hidup di dunia modern ini sejujurnya membuatku muak,dimana pun hal yang sama selalu terjadi.
Mereka bisa memilih kesenangan tersendiri namun seseorang yang tidak memiliki hak untuk berkuasa hanya akan menikmati hasil dari mereka para tikus dengan otoritas tinggi.
Di jaman mondern ini otoritas hak yang akan berkuasa di setiap wilayah,aku benci dengan dunia busuk ini,sekarang adakah keadilan?kurasa tidak juga,mereka hanya berpikir secara individual dengan apa yang menurut mereka benar.
Yahh di jaman ini benar-benar kacau.
Hingga hari ini, aku memutuskan mengakhiri hidup yang selama ini aku jalani, aku sudah tidak tahan lagi
hidup di dunia ini.
Aku tidak bisa merasakan kesedihan lagi.
Sekarang aku berada di hotel mewah
tepat berada di balkon dengan ketinggian yang memungkinkan seseorang akan mati jika sedikit saja terpeleset.
Sebelum aku mengakhiri hidupku setidaknya aku bisa menikmati rokok untuk terakhir kalinya.
"Hahh..."
Perlahan aku melangkah menuju ketinggian itu.
Tanpa pikir panjang aku langsung melompat terjun dalam ketinggian dengan deru angin
yang seakan menusuk kulitku.
Aku tidak merasakan apa-apa saat dalam keadaan terjun.
Namun aku merasakan sedikit rasa penyesalan dalam hidupku.
Aku sudah ikhlas dengan semua itu,
aku sama sekali tidak menyesali
tindakan yang sekarang ini aku lakukan.
Tidak ada seorangpun yang
menyadari tindakan bunuh diriku
saat ini.
Ahh..ini sudah cukup,aku bisa merasa tenang.
Hingga...
Sesuatu seperti portal mengarah tepat di pandanganku saat aku dalam proses jatuh.
Aku yang menyadari hal tersebut benar-benar terkejut.
Tidak ada yang bisa aku lakukan selain memasuki portal yang mengarah tepat di hadapanku itu.
*Cling*
Sekejap... aku seakan berpindah
tempat sangat jauh dari keberadaanku yang sebelumnya.
Perlahan aku mulai berdiri,merapikan pakaianku hingga saat aku melihat dimana sekarang aku berada.
Aku hanya bisa berkata bahwa aku sekarang berada di sebuah gurun pasir tanpa adanya kehidupan yang terlihat.
Perlahan aku berjalan lurus ke depan
tapi yang menjadi pandanganku adalah lautan pasir.
Cuaca begitu panas hingga bisa menembus setiap tulangku.
Aku tidak tahu apa yang terjadi dan apa yang seharusnya aku lakukan di saat seperti ini.
Perlahan aku terus berjalan sekuat tenaga.
Hingga lebih dari tiga jam...
Seberapa jauh aku menempuh jalan ini,
tetap saja aku tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.
Lalu aku memutuskan beristirahat di salah satu gua yang terlihat nyaman tepat di depanku.
Aku mengambil langkah untuk menetap di gua itu sampai menjelang malam.
Tapi...aku benar-benar sangat tidak tahan dengan panas yang menembus goa ini.
Perlahan aku memutuskan untuk menjelajahi goa yang merujuk semakin dalam.
Aku bepikir mungkin semakin aku memasukinya,maka aku bisa mendapatkan suasana yang berbeda.
Tapi...
Yang aku temukan justru sebaliknya.
"Na..Naga?"
Aku melihat seekor naga besar berwarna ungu yang sedang terbaring tidur.
Namun yang aku rasakan saat berada dekat dengan naga itu,benar-benar sangat nyaman.
Suasana dingin yang menyelimuti naga itu membuatku ingin saja melepaskan pakaianku dan tidur bersamanya.
"Yosh.."
Pada akhirnya aku melakukanya,aku melepaskan pakaianku dan memulai tidur panjang bersama naga.
Aku tertidur lelap di ekor sang naga.
***
Malam tiba...
Aku sekali lagi membuka mata setelah tertidur lelap.
Akan tetapi,kali ini yang aku rasakan berbeda.
Aku seakan merasakan sesuatu seperti cairan menyelimuti tubuhku.
Aku tidak bisa melihat apapun karena terlalu gelap.
