Chapter 2 : (Goロ) The Condition.

"Huff..., sudah tidak lama lagi saya akan meninggalkan Jepang."

Seorang pemuda dengan wajah putih bersih serta rambut hitam, dan mengenakan kacamata untuk membantu matanya yang berwarna hitam untuk melihat.

Pemuda tersebut sedang berjalan di perkotaan di tengah keramaian di bawah trik matahari.

"Tumben cerah sekali hari ini, sepertinya sudah mulai memasuki musim semi, saya penasaran apakah dia sudah merayakan natal??, saya sudah tidak menjenguknya selama nakhir bulan kemarin dan sekarang saya mau pulang kembali ke Indonesia."

Pemuda tersebut berniat untuk menjenguk temannya sembari berniat untuk memberi salam perpisahan sebelum pulang ke negeri asalnya.

...

"Kalo tidak salah ini apartemen milik dia."

Setelah berjalan beberapa meter dari stasiun, pemuda tersebut pun sampai di apartemen temanya tersebut.

Pintu apartemen tersebut di kunci, namun pemuda tersbut memiliki kunci cadangannya 1 Kunci apartemen, 1 kunci pintui ruangan, dan 2 kunci gembok ruangan.

"Kenapa semuanya di kunci ya, dia lagi kemana yah?, bukankah dia tidak perlu untuk bekerja seperti saya, bahkan apartemennya pun masih banyak yang dihuni dan juga dia bukan tipe orang yang mau bekerja dengan tenaga jika bisa dengan otak."

Sembari bergumam dalam hati pemuda itu pun membuka pintu ruangan tempat temannya tinggal.

Dan pemuda tersebut kaget setelah melihat ruangan tempat temannya tinggal sangat kosong, kasur, meja, lemari, bahkan pintu setiap ruangannya pun menghilang, terkecuali perabotan yang tersambung dengan saluran pipa air dan gas.

Pemuda itu pun meski panik namun berusaha tetap tenang, sembari mencari klu apa yang sedang terjadi dengan temannya.

Dan setelah hampir 1 jam mencari hal yang di temukan pemuda tersebut yang tidak pernah ada sebelumnya hanyalah kantong pelastik yang berisikan tumpukan kulit gosong yang bisa di bilang hampir berubah menjadi abu, serta sebuah amplop yang berisikan sebuah foto serta surat 2 lembar yang satu tertulis dengan b.Inggris serta yang satu tertulis dengan b.Indonesia

Pemuda tersebut pun segera membaca surat tersebut

Dan surat tersebut berisi :

Lembar pertama (b.Inggris).

> Kepada siapapun yang membaca surat ini emm,..

> Antara kalian pihak polisi yang sedang menyelidiki pemilik Apartemen ini yang tidak pernah muncul, atau kalian tetangga saya yang penasaran karena saya ini gak ada aktivitas di ruangan ini, atau kalian adalah maling yang berfikir bahwa harta saya tersimpan semua di ruangan ini, maka dari itu selamat kalian tidak mendapatkan apa apa XD.

Pemuda tersebut pun merasa sedikit kesal ketika membaca paragraf pertama dari surat tersebut, sembari bergumam.

" Apa apaan dengan surat ini?"

> Jika kalian semua menanyakan keberadaan saya,

> Angap saja lebih baik, alasan saya menghilang bukan karena di culik atau terjadi tindak kriminal di tempat ini, jika memang terjadi tindak kriminal di tempat ini mustahil saya dapat menulis surat ini dengan sesuka hati saya.

> Saya saat ini sedang pergi, dan kemungkinan saya kembali akan sangat kecil kemungkinannya, jadi bagi kalian yang membaca surat ini, ingin menanyakan beberapa urusan atau hal mengenai Apartemen ini kalian bisa tanyakan ke manager saya, Kato Kimura.

Pemuda tersebut pun menjadi heran dan bertanya tanya kemana temannya pergi dan kenapa Apartemen ini dia tinggal begitu saja tanpa memberi tahu pemuda tersebut.

Ketika pemuda tersebut membalik surat tersebut terdapat tulisan tambahan.

> Mohon bagi siapapun yang memyadari tulisan ini jika bisa, berikan surat yang satunya keteman dekat saya.

> Anda bisa mengetahuinya dengan melihat fotonya yang terselip di amplop tempat surat ini di simpan, kalian bisa mengetahui identitas teman saya di belakang foto tersebut.

Pemuda tersebut pun mengecek foto tersebut, dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat foto tersebut.

Di foto tersebut terdapat wajah pemuda itu sendiri dan di balik foto tersebut tertulis identitas dari pemuda itu.

> Nama : Goロ

> Tinggi : 166 cm.

> Berat : 56 kg.

> Status : Jomblo

> Bagi kalian cewek selamat mencari pasangan XD

Goロ merasa kesal dan bertanya tanya apa yang terjadi pada temannya tersebut, dan Goロ pun melanjutkan membaca surat yang selanjutnya.

Lembar kedua (b.Indonesia).

