Hidup Baru

Jepang Maret 2009

Di balkon apartemen ditengah-tengah kota tokyo, seorang laki-laki tampan berambut coklat, ia sedang memandang ke arah kota dengan bangunan-bangunan gedung dan perumahan sambil memikirkan sesuatu dalam benaknya.

Ia adalah Nishimiya Ichiro sambil melamun ia memikirkan kehidupan nya selama kurang lebih 15 tahun. Ichiro adalah seorang bertransmigrasi ke dunia palarel ini. dunia ini adalah dunia yang mana sejarah serta budaya sedikit berbeda dengan bumi di kehidupan sebelumnya. Disini yang mengejutkan Ichiro adalah di dunia ini juga ada tokoh-tokoh anime di kehidupan sebelumnya.

Meskipun dunia ini hampir sama dengan dunianya dulu, tapi disini banyak sekali hal-hal yang berbeda seperti tidak adanya novel, manga, musik maupun anime yang terkenal di dunianya dulu.

Perkembangan teknologi di dunia ini juga sangat lambat dari dunianya yang sebelumnya, yang mengherankan adalah populasi didunia ini lebih banyak dari dunia sebelumnya, tetapi pouplasi laki-laki di dunia ini hanya mencapai 4 miliar penduduk tidak sebanding dengan populasi perempuan yang mencapai 7 miliar penduduk. Hal ini terjadi karena perang Dunia Kedua yang menyebabkan populasi laki-laki menurun sangat derastis, hal ini menyebabkan PBB melegalkan poligami dengan syarat-syarat tertentu.

Ichiro sedang memikirkan 15 tahun kehidupan di dunia ini.

'sudah 15 tahun aku di dunia ini, aku sangat beruntung,disini aku mempunyai ibu yang selalu menyayangiku dan 2 adik perempuanku '

Di kehidupan sebelumnya Ichiro adalah seorang yatim piatu yang mana ia kekurangan kasih sayang keluarga. ia meninggal saat berjalan sepulang sekolah karena tabrak lari.

Di dunianya dulu Ichiro adalah seorang otaku akut yang mana kehidupan nya tidak bisa di lepaskan dari hal seperti anime, manga, novel dan game. Di Sekolahnya dulu pun ia mempunyai aura kehadiran yang sangat tipis yang mana sering di abaikan oleh teman sekelasnya, meskipun hal ini tidak telalu dipikirkan olehnya.

'sudah 3 tahun aku mendapatkan kembali ingatan ku di kehidupan sebelumnya'

'Sepertinya aku harus menjalankan rencana ku sekarang'

Ichiro mendapatkan ingatan di kehidupan sebelumnya saat ia berada di tahun pertama di sekolah menegah, dari saat itu ia juga menyadari tubunya juga berbeda dari orang lain dimulai dari otak nya yang dapat menyaring informasi dengan mudah dan tubuhnya yang dapat melakukan sesuatu dengan mudah. hal ini menyebakan Ichiro mempunyai rencana untuk melatih dirinya agar di masa depan ia dapat hidup dengan tenang dan damai tanpa memikirkan masalah apapun. Dengan kemampuan ini ia bisa melakukan apapun yang dia mau dengan kemampuan jni, jika ia berusaha ia pasti bisa melakukan apapun.

Menyadari kemampuan tubunya yang abnormal Ichiro semaksimal mungkin memanfaatkan nya.

Di tahun pertama sekolah menengah Ichiro sudah menyelesaikan pembelajaran sampai tingkat universitas. tahun kedua ia mulai membaca buku berat seperti manajemen bisnis, akuntasi, hukum dll. di tahun ketiga ia mulai mengasah kemampuan musiknya dengan belajar beberapa instrumen ia juga menciptakan lagu yang mana lagu tersebut adalah lagu dari dunianya dulu.

dalam tiga tahun itupun Ichiro juga mengasah kemampuan menggambarnya untuk menggambar novel di kehidupan nya dulu serta melatih tubuhnya hingga tubuhnya sekarang sangat atletis dan berotot seperti atlit renang.

Ichiro berencana menjadi taipan di dunia ini dengan ingatan akan anime, manga, game dan novel dia yakin bahwa ia akan mendapat banyak uang dari sana.

