Bab 2: Sekolah!

Melihat ke arah jam di Deket Tempat tidur menunjukkan pukul 7:15 langsung membuat Akira merasakan kecemasan karena kesiangan sekolah lagi.

Dengan tergesa-gesa Akira melompat dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi untuk mandi sebentar dan segera memakai seragam yang untungnya telah di siapkan di lemari.

Setelah berpakaian lengkap, Akira langsung mengambil tas nya dan berlari menuju sekolah dengan cepat.

saat berlari entah kenapa akira malah kepikiran tentang adegan awal ketika anime bertema sekolah di mulai yaitu Mc bangun kesiangan dan hampir terlambat masuk kelas kerena itu mc berlari kencang menuju sekolah tapi di persimpangan jalan mc secara tidak sengaja menabrak seseorang dan ternyata orang itu adalah Ml dan di situlah awal kisah mereka di mulai .

ketika di pikir-pikir memang mirip ya, tapi akira tentu saja tidak akan mencampur aduk kan antara dunia anime dengan kenyataan tapi di sana akira lupa kalau dia juga mungkin berada di dunia anime sekarang 

kerena terlalu asik dengan pikiran nya akira tidak memperhatikan di perempatan jalan tidak jauh dari nya ada seseorang yang tengah mengemudi sepeda akan lewat dan terjadilah adegan yang akira pikirkan tadi

dengan tabrakan yang lumayan kuat akira jatuh tersungkur di jalan. rasa sakit yang teramat perih di kakinya menyadarkan pikiran akira yang masih blank. si brengsek, bahkan jika dia memikirkan adegan tabrakan awal karakter anime tidak usah di kabulkan juga kali.

"apakah kamu baik-baik saja? saya minta maaf yang sebesar-besarnya" mendengar suara itu akira langsung menoleh dan melihat seorang pemuda berambut hitam dengan wajah tampan biasa yah ini mah tipikal mc laki-laki anime harem pasti, sedang berjongkok di hadapan akira.

"apakah kamu bisa berdiri?" tanya nya sekali lagi terlihat ekpresi bersalah di wajah pemuda itu. jika ini anime seharusnya karakter wanita yang akan marah terus jatuh cinta atau wanita yang baik setelah kejadian ini mereka akan berteman dulu baru mereka jatuh cinta tapi husss... akira bukanlah karakter wanita manapun 

"yah, aku bisa berdiri tapi kaki ku sedikit terkilir, tapi tak apa aku masih bisa berjalan" jawab akira acuh seraya merapikan seragam nya yang berantakan dan langsung berdiri berniat langsung pergi tapi sebelum dia pergi tangannya tiba-tiba di genggam oleh seseorang dari belakang

"tunggu dulu! setidaknya biarkan aku bertanggung jawab atas lukanya"

akira berhenti dan menoleh kebelakang melihat pemuda itu. "apa kau pikir aku wanita lemah dan butuh bantuan karena cedera seperti ini, jangan remehkan aku hanya karena gender ku, ck." ucap nya sekaligus menarik tangan yang di genggam pemuda tadi 

pemuda itu terkejut dan hanya bisa melihat Akira yang berlari tanda daya.

entah mimpi apa semalam kok bisa ketemu perempuan macam gini, hah.

kayak nya keberuntungan ku lagi abis, bantu-bantu orang abis sekolah semoga tidak apes lagi.

Akira yang berlari pun tidak menyadari konten batin pemuda yang di tabrak nya tadi tapi bahkan jika Akira tahu "emang dia pikirin."

sesampainya di depan sekolah Akira sekarang baru menyadari betapa megah dan mewah sekolah tempat dia berada sekarang

Karena jika Akira sudah menyiapkan diri ketika akan datang ke sekolah, tapi itu masih tidak bisa membuat Akira menghilangkan keterkejutan dan kekaguman nya terhadap sekolah yang ada di depan nya

coba saja lihat gerbang nya yang sangat megah dan penuh aura pejuang juga penampakan dari sekolah itu sendiri yang bener-benar merupakan sekolah impian Akira.

berjalan kearah gerbang Akira masih tidak bisa keluar dari ketakjuban nya. sungguh baru kali ini Akira merasakan aura seperti itu dari sebuah gerbang, pantas menjadi Isekai.

Tidak jauh dari tempat Akira, pemuda yang sempat menabrak Akira datang tapi melihat Akira berdiri diam di depan gerbang pemuda itu seketika langsung berhenti.

astaga kesialan apa lagi yang akan menimpa ku ini, pikir pemuda itu.

bahkan jika tahu kalau menyapa perempuan di depan nya pasti seperti memasuki ladang ranjau pemuda itu tetap memutuskan untuk menyapanya.

Pemuda itu langsung menghampiri Akira, dengan muka tersenyum ia menyapa Akira yang masih berdiam diri di depan gerbang. "Hai, kamu perempuan yang tadi kan. apakah ada masalah?"

Akira yang tadi terus melamun segera sadar dan berbalik melihat kearah suara itu, pemuda yang tadi menabrak nya sedang berdiri tepat tidak jauh dari tempat dia berdiri.

"Maaf tadi kita belum sempat berkenalan.

perkenalan namaku Yamazaki Arata dari kelas 1-B."

Terdiam Akira sedikit kurang paham kenapa pemuda itu berkenalan diri dengannya dia padahal tadi dia sangat kasar.

apakah orang ini memiliki kecenderungan masokis? astaga jika iya sebaiknya dia mencoba lebih sedikit berkomunikasi dengan orang ini.

"Chiaki Akira." dengan ciri khas ekspresi sombong dan garang(menurut Akira) yang biasa Akira tunjukkan ketika di dunia nya dulu.

pemuda itu menunjukkan ekspresi senang ketika mendengar perempuan itu bisa menanggapi nya dengan normal bahkan dia mengabaikan kan ekspresi anak penyakit tingkat dua itu, dan Akira yang melihat muka senang pemuda itu eh maksudnya si arata tidak bisa tidak berprasangka kalau anak ini apakah punya perasaan terpendam terhadap pemilik tubuh ini, hm mencurigakan.

karena coba pikirkan mana ada orang yang udah di kasarin tidak marah malah ramah banget terus di baikin dikit dia nya kesenangan banget, apa tidak mencurigakan.

tanpa mengetahui drama batin di pikiran Akira, Arata bertanya."apakah kamu ingin pergi ke sekolah bersama?"

"Nggak deh, aku bisa pergi sendiri." modus pasti ini.

"oh, kalau gitu ayo kita masuk bareng." Arata sama sekali tidak menganggap dirinya di tolak dan langsung mengajak Akira masuk bersama.