> Bagi kalian yang membaca ini di bantu mengunakan terjemahan atau kamus sudah jangan dilanjut surat ini bukan buat kalian, dan hanya buat teman dekatku Goロ.

> Goロ jujur saja kondisi gue saat ini jujur agak membingungkan gue gak tau bisa dibilang baik atau buruk.

> Gue gak bisa merasakan apapun bahkan udara sekalipun tidak dapat gue rasakan tapi gue tau bahwa itu udara, gue gak punya napsu makan, seksual, ataupun perasaan.

> Gue udah gak bisa merasakan perasaan apapun senang, sedih, marah, atau pun kecewa, bahkan secara fisik gue emang udah gak punya hati lagi, bukan hanya hati tapi seluruh organ manusiawi gue semuanya udah gak ada.

Goロ yang membaca surat ini pun sangat kebingungan membaca surat tersebut entah mengapa semakin di baca kondisi temannya tersebut terlihat sangat kacau bahkan kondisinya lebih terdengar seperti Mayat Hidup.

> Kalo elu penasaran silahkan elu cek kantong pelastik item yang gue simpen di kamar mandi jujur di mata gue, gue gak tau itu apa tapi ketika gue bangun tidur abu hitam itu ada di badan gue, kalo boleh tau itu apa yak??, nanti kalo ketemu ama gue tolong kasih tau dong XD.

Goロ pun yang membaca paragraf tersebut pun sangat syok ketika mengetahui bahwa kantong plastik hitam yang berada di sampingnya adalah kulit gosong yang sudah berubah menjadi abu berwarna hitam, milik temannya tersebut, dan Goロ pun kembali melanjutkan membaca surat tersebut.

> Pokoknya kondisi gue hampa.

> Tapi mungkin elu gak bakal percaya dengan apa yang gue miliki.

> Gue dapat mengeluarkan Api berwarna Hitam dari tangan gue, gue dapat menyerap apapun termasuk seluruh perabotan yang ada di tempat gue, makanya elu gak ngelihat perabotan gue kecuali ada beberapa yang gak gue serap sih karena elu tau lah.

"HAH!???"

Goロ Merasa sangat kaget dan lebih aneh lagi ketika membaca paragraf tersebut, sampai sampai tidak dapat berkata kata.

> Dan dengan kekuatn baru gue serta kondisi gue, pastinya mustahil bagi gue kembali ke lingkungan masyarakat.

> Maka dari itu gue telah membulatkan tekat gue untuk berpetualang mencari hal baru di luar sana, mungkin gue bisa ke gunung fuji dan everest, atau gue bisa pergi ke pulau seribu, atau gue mungkin akan mencoba ke dalam palung mariana atau segitiga bermuda.

> Dengan tubuh baru gue, gue gak harus menghawatirkan makan, minum, atau takut, sedih, kesepian.

> Meskipun gue masih dapat merasakan lega, atau tertekan, dan juga entah mengapa rasa penasaran gue sangat tinggi.

> Jadi, maka dari itu terima kasih banyak Goロ karena telah mau menjadi teman gue bahkan kita sangat dekat sampai sampai elu bisa masuk ke apartemen ini tanpa masalah, dan juga jika elu pengen mengambil alih apartemen ini pun gue gak masalah karena pertemanan kita tidak bisa di bandingkan dengan Apartemen ini.

> Dan jika beruntung kita akan bertemu di sisi lain bumi ini, sampai jumpa teman dan terima kasih karena sudah mau lagi mendengarkan curhat gue untuk terakhir kalinya, jujur hanya tersisa elu doang satu satunya keluarga gue di hati gue.

Meskipun Goロmerasa aneh dengan pertengahan paragraf, namun paragraf terakhir dapat meyakinkan Goロ bahwa temannya ini masih tetap apa adanya, meakipun dengan sifat yang Goロ pikir sangat berbeda.

Dan kalimat terakhir di surat tersebut.

> Oh iya kan gue udah gak punya hati lagi yak, lupa gue, BTW gue juga masih bisa lupa loh XD.

> Salam teman dekat Goロ

GOROENE DRAAK.

Tentu saja kalimat terakhir tersebut seketika merusak suasana.

"Grone, saya jadi semakin penasaran apa yang terjadi sama kamu, dan kenapa kamu tidak nelepon saya?"

Goロ pun melihat kantong pelastik hitam yang berada di sampingnya yang berisikan kulit milik Goroene.

Goロ pun pergi keluar dan membuang kulit Goroene sembari di dalam hatinya bergumam.

"Grone kamu lagi ada di mana apa yang terjadi sama kamu?"

Meskipun orang biasa yang membaca surat itu pasti berfikir bahwa surat tersebut adalah sebuah lelucon semata, namun berbeda dengan Goロ yang sudah mengenal Goroene sebagai teman dekat.

Bahwa Goroene adalah tipe orang yang sangat jujur, dan sangat tulus dengan hatinya bahkan hatinya bisa dibilang sangat rapuh.(Dulunya)

Surat tersebut menjadi beban pikiran untuk Goロ itu sendiri.

Berlanjut ke Chapter.3 >>>