Ichiro sanga prihatin dengan kehidupan keluarganya, Ichiro dilahirkan di keluarga yang juga merupakan keluarga anime di dunianya dulu. Ia lahir di keluarga Nishimiya, Nenek meninggal beberapa bulan yang lalu sekarang ia tinggal bersama ibunya Nishimiya Yae dan kedua adiknya Nishimiya Shouko dan Nishimiya Yuzuru. Ibunya semenjak di tinggal suaminya mulai memaksakan diri demi keluarganya, kerja lembur setiap hari dan tidur sepanjang hari saat ia mendapatkan libur. Hal ini menyebabkan Ichiro sangat prihatin dengan kondisi ibunya ditambah ia harus membayar biaya perawatan Shouko yang tuli sejak lahir,hal ini lah yang menyebabkan ayahnya meninggalkan keluarganya.

Tidak seperti di animenya yang mana Shouko menjadi tuli secara permanen karena pembullyan di sekolahnya di dunia ini Shouko mulai bisa mendengar meskipun sedikit sama-sama, ini karena Ichiro, meskipun dalam 12 tahun hidupnya sebelum mendapatkan ingatan kehidupan sebelumnya, sebagai kakak ia harus melindungi adiknya apapun yang terjadi. adik terkecilnya Yuzuru juga sangat dewasa pada usianya saat ini karena ia juga harus menjaga kakak nya dari orang-orang yang mencoba membully nya, meskipun ia sedikit nakal dan keras kepala di depan keluarganya ia akan menjadi anak yang penurut. Bahkan di didepan Ichiro ia akan bersikap manja padanya.

Hal ini lah menyebabkan Ichiro ingin agar keluarganya bisa hidup dengan tenang dan nyaman. ia harus berusaha sangat keras, ia sudah mempersiapkan dirinya selama 3 tahun ini, dia berharap di masa depan kehidupan keluarganya akan sedikit lebih baik dari sekarang.

.....

Saat Ichiro melamun dari belakang ia mendegar suara gadis kecil memanggilnya sambil berlari menghampirinya lalu memeluknya.

"Onii-chan apa yang sedang kau lakukan"

ia adalah adik ke dua nya Nishimiya Yuzuru, Ichiro kaget karena dirinya tidak sadar bahwa ada orang yang tiba-tiba memanggilnya saat sedang melamun.

"Oh... Yuzuru ada apa, kau membuat ku kaget"

jawab Ichiro sambil membalikan badan dan mengusap kepalanya.

"hehehee.... ibu menyuruhmu ke ruang makan untuk makan bersama, Onii-chan"

"Ok... ayo kita kesana sekarang" sambil memegang tangan adiknya Ichiro berjalan menuju ruang makan untuk makan bersama keluarganya.

Tiba di ruang makan di terlihat dua perempuan yang satu wanita yang sedikit tua meskipun masih cantik di usianya yang hampir menyentuh 40 tahun, ia adalah ibu dari Ichiro,Nishimiya Yae. Satu lagi adalah gadis muda yang merupakan adik pertama ichiro, Nishimiya Shouko.

Ke-empatnya berada diruangan tamu yang sempit ditengahnya terdapat meja makan yang telah terdapat makanan.

" Ichiro kemari makan bersama dengan Shouku dan Yuzuru"pinta ibunya kepada ichiro

"baik.. bu" sambil menganguk Ichiro lalu duduk di salah satu sisi meja makan tersebut.

"ngomong-ngomong apa yang kamu lakukan tadi?" tanya ibu Ichiro sedikit penasaran padanya.

"nanti saja okka-san kita makan dulu, nanti aku juga mau mengatakan sesuatu pada ibu dan semuanya" jawab Ichiro sambil menatap ibunya.

Yae tidak bertanya lagi,kemudian mulai makan bersama keluarganta, ia tahu bahwa anaknya akan mengatakan nanti.

Beberapa menit Ichiro meletakan mangkuknya pertanda bahwa ia sudah selesai untuk makan makananya.

" Bagaimana masakan ibu" tanya ibunya dengan sedikit menampilkan wajah sedikit tegang.

