Special Eps:Perbicangan Antar Dewa.

Namaku Verly Noir... sang naga

Ya aku sudah mendapatkan nama

baru demi mendapatkan tuanku.

Di samping itu aku juga seorang

wanita dengan hasrat yang besar

terlebih lagi saat melihat tuanku

memakai mulutku yang berada di

telapak tangannya.

Tapi bukan hanya sekedar rasa

cinta yang aku ingin kan dari

tuanku.

Namun sesuatu yang tesembunyi

dari nya.

Kedua hal tersebut yang membuat

diriku sering terlarut dalam cinta

dan suasana.

Alasan aku mengatakan semua itu

karena aku sudah bosan dengan

kekuatanku sendiri.

Dan saat aku bertemu dengan

tuanku aku mulai merubah cara

pandangku.

Untuk pertama kalinya aku

sebagai dewa tertinggi merasakan

semua hasrat itu.

Ahhh.. membayangkan saja sudah

membuat segalanya terlupakan.

Dan sekarang aku berada di kastil

yang hanya aku seorang diri yang

tinggal di sini.

Lebih tepatnya ini adalah kastilku.

Seseorang tidak akan bisa masuk

karena ini berada di dimensi yang

hanya aku sendiri bisa memasukinya

kecuali aku mengizinkan seseorang

memasukinya, dan tentu manusia

akan langsung tewas jika menginjaki

ranah ini.

Aku menyembunyikan keberadaanku

bukan dari jiwa tuanku memang

jiwa kami menyatu namun tempat

inilah yang menjadi rumahku

tapi aku tetap bisa berkomunikasi

dengan tuanku entah sejauh mana

dia,aku akan selalu ada.

Sekarang aku sedang sibuk

bersantai di dalam kolam mandi

seorang diri.

Dan juga ditemani segelas

anggur yang nikmat.

"Ahh.. sekarang tuanku sedang

membersihkan diri ya..

sebaiknya aku tidak melihatnya

dari kastil ku, dan kelihatanya...

ada tamu yang datang"

Aku menyadari keberadaan

seseorang menghampiri kastilku

dan perlahan berjalan menghampiri

diriku yang sedang sibuk mandi.

Dan ternyata... Dia kah.

"... Lama tidak berjumpa..

dewa dengan kain yang menutupi

matanya dengan sifat mesum nya"

"Ahh.. begitukah caramu menyapa

seorang wanita yang sibuk mandi

dan kau perhatikan dengan mata

telanjang, itu sungguh penghinaan

dewa.. Achronos"(Verly)

"Kurasa tidak, kau hanya selalu

tersenyum dan menganggap

semua begitu mudah, senyuman

itulah yang membuat dirimu

terlihat menakutkan"(Achronos)

"Yaa.. aku anggap itu sebuah

pujian, tapi keberadaanmu

menganggu pesta anggur yang

sedang berlangsung sembari

aku menikmati pemandian ini"

(Verly)

" Aku tidak akan pernah tertarik

dengan dewa yang mesum

entah secantik apapun dirimu

jadi jangan khawatir dengan

kehadiranku yang mengganggu mu

yang sedang sibuk, dan juga...

aku baru menyadari kau bisa

melihat wujud abstrak ku"

(Achronos)

"Hee.. meski kedua mataku tertutup

aku masih bisa melihat segalanya,

karena keberadaanmu abstrak kau

bisa menyentuh kastil ku"(Verly)

"Dan juga... aku datang kemari

bukan tanpa alasan, aku ingin

kau menbantuku untuk beberapa

alasan, aku benci mengatakanya

tapi dewa menawan seperti mu

aku yakin bisa mengatasinya"

(Achronos)

"Hmm... kelihatanya perkataanmu

cukup serius, kalau begitu masuklah

kedalam pemandianku ini, aku

memutuskan menikmati pesta ini

bersamamu sembari meminum

segelas anggur, dan tentunya itu

syarat agar bisa mengobrol

denganku"(Verly)

"... Tapi aku yakin itu bukanlah air

pada umumnya, itu terlihat lengket"

(Achronos)

"Tentu, ini terbuat dari air liur

dalam wujud nagaku, aku memakai

bukan tanpa alasan, ini bisa

menghilangkan segala hal yang

menyebabkan kematian dan

tentunya membuatku tetap mulus"

(Verly)

"... Yahh.. baiklah, lagi pula

kau bisa melihat wujud abstrak ku

jadi aku di matamu seperti halnya

manusia"(Achronos)

Aku melihat dia perlahan

melepaskan pakaianya.

Lalu tidak lama dia memasuki

pemandianku dan berada dekat

denganku.

Aku merasa ini akan menjadi

berbincangan yang menarik.

"Baiklah.. apa yang ingin kau

bicarakan, oh ya kau boleh

meminum anggur itu, terasa

manis loh.." (Verly)

Aku sambil bersantai menikmati

segelas anggur.