Semakin aku merasakanya membuatku semakin muak,pada akhirnya aku memutuskan melancarkan pukulan di segala arah hingga aku merasakan sesuatu yang keras.
Dan itulah langkah awal untuk keluar dari tempat ini.
Perlahan kepalan tanganku mulai terbentuk dan kali ini aku akan
benar-benar menghancurkanya.
"Terima ini...!!!"
Aku meluncurkan pukulan itu.
*Blarrrr...!!*
Aku berhasil menghancurkanya,dan entah kenapa itu membuatku bangga akan diriku sendiri.
Saat aku baru keluar dari tempat itu
lalu saat aku melihat sekeliling....
Aku tidak melihat naga itu lagi.
"Hee...kau bisa keluar ya"
Dan saat itu aku menyadari suara yang terdengar seperti wanita berbicara kepadaku.
Aku terus menoleh ke segala arah dan saat aku menoleh ke atas.
Sekali lagi aku melihat naga itu sedang terbang.
"Apakah naga itu tadi berbicara?..ah tidak mungkin"
Aku bergumam dengan wajah bingung.
"Yaa..tidak aku sangka manusia bisa memasuki sarangku,itu turut di apresiasikan bahkan bisa keluar dari mulutku"
Aku benar-benar terkejut dengan naga itu yang berbicara seperti seorang wanita.
"Kau adalah manusia yang pertama menemukan sarang tinggalku,sebagai rasa bahagiaku bagaimana kalau kita membuat sebuah kontrak...manusia?"
"Tidak...kau benar-benar menakutkan"
Entah apa yang aku pikirkan namun sikap naga itu benar-benar menakutkan.
"Hee...ngomong-ngomong,kau sedikit berbeda dengan manusia yang pernah aku temui,aku turut bahagia jika kau menerima kontraku dan tentu saja, setelah itu aku akan menjadi budakmu,itu sesuatu yang selama ini orang-orang mengincarku"
Aku melihat naga itu turun dan langsung menghampiriku.
Aku benar-benar ketakutan,sebelumnya aku pikir naga itu tidak menakutkan sama sekali.
Perlahan aku melangkah mundur.
Tanpa melihat kebelakang,tiba-tiba aku terperosot masuk kedalam sebuah lubang.
"Huaaaa..."
Saat aku dalam keadaan jatuh...
Anehnya,naga itu meraihku dan menolongku.
Entah kenapa itu membuat rasa takutku menghilang,saat itu aku mulai berpikir naga ini cukup baik.
"Ahhh...saat melihatmu berteriak itu
membuat tubuhku sedikit basah
hey..bagaimana jawabanmu?apa kau mau?"
Aku merasa harus wajib memilih di antara
pilihan itu.
"Eee...sebelum itu,apa yang terjadi jika aku menolaknya?"
"Tentu...kau akan kubunuh,atau..kau akan menjadi benih untuk melahirkan naga baru"
Tatapan naga itu terlihat sangat bersungguh sungguh,dan pada akhirnya aku membulatkan tekad untuk memutuskanya.
"Baiklah,aku menerimamu,oh ya namaku...Retnan Noir..."
Yahh pada akhirnya itulah keputusanku untuk menerimanya tanpa alasan.
"Ini sungguh menarik,namaku..Verly
Verly Void,aku seekor naga sekaligus dewa kehancuran,untuk melakukan kontrak setidaknya aku harus memakai nama belakang tuanku"
"....."
"Haaa..!!"
Aku dengan ekspresi terkejut.
"Kenapa..tuan Retnan?"
Dia tersenyum seakan itu baik-baik saja.
"Hahh...baiklah-baiklah, sekarang namamu.. Verly Noir..!!"
Naga itu tiba-tiba memancarkan cahaya
setelah aku memanggilnya dengan namaku.
Naga yang begitu besar tiba-tiba merubah
sosoknya menjadi seorang wanita yang sexy.
Saat aku melihatnya,aku cukup terkejut melihat sosoknya yang berubah sangat derastis.
Yang pertama menjadi pandanganku adalah,melihat wanita itu memakai pakaian seperti gaun kimono serba warna ungu namun gaun itu cukup tipis,rambut berwarna hitam panjang,dan sepasang tanduk iblis lalu kedua matanya tertutup oleh sebuah kain.