"ini baik bu"

sambil menghela nafas ibu Ichiro sambil berkata

"huff... mungkin sekarang ibu bisa memuaskan selera mu Ichiro "

"hehehe...mau bagai mana lagi bu lidah ku sedikit sensitif dari pada orang lain" sambil menggaruk kepalanya Ichiro menjawab dengan senyum kepada ibunya.(sedikit informasi karena tubuh Ichiro abnormal hal ini menyebabkan semua indranya ikut abnormal juga. seperti lidahnya seperti lidah dewa dan pengelihatanya lebih tajam dari kebanyakan orang biasa)

"lalu apa yang ingin kamu bicarakn pada kami" ibu Ichiro menatap anak nya dengan penasaran.

"bu aku ingin istirahat 1 tahun dari sekolah"

ibu Ichiro terkejud.

"k-kenapa nak apa ada sesuatu yang salah? " dengan panik ibunya menanyakan hal tersebut kepada Ichiro. bahkan kedua adiknya pun juga terkejud dengan apa yang di katakan kakak nya itu.

"tenang bu ini hanya satu tahun, aku tau mungkin ini membuat mu terkejud. tapi, aku ingin membantu kondisi keluarga ini, paling tidak sampai kita bisa hidup dengan nyaman terlebih dahulu, tenang saja bu aku juga masih ingin menikmati masa muda ku kok" jelas Ichiro kepada ibunya.

"huff lalu apa yang ingin kau lakukan" Yae hanya bisa menghela nafas saja, ia tahu bahwa anaknya sangat egois. setelah ia memutuskan sesuatu ia pasti akan melakukan bahkan jika ia melarangnya.

Dalam benaknya selama itu tidak membahayakan anaknya itu, maka ia akan selalu mendukungnya. ia tahu bahwa anaknya ini sedikit lebih dewasa dari anak seusianya. Ichiro tidak akan mengambil keputusan jika ia tidak mempunyai kesempatan untuk melakukannya. hal ini pun juga yang membuat Yae sangat mempercayai keputusan anaknya ini.

"aku akan mulai menulis novel bu, beberapa minggu ini aku juga sudah mulai menulis novel" kata Ichiro.

"baiklah lakukan apapun yang kamu mau" kata ibu Ichiro.

"oh.. ya bu aku mungkin juga akan membeli apartement untuk tinggal sediri" kata Ichiro dengan santai.

ibu dan kedua adiknya pun langsung menatap Ichiro dengan tajam.

"oh... untuk apa apakah kamu akan membawa wanita mu ke apartement dan memberikan cucu lebih awal untuku" tanpa senyum Yae mencurigai Ichiro. kedua adiknya yang menatapnya pun juga menganguk bersamaan.

"b-bukan begitu bu aku hanya membutuhkan tempat untuk bekerja, mungkin juga aku akan membuat game atau pun manga nanti. jika aku punya tempat sendiri pasti tidak akan membuat rumah kita penuh.

" ohhh" tanpa ekspresi Yae hanya menatap Ichiro dengan tatapan kosong.

Bukan rahasia lain lagi jika Ichiro dikenal playboy saat ia di sekolah menengah. Bahkan ibunya pun pusing dengan tingkah anak nya ini, ia yakin perilaku anak nya tidak akan mudah berubah begitu saja.

"oke aku pegang omongan mu nak, jangan mesum dan jangan main wanita lagi untuk kedepanya.Sikapmu itu sangat merepotkan bagi orang lain, kau tahu!! "

Ichiro hanya bisa menganguk dengan sedikit keringat di dahinya. dia tahu apa yang dilakukannya itu salah ia pun berpikir untuk tidak bermain-main lagi dengan wanita acak lagi, meskipun sikap mesumnya tidak akan mudah hilang, hal ini pun juga berkaitan dengan kehidupannya di dunianya dulu.

saat di dunianya dulu selama 15 ia adalah jomblo akud, hingga ia mendapat kesempatan kedua untuk menjalani hidup. ia sudah memutuskan untuk hidup dengan melakukan apapun yang ia mau dan tanpa memiliki penyesalan di kehidupan ini, itu termasuk keinginannya terhadap wanita meskipun ia seorang bajingan ia menyadari bahwa sikap nya masih berada di batas wajar untuk seorang remaja, meskipun ia tidak menampakan sikapnya itu secara terang-terangan.