"O-Ohh... terima kasih, aku ingin

kau membunuh salah satu dewa,

aku yakin dengan kekuatanmu

yang pernah menjadi ancaman

bagi seluruh semesta ini bisa

mengalahkanya"(Achronos)

"Membunuh kah... tapi sebelum itu

kenapa kau bisa menemukan

keberadaanku, ya aku yakin

kau bisa memasuki ranah ini

dengan keberadaan mu, namun

menemukan diriku yang berada

di dalam kastil menurutku itu

sangat mustahil" (Verly)

Aku sambil menikmati segelas

anggur.

"Oh jadi maksudmu aku orang

pertama yang memasuki kastilmu?"

(Achronos)

"Ya, aku akui kau benar-benar kuat"

(Verly)

"Aku tidak butuh simpatimu, karena

aku menyadari dirimu ada di setiap

semesta tak terbatas ini dan ada

di setiap waktu, walau dalam bentuk kekuatan jiwa"(Achronos)

"Hee... bahkan kau mengetahui

setiap bagian diriku, jadi singkatnya

kau menemui setiap diriku untuk

mengetahui dimana keberadaan

diriku yang sebenarnya"(Verly)

"Begitulah, itu cukup mudah

jadi bisakah kita melanjutkan

pembicaraan kita tadi?"(Achronos)

"Maaf.. baiklah" (Verly)

"Aku ingin... kau membunuh

dewa Odin" (Achronos)

"Odin..? dewa baru itu?" (Verly)

"Ya, dia di utus oleh tuhan sebagai

pondasi antara surga dan neraka,

dia sangat arogan setelah di

berkahi oleh sang kuasa"

"Lalu.. kau adalah dewa tertinggi

dengan otoritas yang lebih tinggi

kurasa kau bisa mengatasi nya"

(Verly)

"Ya tentu, akan tetapi aku berpikir

sekali lagi setelah dia mengalahkan

ribuan dewa di dunia Nov Sanctuary

seorang diri, dia.. mendapatkan

beberapa senjata tuhan"(Achronos)

" Senjata tuhan.. Ahh.. begitu kah

senjata yang hampir setara dengan

[REALITY NOVA], memang senjata

itu sedikit menyusahkan, namun

bukan berarti tidak bisa di kalahkan"

(Verly)

"Tapi.. dia sudah memiliki ke tujuh

senjata tuhan dari total dua belas

senjata itu"(Achronos)

" Jadi.. apa yang membuatmu

berkeinginan menghapus

keberadaan dia dari semesta ini?"

(Verly)

"Aku berpikir dia bermaksud..

membunuh ke tujuh pillar surgawi,

kau tahu bukan apa yang akan

terjadi jika para pillar surgawi

terhapus keberadaanya dari

semesta?" (Achronos)

"Yaa... tahtanan dunia akan hancur

dan kata "KIAMAT"akan kembali

di ucapkan, sebab itulah aku

menjadi ancaman karena pernah

menentang mereka" (Verly)

"Jika kau menerima tawaranku

aku akan mendeklarasi perang

antar dewa, dan tentu aku akan

bertanggung jawab atas dirimu

yang menjadi ancaman mereka"

(Achronos)

"Aku yakin kau memiliki beberapa

alasan yang kuat selain mencegah

dia menyerang ketujuh pillar, yah

untuk pertama kalinya aku melihat

dewa tertinggi memohon ke padaku"

(Verly)

"Hentikan wajah mesum mu itu,

dan tentu sebagai gantinya aku akan menuruti perintahmu untuk

selamanya, itu tidak buruk bukan?"

(Achronos)

"Yaa.. itu benar, kau sampai

ketakutan melihat dia, aku rasa

dia benar-benar kuat, memang

itu terdengar akan menyenangkan

namun... aku lebih tertarik

berkelana dengan tuanku" (Verly)

"Tuanmu?.. oh ya aku baru sadar

kau membuat kontrak dengan

manusia, bisakah kau beri alasan

kenapa kau sampai memberikan

segalanya pada orang itu?"

(Achronos)

"Ohh.. tentu dari aku mencintainya,

aku ingin selalu bersamanya,

aku ingin membuat keluarga

denganya aku ingin dia

memperlakukanku sebagai seorang istri" (Verly)

"Hahh.. hanya berkata seperti itu

membuat raut wajahmu bahagia,

tapi aku tidak bodoh, dewa seperti

dirimu tentu aku tidak yakin hanya

sekedar cinta, apa aku harus

menggunakan kekuatanku untuk

mengetahuinya secara paksa?"

(Achronos)

"Hee.. kenapa kau sebegitu ingin

tahu tujuanku dengan tuanku

namun, aku memiliki alasan

yang akan membuat mu yakin

bahwa tuanku adalah sosok

yang bisa mengalahkan dewa

odin seorang diri suatu saat"

(Verly)

"Aku tidak membutuhkan ocehan

omong kosongmu, lagi pula itu

masih " Suatu saat " yang belum

tahu pastinya, lalu.. apa alasan itu?"