"Yaa... inilah wujud manusia saya
tuan, apakah sekarang anda tertarik dengan saya?"(Verly)
Dia cukup sopan,namun aku masih bingung kenapa wanita ini menutup kedua matanya dengan kain.
"Eh,itu...bisakah kau membuka kain yang menutupi matamu itu?"(Retnan)
Pada akhirnya aku memutuskan bertanya langsung.
"Soal itu tidak bisa,dalam wujud
manusia saya harus menekan
kekuatan sihir saya, jika saya melepaskanya maka seluruh dunia
akan benar-benar hancur,namun anda jangan merasa kecewa,meski
mata saya tertutup saya masih bisa melayani anda"(Verly)
"Oh ya,setelah aku keluar dari goa
ini... aku harap kau bisa pergi dari pandangan ku"
Aku mengatakan apa yang aku pikirkan.
"Ti..Tidak mungkin,setelah anda membuat kontrak..anda meninggalkan saya?
itu benar-benar membuat saya tidak tahan untuk menahan perasaan ini tapi...saya tidak serendah itu,
jika seseorang sudah membuat kontrak maka dia akan selamanya menjadi pengikut orang itu atau menjadi bagian dari jiwa"
(Verly)
Sekali lagi aku berpikir,jika aku tidak membawanya,maka itu sama saja aku akan terkurung di dalam lautan pasir ini untuk selamanya.
"Hahh...baiklah,lagi pula aku juga membutuhkanmu"(Retnan)
"Eh?benarkah?..apa itu tugas pertama saya?"(Verly)
Aku tidak tahu apa yang dipikirkanya,
namun dia terlihat begitu semangat.
"O-Ohh... ya,kita sekarang berada di mana?"
Aku bertanya kepada Verly.
"He?anda tidak tahu?,oh ya..anda memakai pakaian cukup aneh itu
seperti tuxedo,oh begitu kah...anda terkirim ke dunia ini ya,Ahh..aku
benar-benar terlarut oleh perasaan
ini,aku benar-benar beruntung,
ekhem... baiklah saya akan lanjutkan tempat kita sekarang berada, kita sekarang berada di gurun tanpa
akhir" (Verly)
Aku sedikit bingung dengan perkataanya tapi itu terdengar mengerikan.
Sekali lagi aku menghela nafas dan bertanya lagi padanya.
"Yah aku tidak terkejut meski kau tahu aku dari dunia luar,dan apakah kita bisa keluar dari sini?"
Aku bertanya tanpa pikir panjang.
"Itu sangat mudah, di sinilah tempat persembunyian saya sejak miliaran
tahun berlalu,sayalah yang membuat tempat ini dan andalah orang pertama yang menemukan saya,ini sesuatu yang mustahil terjadi, bahkan ribuan dewa sekaligus tidak akan bisa melacak atau
menemukan saya, anda benar-benar
seseorang yang misterius tuan"(Verly)
Aku merasa tidak memahami perkataanya.
"Begitukah?yosh,sekarang bagaimana cara kita keluar?"
Aku bertanya dengan ekspresi sedikit bersemangat.
"Baikah jika itu kemauan anda tuan.
ini adalah dimensi yang saya buat,
jadi seseorang tidak akan bisa
memasukinya dan saya bisa keluar kapanpun namun...
saat kita berada di luar,anda akan merasakan jatuh dari ketinggian 10.000KM"(Verly)
"A..Apa..!?!?!"
Entah kenapa aku mulai berpikir untuk tetap hidup di sini selamanya.
"Tidak perlu khawatir tuan, kita
sudah berkontrak, jiwa kita sudah menyatu yang berarti anda bukanlah manusia namun setengah dewa,anda tidak semudah itu mati,namun ada metode lain secara aman"(Verly)
"Apa itu?"
Aku bertanya dengan wajah ragu.
"Itu...tentu saja masuk ke dalam mulutku di sana anda akan aman,sebenarnya
saya bisa menteleportasi namun dari ketinggian ini,itu hanya akan mengirim anda secara 50% yang artinya hanya 5000KM,jadi..bagaimana keputusan anda..tuan?"(Verly)
Dia tersenyum bahagia seakan aku merasa di bodohi.
"....Tidak,aku yakin kau sedang berbohong"
Aku tidak pernah salah saat mengungkap kebenaran,aku mengatakan apa yang menurut ku benar.
Tapi dia malah meresponya dengan tersenyum.
