Jangan Liar, Jangan Sombong

"Apa sekarang kau tahu bahwa kau takut?"

Tang Si begitu santai saat dia berbicara dalam satu kalimat.

Song Yi mendengus pelan, "Takut?"

"Tang Si, aku ingin memberitahumu, jika kau menginginkannya sekarang, aku bisa memberikan kepadamu sekarang juga."

"Ukuranmu masih belum memenuhi standarku. Ukuranmu terlalu kecil."

"Jangan berdalih dan jangan beralasan! Aku bisa merasakannya saat kita berada di dalam mobil."

Saat mendengarkan penuturan Tang Si, Song Yi mengira karena Tang Si adalah seorang pria, pasti dia akan mengalami pasang surut emosi.

Akibatnya, raut wajah pria di hadapannya ini masih saja tetap sama. Dia sama sekali tidak kesal ataupun marah, melainkan dia tertawa pelan.

Suara itu berasal dari rongga dada dan sangat membingungkan.

"Bagaimana mungkin menyentuh dua bagian sekaligus?"

"Nona Song, jika ingin aku membalas apa yang kukatakan kepadamu … " kata Tang Si sambil berdiri dari sofa, "maka itu tidak perlu."

Mata Tang Si yang genit menatap mata Song Yi dalam-dalam. Entah mengapa, Song Yi merasa tatapan mereka yang bersirobok menciptakan suasana yang tidak dimengerti.

Tang Si melanjutkan kata-katanya, "Memang kuakui, kata-kata ini sangat keterlaluan dan berlebihan bagi anak perempuan."

"Tapi, kesimpulanku bertentangan dengan kasus itu. Aku tidak bermaksud melawanmu. Aku hanya perlu bukti dan kau tidak perlu melakukan ini kepadaku."

"Aku tak pernah memihak siapa pun."

"Kalau takut, tetap saja takut. Tak peduli seberapa sombong mulutmu, tapi matamu tak pernah mengkhianati isi hatimu!"

Tang Si menekankan setiap kata demi kata yang keluar dari mulutnya, sambil menekan Song Yi.

Song Yi memperhatikan pria di hadapannya melangkah maju. Tanpa sadar, dia melangkah mundur.

Tang Si menatap Song Yi dan tertawa terkekeh-kekeh, "Tidak mengapa. Kau tahu kau takut, itu sebabnya kau mundur. Karena kau tahu kau takut, jangan bersikap liar dan jangan sombong."

Song Yi menatap pria yang ada di hadapannya ini. Setelah beberapa hari ini berinteraksi dengannya, Song Yi mulai memahami karakternya.

Tang Si adalah tipe pria yang pandai menipu dan berpura-pura. Untuk mendapatkan tujuannya, dia bisa berubah menjadi siapa saja.

Misalnya saja barusan. Tang Si tak hanya langsung mendorong Song Yi, tapi dia tidak berani terus terang menghampirinya, sehingga membuat Song Yi terkejut.

Bahkan, Tang Si mungkin saja tak bereaksi terhadapnya.

Setelah Tang Si berkata demikian, dia melanjutkan kata-katanya, "Aku membawa video rekaman kamera pengawas."

Song Yi adalah tipe wanita yang tidak mau kalah. Bagaimanapun juga, dia terlahir sebagai penulis cerita romansa. Saat itu, dia dikenal sebagai wanita kotor dan mesin provokator oleh penikmat cerita silat.

Sebaliknya, tubuh Tang Si jatuh kepadanya begitu keras dan Tang Si sama sekali tak terpengaruh dengan Song Yi.

Apakah dia ingin wajah asli Song Yi muncul?

Jika tidak percaya bahwa Song Yi mampu menggerakkan hati pria ini, maka dia juga tidak percaya bisa memeras 'sapi perah' ini!

Meskipun terpaksa harus tidak tahu malu, Song Yi harus memindahkan 'sapi perah' ini kembali!

Song Yi punya kekuatan tersendiri pada tubuhnya, yang mirip dengan Tang Si. 

Sambil menatap punggung pria itu yang pergi meninggalkannya, bibir merah Song Yi bergetar, "Sampai jumpa, Tang Si. Ingat, jika ada sesuatu, kau harus meneleponku. Aku akan bekerja sama dengan baik."

Tang Si hanya tersenyum sinis saat mendengar suara Song Yi. Suara Song Yi ini memang halus, merdu, dan lembut. Suaranya juga enak didengar dan terdengar renyah di hatinya.

Namun, Tang Si bahkan tak menghentikan langkahnya. Ekspresi wajahnya sangat kaku dan datar, dia meninggalkan tempat itu begitu saja.

Apa yang dikatakan Zhou Liang memang benar. Tang Si adalah seorang pria yang berdarah dingin. Untuk mencapai apa saja yang dia inginkan, karakternya bisa berubah menjadi apa saja. Bahkan, dia juga sangat pemarah.

 ...

Setelah Tang Si meninggalkannya, Song Yi menghela napas lega. Seluruh tubuhnya mendadak lemas dan dia langsung ambruk di atas sofa, seolah dia tidak punya tulang lagi.

Dia mengambil ponselnya dan menyalakannya.

Dia sama sekali tidak ada kontak dengan dunia luar selama beberapa hari ini.

Baru saja dia menyalakan ponselnya, layar ponselnya menampilkan begitu banyak panggilan tak terjawab dan pesan yang belum dibaca.

Dia adalah pemilik Night Entertainment. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia hiburan.

Dia adalah satu-satunya atasan Night Entertainment. Jika dia menghilang, maka tak sedikit orang yang mencarinya.

Dan yang paling sering menghubunginya adalah Asisten Li.