(Achronos)

"Dia.. pemilik, senjata realita

dan Authoritymu memberikanya

kepada tuanku"(Verly}

" A..Apa katamu?!?.. Nerph

memberikanya? lalu apa yang

terjadi setelah itu?"(Achronos)

"Sudah kubilang.. pedang itu

kembali ke sang pemilik"(Verly)

" Tuanmu.. sang pemilik?..

pedang yang bahkan belum

di ketahui, namun di nyatakan

oleh ke tujuh pillar sebagai sesuatu

yang akan merubah segalanya.."

"Rasa terkejutmu berlebihan

saat ini tuanku hanyalah sebatas

tingkatan sihir awam, namun aku

yakin dalam waktu dekat dia akan

menyadari keberadaanya dan

di saat itu tiba, aku harus membuat

tuanku mencintaiku selayaknya istri

dengan begitu... dia akan menjadi

raja dan aku ratunya" (Verly)

"'Cih, lagi-lagi perkataanmu tidak

menyakinkan, dirimu yang sekarang

benar-benar gila akan cinta, kau

yang dulu membuat para dewa

tertinggi merinding menyaksikan

aksimu, aku benar-benar kecewa"

(Achronos)

"Benar.. kau benar, aku sangat

terlarut dengan cinta, seakan

aku ini sudah di modifikasi,

namun yang paling ingin aku

raih dari tuanku adalah...

keberadaanya, aku pernah hampir

tewas saat melihat tempat

pedang realita itu berada"(Verly)

"Sudahlah, kau selalu saja

mengutamakan tuan mu,

langsung saja apa kau mau

menerima permintaanku atau

tidak?" (Achronos)

"Ahh.. bagaimana ya, jika kau

bisa melakukan satu hal ini...

aku akan mempertimbangkanya"

(Verly)

"Senyumanmu itu... aku memiliki

firasat buruk tentang ini, tapi

baiklah apa itu?" (Achronos)

"Jadilah budak ku, dan bersedia

untuk menjadi sarung pedang

tuanku, kau akan selalu berada

di dalam kastil ku, menemaniku di

setiap pemandian dan menyaksikan

aksi tuanku dari sini" (Verly)

"Ya aku akan melakukanya jika

semua sudah kau lakukan, tidak

dengan sekarang, apa kau berusaha

menginjak harga diri dewa?"

(Achronos)

"Ahh.. begitu kah jawabanmu

kau pikir aku membiarkan

seseorang yang sudah menyadari

keberadaan ku dan masuk ke

dalam kastilku se-enaknya

pulang dalam keadaan hidup ha?"

(Verly)

"Lagi-lagi senyuman itu, baiklah

aku akan menuruti, Nov Sanctuary

juga dalam kondisi hancur, kastilmu

lumayan mewah, tapi aku punya

satu syarat" (Achronos)

"Yaa.. apa itu?"(Verly)

"Ini bukanlah membuat kontrak

kau hanya perlu merubah

informasi ku dari seluruh sejarah

sebagai budak mu"(Achronos)

" Ya, kau tidak memiliki jiwa

memang... bisa berkontrak

selagi memiliki keberadaan

namun itu hanya akan memicu

bentrokan ikatan antar kontrak

lagi pula.. aku sudah mengorbankan

segalanya demi menyatu dengan

tuanku, tapi tetap saja...

aku tidak bisa menggapai inti

keberadaan nya"(Verly)

"Baiklah, bisa kau mulai"

(Achronos)

"Hee.. baiklah, berdirilah

di hadapanku"

Dia berdiri di pemandian

lalu menghadap padaku

yang sedang duduk

menikmati pemandian ini.

"Kau benar-benar mesum

melihat tubuhku telanjang bulat

di hadapan mu, sebagai

gantinya, dan atas dosamu

menginjaki kastiku, meremehkan

tuanku maka akan ku jadikan

kau budak"(Verly)

*Tik*

Suara jentikan terdengar

dan sesaat tubuh Achronos

bercahaya.

Dia langsung bersujud

di hadapanku.

"Yaa.. bagus, aku tidak mengganti

namamu, aku merubah informasi

dan keberadaan mu akan terikat

oleh kastil ini, maka jika kastil

ini hancur, dirimu akan ikut hancur

dan tentunya kau tidak akan

bisa keluar tanpa seizinku dan

mulai sekarang layanilah setiap

perintahku.. budak" (Verly)

"Baik.. tuan Verly, saya segenap

hati melayani dengan penuh

cinta... tuan" (Achronos)

"Bagus.. Bagus.. sekarang

tugas mu, mumpung aku masih

berada di pemandian, tolong

bersihkan tubuhku, oh ya dan

soal permintaanmu, tuanku ya

tuan Retnan sayang ku yang akan

membunuhnya suatu saat, itulah

janjiku"