"Hebat tuan,dan maaf atas kebohongan saya,saya siap menerima hukuman apapun namun sebelum itu,saya akan mengirim anda keluar dari sini"
(Verly)
Verly tiba-tiba bertepuk tangan.
Dan tanpa sadar...
Aku sudah berada di tempat yang berbeda.
***
Aku seperti mendarat di sebuah kota
tua dengan populasi penduduk yang padat.
Saat aku jatuh aku tidak merasakan apapun,dan sekali lagi aku melihat Verly sudah berada di sampingku.
"Verly...kita berada dimana?"
Aku bertanya dengan ekspresi bingung.
"Kita berada di kota Domina,kota
awal dari semua pengelana atau pedagang, oh ya tuan, saya harus menyembunyikan keberadaan saya"
(Verly)
Sesuatu seperti seakan merasuki tubuhku
itu terasa nyawaku keluar dari ragaku.
"Ehh..?!?"
Aku terkejut tiba-tiba telapak tangan kiriku mengeluarkan mulut dan itu menempel.
"A...Apa ini...!!!"
"Yaa..ini pelayan anda,saya bisa bertukar kesadaran dengan anda,tidak perlu khawatir itu hanyalah mulut saya,lagi pula saya juga bisa berpindah tempat ke wajah,atau ke lainnya,saya harus melakukan ini agar keberadaan saya sebagai ancaman tidak di ketahui,tapi bukan berarti saya tidak berguna"(Verly)
Aku merasa hari ini benar-benar sial.
"Kalau begitu,jangan berada di
tanganku berpindahlah ke lai-"
*Duarrrr...*
Dan secara langsung seseorang seperti melemparkan sebuah bom ledakan
dan mengakibatkan keributan di kota yang padat ini.
Aku yang baru sampai dan tidak membawa apa-apa hanya bisa ikut panik.
"Tuan...sekarang gunakanlah saya,
arahkan mulut saya ke si pelempar bom itu"(Verly)
Aku yang tidak mengerti apa
maksudnya hanya bisa melakukan
apa yang Verly katakan.
"Lalu..."
"Cobalah gunakan sihir anda"
(Verly)
"...."
"Haaa..!! kau kira kita berada di dunia fantasy?ma..mana mungkin aku-"
"Cukup fokuskanlah sesuatu yang mengalir pada diri anda,dan cobalah
berimajinasi seakan-akan anda mengeluarkan laser dari tangan anda"
Perlahan aku mulai melakukan apa
yang Verly katakan,aku mengarah kan tanganku ke arah orang tersebut.
Dan tiba-tiba sesuatu seakan keluar dari tanganku.
itu seperti sebuah cahaya laser yang siap menghunus siapa saja.
Tanpa rasa ragu aku dengan cepat menghantamnya dengan sihirku.
"Terima ini..!!"
*Duarrrr...*
Dalam sekejap semua hangus begitu saja.
Aku tidak menyangka aku bisa mengeluarkan sihir sebesar itu.
"Eh?.."
Aku cukup tekejut dengan sihirku yang menimbulkan kehancuran yang luar biasa,
hingga aku melihat hasilnya yang ternyata sebagian besar kota hancur karena sihir yang aku hempaskan.
Tapi anehnya, saat aku
menghunuskan sihirku ke orang itu
aku tidak melihat laser menghantam orang itu.
Seakan itu tadi bukanlah dari sihirku.
"A..Apa maksudnya ini..Verly woi..!!"
Aku berusaha memanggil dari telapak tangan kiriku yang sebelumnya
mulutnya menempel, tapi dia tetap
tidak merespon.
"Sialan..dewa payah,entah kenapa aku telah melakukan sesuatu yang sangat berdosa"
Aku dengan wajah panik dan bingung.
"Dia...Tidak mungkin,tanpa sengaja dia menggunakan sihirku,bahkan tidak butuh izin dariku?..anak ini,jiwanya benar-benar cocok denganku,dan..dan...itu membuat perasaanku semakin mencintainya..Ahh.."
Ucap Verly dalam batin.
"Woi..."
Aku terus memanggilnya dan akhirnya aku melihat mulutnya kembali.
"Ma..Maaf tuan,biarkan saya yang menangani masalah ini"(Verly)
Tiba-Tiba semua kekacuan yang aku timbulkan dan hancurnya kota.
Kembali seperti semula..