaki karena yang dia katakan adalah kenyataan yang di alami Citra semenjak bekerja di kepolisian di Jakarta,
'kamu memang benar sih ' Kata citra,
Citra memikirkan sesuatu, tapi dia tak kunjung mendapatkan hasil,
'ah! jadi negara ini memang tidak ada harapan ya! ' kata Citra sambil menggaruk kepalanya,
'pemerintahan tidak jelas, koruptor di mana-mana, populasi nya sangat banyak, dan pengangguran juga banyak, kejahatan di mana-mana, orang baik di salahkan, di buru, ingin di bunuh, orang jahat, di sembah, di berikan apapun, apa memang negara seperti ini punya harapan!' kata Citra,
Zaki dan Tika langsung berdiri mendengar perkataan Citra,
'apa yang kamu katakan bodoh' kata Zaki mengejek Citra,
'neng Citra seburuk apapun negara ini pasti negara ini masih punya harapan' kata Tika,
'apa yang kamu bicarakan? tanya Citra,
'kamu, aku, bang Zaki, Duke, Ruby, dan masih banyak lagi orang di luar sana yang masih memikirkan negara ini, jadi inilah misi kami sebagai DR. fc.' Kata Tika dengan melakukan posisi aneh,
'yaitu mengumpulkan orang-orang yang akan membebaskan negara ini dari kemusnahan' kata Zaki melanjutkan kalimat Tika dengan posisi aneh,
mereka sudah terlihat seperti power rangers yang ingin berubah,
'kami DR. fc. akan menyelamatkan negeri ini!' kata Zaki dan Tika secara bersamaan,
Citra yang melihatnya jadi jijik, bukan karena perkataan mereka, tapi karena pose aneh mereka seperti Anime Jojo,
Citra menepuk tangan walau dengan muka datar.
-Banten 4 Mei 2040-
sudah setengah bulan Citra berada di rumah Tika, sudah puluhan kali bos nya menelfon nya tapi Citra hanya mengabaikannya, Citra masih membutuhkan waktu untuk menjernihkan pikirannya, kerjaan Citra cuman menemani Tika mencari informasi tentang Duke dan Ruby, sedangkan kerjaan Zaki cuman tiduran di pojokan ruangan Club, Citra mulai kesal dengan sikap Zaki,
'hey Zaki kalo gak kerja mending bantuin kami di sini!, kalo tidak pulang kerja sana! ' kata Citra marah,
'ngaca dong, nyuruh orang kerja, udah berapa lama lu di sini! ' kata Zaki membalas ejekan Citra,
'mau berantem sini lu! ' kata Citra menantang,
'oke ayo sini' kata Zaki menerima,
kedua orang tersebut sudah sangat marah, bakal terjadi kekacauan besar kalo tidak ada yang menghentikan mereka.
Citra berjalan sambil membunyikan jarinya ke arah Zaki, Zaki cuman berdiri di tempat, memasang kuda-kuda menyerangnya,
Citra melompat dan akan menendang kepala Zaki, Zaki tidak tinggal diam berlari dan akan menangkap kaki Citra, tapi tiba-tiba Tika muncul lalu menangkis kedua serangan mereka, dengan cepat Tika menarik mereka berdua lalu membanting nya secara bersamaan, dan kedua orang bodoh itu pun langsung KO di tangan Citra,
'Citra kamu ikut club karate ya' kata Zaki kesakitan,
Tika sangat kesal dengan mereka berdua,
'kalian ini sudah tua gak ada malu!, berantem?, memangnya lu masih SD kerjanya berantem mulu! , dewasa dikit napa? ' kata Tika memarahi mereka berdua,
Citra dan Zaki sangat ketakutan saat itu, Tika benar-benar sangat menyeramkan saat marah,
'yes maam! ' kata mereka berdua,
melihat mereka sudah tidak ingin bertengkar lagi wajah Tika berubah dari menyeramkan menjadi bersahabat kembali,
'baiklah, dan juga aku punya informasi terbaru, 4 hari yang lalu Duke dan Ruby ada di makassar loh, mereka sedang..... ' Tika menjelaskan informasi yang dia dapat, ke Citra dan Zaki,
mereka berdua mendengarkan dengan posisi berlutut,
mereka berdua telah belajar untuk tidak pernah membuat Tika marah!.
karena malas berada di dekat Zaki, Citra keluar untuk berbelanja di mall.
