Tubuh Song Yi terlihat begitu lembut dan menawan. Daya tariknya juga sangat membius kaum adam. Dia mengatakan hal ini dengan begitu mudahnya.
Pada saat ini, pria yang mengendarai mobil itu juga keluar dari mobilnya. Dia juga merupakan seorang pria yang tampan.
Hanya saja, Tang Si tidak membiarkan siapa pun duduk di sampingnya.
Setelah pria itu keluar dari mobilnya, dia menyipitkan matanya dan bertanya, "Nona Song, tadi saat aku di belakang, aku memanggilmu agar kau menghentikan mobilmu. Apa kau tidak dengar?"
Song Yi benar-benar tidak mendengar teriakan pria ini.
Ternyata, tujuan pria ini memintanya menghentikan mobil adalah agar dia tidak menabrak mobilnya.
Song Yi menggertakkan giginya dan berusaha menahan amarah. Beruntung, penampilannya seperti orang bodoh di hadapan pria itu.
Pria itu mulai terlihat serius. Dia langsung membicarakan inti pembicaraan mereka, "Nona Song, Anda dicurigai telah melakukan pembunuhan. Silakan ikut kami."
Pikiran Song Yi tertegun untuk beberapa saat mendengar kata-kata pria ini.
Apa? Melakukan … pembunuhan? Song Yi ragu kalau dia salah dengar.
Song Yi memelototinya. Bibirnya yang dioles gincu bergerak-gerak. "Kau gila?"
"???"
Pria itu bertanya-tanya, tidak mengerti dengan tanggapan Song Yi.
Song Yi menanggapinya, "Katakan lebih keras sedikit! Aku tidak dengar!"
Wajah pria itu mulai emosi dan marah. Dengan suara parau, ia membentak, "Aku bilang, kau terlibat dalam kasus pembunuhan!"
Tang Si hanya bisa diam.
Song Yi hanya tersenyum tipis. Matanya yang cerah seolah menyanjung pria itu, "Hei. Teman, kau tidak bercanda denganku, kan?"
Song Yi selalu memberi rasa nyaman dan senang kepada lawan bicaranya. Sepintas, dia merasa kecantikannya begitu kuat dan umum, serta tak ada daya tarik seksual. Namun, dia tidak bisa mengingkari bahwa dengan sikapnya itu, orang juga bersikap lembut kepadanya.
Song Yi memutar otaknya dengan cepat. Dia sama sekali tak terpikirkan pembunuhan macam apa yang telah dilakukannya.
Tang Si mendengus, ada senyum tipis di garis matanya yang sempit dan panjang. Dia terlihat malas dan dingin, sikapnya ini sama sekali tidak terlihat baik.
Tang Si mengenakan kembali kacamata hitamnya dan berkata, "Zhou Liang, masalah di sini kuserahkan kepadamu."
Setelah Tang Si mengakhiri kalimatnya, dia menatap Song Yi lagi dan berkata, "Lain kali, kau akan melihat pria tampan yang mencongkel bola matamu. Kau benar-benar seperti wanita yang belum pernah melihat pria."
Song Yi tak bisa bicara apa-apa.
Dia menarik napas dalam-dalam dan berusaha menenangkan diri. Ia berusaha keras menahan emosinya agar tidak menyerang polisi!
Mata rubahnya semakin menyipit dan seolah memancarkan cahaya terang. Dia tahu bahwa Tang Si adalah pimpinan Zhou Liang busuk ini.
"Tidak bisa!" Song Yi sudah tidak memedulikan ejekan yang baru saja didengarnya dari pria ini.
Song Yi meraih tangan Tang Si, tapi dia mendadak terkejut.
Sentuhan tangan pria itu keras bagaikan besi. Namun, itu menambah keseksian seorang pria liar yang sangat unik.
Suhu yang dirasakannya di tangannya juga membuatnya gemetar.
Ada apa dengan mata sipitnya ini? Hebat!
"Hari ini aku ada urusan lain," Song Yi menelan ludah dan berkata kepada Tang Si.
Suara yang dilontarkannya dari tenggorokannya terdengar lembut dan bodoh, tapi begitu enak didengar.
Tang Si menghentikan langkahnya sejenak. Dia membalikkan tubuhnya dan langsung menarik tangannya. Dia menggosok pergelangan tangannya dengan tangan yang lain dan menatap Song Yi nanar.
Tang Si punya sepasang mata yang genit dan menarik. Dia menyunggingkan senyum. Matanya dipenuhi dengan kesombongan yang tak berbatas dengan aura kejahatan.
Penampilannya ini seakan begitu menghantam Song Yi sampai ke jantung dan tulangnya.
"Ada apa? Katakan!"
Meskipun suara Tang Si terkesan malas, tapi terdengar dengan sangat jelas. Ujung kalimatnya naik satu oktaf, hingga membuat siapa saja yang mendengarnya menjadi emosi.
Song Yi menggigit bibir bawahnya. Ujung matanya tampak memerah dan pipinya merona merah muda. Sikap Song Yi yang pemalu begitu membakar hati Tang Si.
"Usiaku 22 tahun, usia yang cukup untuk menikah. Sudah saatnya aku membicarakan mengenai pernikahan di usiaku ini, tapi ditunda. Maukah kau menikahiku?"
Suara Song Yi yang lembut tampaknya seperti angin yang berhembus saat musim semi, membuat suasana mereka menjadi romantis, lembut, dan manis.
Lekuk tubuhnya juga sangat terlihat. Song Yi tak hanya berhati lembut, tapi juga seorang gadis yang cantik.
Jika Song Yi memang melanggar peraturan lalu lintas atau dicurigai terlibat dalam masalah keuangan, hal ini masih bisa diselidiki. Lagipula, mereka berdua akan langsung ke kantor polisi dan Song Yi harus duduk di sana untuk menjelaskan semuanya.
Bisakah dia disebut sebagai tersangka pembunuhan? Apakah dia percaya?
Lelucon internasional macam apa ini?
Justru saat ini Song Yi mencurigai bahwa Tang Si dan Zhou Liang adalah polisi palsu.
Kedua pria ini berpakaian seperti preman dan mobil yang mereka kemudikan bukanlah mobil polisi. Sedangkan tubuhnya bernilai ratusan juta yuan. Siapa yang tahu bahwa mereka berdua berpura-pura menjadi polisi dan menculiknya?
Mendadak terdengar suara decitan rem.
"Tim Tang!" Song Yi mengalihkan pandangannya ke suara itu.
Beberapa orang polisi yang berseragam turun dari atas mobil, yang ternyata adalah mobil polisi.
Song Yi hanya memandangi mereka, lalu menurunkan alisnya.
Wajahnya memucat dan sama sekali tidak berubah.
Jari-jari Song Yi yang putih dan lentik mencengkeram roknya kuat-kuat.
Mereka ternyata benar-benar polisi!
Polisi, orang yang paling ditakuti masyarakat.
Song Yi paling takut kepada polisi dan kantor polisi. Itu adalah sejenis ketakutan yang murni datang dari lubuk hatinya. Song Yi tidak bisa menekan ataupun menghindari rasa takut ini.
Song Yi bisa berbicara dan tertawa dengan bebas bersama polisi yang tidak berseragam yang ada di hadapannya.
Namun, Song Yi begitu takut kepada polisi yang berseragam. Tak ada alasan pasti mengapa Song Yi begitu takut.
Tang Si menyipitkan kedua matanya dan menemukan ada yang salah dengan Song Yi.