Setelah menyelesaikan kata-katanya, Tang Si menatap mata Song Yi yang cerah dan bertanya kepadanya, "Apa yang terjadi antara kau dan Wu Wang semalam?"
"Katakan yang sejujurnya," Tang Si menambahkan, "jika kau mengaku, kau harus bersikap lunak. Namun, jika kau menolak, maka kau bersikap tegas."
Tang Si memperhatikan bahwa Song Yi telah menekan sesuatu, entah apa itu, dengan keras. Dia tersenyum tipis, lalu berkata lagi, "Jangan takut. Asalkan bukan kau pembunuhnya, kami tidak akan melakukan apa pun kepadamu."
Kata-kata ini sepertinya menghibur Song Yi, tapi sebenarnya terasa jauh dari itu.
Song Yi tahu bahwa dia harus mengatakan kepada Tang Si, bahwa sebenarnya dia harus pergi dari sini.
Song Yi menjilat bibirnya, lalu menjawab, "Dia ingin menghinaku dan ingin aku menjadi kekasihnya! Aku tidak bersedia dan menolaknya, lalu kami bertengkar."
"Apa kalian berkelahi?"
"Tidak."
"Mengapa ada DNA-mu di kukunya?"
Tatapan mata Tang Si tertuju pada lengan Song Yi yang putih, lalu bertanya lagi tanpa menunggu jawaban Song Yi, "Apa dia mencakarmu, Nona Song?"
Melihat Song Yi tak kunjung menjawab, Tang Si memperlihatkan senyum tipisnya dan berkata lagi, "Aku akan memberimu kesempatan sekali lagi. Jangan berbohong."
"Aku sungguh tidak tahu mengapa bisa lenganku terasa sakit. Aku sama sekali tak melawannya kemarin. Kami hanya bertengkar."
Tang Si mengangguk pelan, lalu menyandarkan tubuhnya di kursi. Dia menatap Song Yi dengan penuh hina.
"Setelah kami diam-diam menyelidikinya, Wu Wang melecehkanmu lebih dari sekali. Sebelum kejadian itu … " Tang Yi menjilat bibirnya sebentar, lalu melanjutkan pertanyaannya, "Apa dia pernah merundungmu?"
Song Yi tak mungkin tak tahu maksud dari kalimat pria tersebut, jadi gadis ini pasti menjawab.
"Tidak."
Tang Si menyipitkan mata dan mengamati mata Song Yi dengan cermat, seolah sedang menilai kejujuran dari kata-kata gadis itu.
Sedangkan Song Yi melihat tatapan ketidakpercayaan di mata Tang Si yang cabul.
Song Yi merasa bahwa detik berikutnya pria ini akan mengeluarkan kata-kata yang membuatnya merasa tidak nyaman.
Pertama-tama, Song Yi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kusarankan agar kau berhati-hati dalam setiap kata-kata yang kau ucapkan. Jika kau tidak punya bukti kuat, jangan menuduh sembarangan, Tuan."
Beberapa saat kemudian, Song Yi mencibir pria itu, "Jangan biarkan aku merasa bahwa profesionalismemu biasa saja."
Tang Si menyipitkan matanya. Rupanya mulut wanita ini boleh juga.
Raut wajah Song Yi menjadi makin serius kali ini, auranya juga kuat. Lagipula, dia selalu berkecimpung di dunia hiburan. Siapa yang belum pernah bertemu dengannya?
Tang Si tersenyum dan mengangguk ringan. Dia menatap Song Yi dengan liar dan serius.
"Jika kalian tidak bertengkar, bagaimana Nona Song bisa menjelaskan bekas cakaran yang ada di lengan? Apakah ini tidak bisa dijelaskan atau kau tidak memikirkan kata-kata dari penjelasanmu?"
Song Yi benar-benar kewalahan dengan gaya interogasi Tang Si.
Tang Si memang kuat dan tegas, meskipun punya gaya suara yang malas. Postur tubuhnya sangat santai. Sekali bicara saja, dia bisa membuat seseorang terpojok.
Tang Si benar-benar hebat dalam menginterogasi seseorang, sehingga bisa membangkitkan emosi orang yang diinterogasinya. Cara bicaranya pun cukup cerdas.
Dia tahu dengan jelas dan akurat apa yang dipedulikan Song Yi.
Benar saja sesuai dugaannya. Song Yi kesal dengan kata-katanya.
"Aku ini masih perawan!"
Tang Si mengangkat kedua alisnya, tapi dia tampak begitu malas.
Sebelum Tang Si sempat berkata lagi, Song Yi bertanya dengan emosi dan nada suara yang tinggi, "Jika kau tidak percaya, kau boleh mencobanya!"
Song Yi adalah seorang wanita dengan penampilan yang alami, berkulit halus, bahkan daging dan darahnya halus dan lembut. Tubuhnya proporsional dan kecantikannya alami.
Song Yi melengkungkan bibirnya, menyipitkan mata, dan melemparkan senyuman kepada Tang Si. Dia tampak sedang menggoda Tang Si.
Jika dia adalah orang lain, Tang Si mungkin sudah menangkapnya.
Tang Si justru tidak berpikir demikian. Dia mengalihkan pandangan matanya. Dia tersenyum, lalu membersihkan pakaiannya dari debu, kemudian menatap Song Yi kembali. Nada suaranya terdengar santai, "Ini bukan lingkup tanggung jawabku."
Sementara petugas polisi yang mencatat wawancara sekaligus interogasi tersebut hanya bisa diam.
Petugas polisi yang duduk di samping Tang Si bimbang. Apakah aku tetap harus mencatat dan merekam dialog yang mengejutkan ini? Apakah aku harus mencatatnya atau tidak?
Song Yi hanya bisa terdiam.
Sialan! Mulut pria ini diracun, kan? Keahlian Song Yi yang bisa membuat kaum adam tersipu malu dan bertekuk lutut di hadapannya ini sama sekali tak berhasil di hadapan pria ini.
Dia masih punya spekulasi yang beralasan! Hahaha!
Jika gadis ini tidak apa-apa, mengapa dia mengatakan kalimat seperti itu?
Gadis inilah yang gila.
Tang Si menunduk. Dia berpikir akan menyudahi interogasi ini. Akhirnya, dia menutup buku catatannya.
"Nona Song, aku minta kerja samanya. Untuk sementara ini, tersangkanya masih belum jelas. Nona boleh bermalam di sini hari ini."
Setelah Tang Si menyelesaikan kalimatnya, dia berdiri dan meninggalkan ruangan itu.
Memang tidak ada bukti dalam kasus ini dan interogasi tidak ada perkembangan sama sekali.
Tang Si keluar dari ruang interogasi, sedangkan Zhou Liang keluar dari ruang pemantauan. "Ketua Tang, ada yang salah dengan Song Yi. Apakah dia benar-benar .… "
Benar-benar seorang pembunuh?