Citra mengunjungi Trans Mart untuk membeli kebutuhan nya, saat Citra sedang memilih-milih barang, tiba-tiba dia melihat seorang lelaki yang tidak asing baginya,
lelaki itu memakai kaca mata dan rambutnya panjang berantakan, setelah beberapa saat mencoba mengingat akhirnya dia ingat kejadian saat di bis, orang itu adalah Duke, Citra langsung menghampirinya,
'hey kamu! ' panggil Citra,
tapi begitu melihat Citra orang tersebut langsung pergi, Citra mengejarnya tapi orang itu tiba-tiba menghilang begitu saja.
Citra berkeliling mall tapi tak kunjung menemukan orang tersebut, Citra pada akhirnya menyerah, dia kembali mengurus belanjaannya.
saat ingin menuju ke kasir, Citra merasa ada yang aneh, tempat ini sangat sepi dari tadi dan tidak ada orang, tapi Citra berfikir positif, mungkin karena ini siang hari jadi wajar saja.
Citra melihat ada sesuatu yang janggal, kasirnya tidak ada orang, Citra mulai curiga, dia pergi berkeliling untuk memastikan, dan di saat dia berkeliling tiba-tiba 3 orang muncul dari belakangnya, dan langsung memukul kepalanya dengan keras, membuat Citra menjadi tak sadarkan diri.
setelah beberapa menit, Citra kembali siuman, dan dia berada dalam masalah yang sangat besar, saat ini dia sedang berada di ruangan Staff dalam posisi bersujud, dengan tangan dan kaki di borgol, lehernya dan tubuhnya di lilit ratusan kabel, di mulutnya terdapat papan sirkuit, semua kabel tersebut terhubung ke bom sebesar kepala manusia, yang berada di punggungnya, dan tepat di depan matanya ada Timer bom yang menunjukan waktu 30 menit sebelum bom meledak!, Citra benar-benar dalam masalah, dia sangat ketakutan.
Duke sedang mencari Bom yang bakalan meledakkan mall ini, menurut informasi dari Iza, sekelompok teroris pengeboman akan menjadikan mall ini sebagai target teror mereka.
sudah sekitar 5 menit Duke berkeliling tapi tak kunjung menemukannya, sangat sulit mencari bom di mall yang seluas stadion bola ini.
sementara itu Ruby sibuk untuk menjauhkan warga dari Mall ini, untuk berjaga-jaga kalo rencana mereka tidak berjalan mulus.
akhirnya setelah beberapa menit Duke akhirnya menemukan bomnya, tapi dia tak pernah menduga kalo bomnya seperti ini, dia melihat Citra dalam posisi sujud dengan tangan dan kaki di borgol, tapi yang jadi masalah bom ini sangat besar dengan ratusan kabel yang membuat otaknya sempat terhenti.
Citra yang melihat Duke langsung senang bukan main, dia ingin berbicara tapi mulutnya di sumbat papan sirkuit,
'jadi bagai mana kamu bisa begini' tanya Duke,
Citra cuma menjawabnya dengan menggoyang goyangkan badannya, Duke yang melihatnya membuat wajahnya mulai memerah, pikirannya mulai nakal,
'jir ni cewe seksi banget, aku akan foto buat Iza ah' kata Duke dalam hati sambil memotret,
Citra yang melihat tingkah Duke marah dan semakin menggoyang-goyangkan badannya, tiba-tiba satu kabel dari papan sirkuit nya terputus sehingga waktu bom yang 30 menit tersebut berubah menjadi 15 menit, Duke yang melihatnya langsung mulai panik, dia dengan segera mengamati bom tersebut.
setelah beberapa menit mengamati Duke malah pusing sendiri, ini terlalu rumit, mencari kabel yang terhubung dengan bom bakalan sangat susah dengan jumlah kabel yang hampir ribuan, Duke ingin membekukan papan sirkuit nya tapi papan itu berada di mulut nya Citra, akhirnya Duke mencoba memanggil tim penjinak bom saja,
tapi mereka tambah di kejutkan dengan waktu meledak bom kini melompat dari 15 menit ke 5 menit, Duke dan Citra semakin panik.
akhirnya Duke tidak punya pilihan selain menjinakkannya sendirian, dia bakal memotong kabel yang tersambung ke papa sirkuit yang tidak bersambung ke Timer dan bom, untuk melakukannya di butuhkan ketelitian dalam mencari dan pengamatan yang bagus.
Duke mulai mencari kabel-kabel tersebut, dia menemukan kabel tersebut satu demi satu, memotongnya, mencari lagi, lalu memotongnya lagi, tak terasa waktu tinggal satu menit lagi tapi masih banyak kabel yang belum Duke temukan.
Duke keringat banyak, nafasnya sangat berat, otaknya mulai kelelahan, nyawa Citra dan ratusan orang di mall berada di tangannya, Citra juga semakin panik melihat waktu yang tinggal 1 menit.
Duke semakin cepat mencari kabel-kabel tersebut, waktu tinggal 40 detik lagi, Duke mengerahkan seluruh kemampuannya, badannya mulai panas, kepalanya mulai pusing, waktu menunjukan 25 detik, tinggal sedikit lagi Duke akan berhasil, 15 detik lagi, jantung Duke semakin kencang, tinggal 4 kabel lagi dan mereka akan selamat, 10 detik, tinggal 1 kabel lagi! .
5 detik sebelum bom meledak, akhirnya Duke berhasil menarik Papan sirkuit itu dari mulut Citra, dengan segera Duke menyemprotkan nitrogen cair ke papan sirkuit itu,
4,3,2,...
dan bom tersebut berhenti di detik ke 2, Duke langsung menghembuskan nafas lega, Citra juga sangat lega, dia pikir mungkin ini adalah akhir dari hidupnya.
setelah itu Duke memotong sisa kabel, melepaskan Citra dari borgol dan bom, setelah itu Duke ingin pergi tapi Citra sempat menarik bajunya dari belakang,
'tunggu! ' kata Citra,
saat Citra menarik baju Duke tiba-tiba Duke ambruk ke arah Citra, mereka berdua terjatuh dengan posisi Duke mendidih tubuh Citra,
'Duke apa yang kamu lakukan! ' kata Citra panik,
'biarkan aku begini sebentar aku benar-benar... lelah....' kata Duke kemudian tertidur di atas Citra.
wajah Citra memerah, jantungnya berdegup kandang, dia bisa merasakan jantungnya Duke, posisi ini sangat berbahaya baginya, tapi dia sudah menolongnya, mungkin dia akan membiarkan posisi ini untuk sementara, Citra melihat wajah Duke, dia lebih tampan dari yang dia kira, rambutnya di ikat ke belakang, badannya keras tapi tidak terlalu besar, Citra mencoba melihat punggungnya, dia menarik baju Duke sedikit demi sedikit.
tiba-tiba Ruby masuk ke ruangan tersebut,
'kakak kamu tidak apa-apa!' kata Ruby,
tapi Ruby malah terkejut dengan posisi kakaknya yang seperti itu, dan Citra yang menarik baju kakak nya, Citra juga terkejut dengan kemunculan Ruby,
'apa yang kamu lakukan pelakor! ' kata Ruby marah,
'kamu salah paham! ini bukan seperti itu' kata Citra panik,
'kakak bodoh, nafsunya sama cewek lain!' kata Ruby marah,
'ini salah paham Ruby! ' kata Citra semakin panik,
Citra lalu mendorong Duke hingga Duke terlempar dan terbaring di lantai,
'ini bukan seperti yang kamu pikirkan, oh iya ini karena bom' kata Citra,
'apanya bom dasar pelakor! ' kata Ruby marah,
'pelakor? bukankah kalian saudara?' kata Citra bingung,
Ruby sangat tersinggung dengan kata-kata saudara itu, kata tersebut bagaikan tembok baginya,
'tapi kami bukan saudara KADUNG!! ' teriak Ruby.