Kamu Bohong

"Keluargaku, sih, tidak punya." Luo Tiantian menggelengkan kepalanya dan berkata lagi, "Pamanku punya."

Liu Huai terkejut sejenak, dan dengan penasaran berkata, "Hubunganmu dan pamanmu sangat baik, ya."

Luo Tiantian mengangkat sudut bibirnya, "Ya, Paman sangat menyayangiku."

Liu Huai lanjut bertanya, "Bagaimana dengan orang tuamu?"

Hening. 

Suasana tiba-tiba terasa membeku. Suara angin laut dan ombak menjadi sangat jelas. Luo Tiantian mengangkat kepalanya, matanya mengarah ke langit.

"Orang tuaku, mereka meninggal saat aku berumur tiga belas tahun."

"Aku seorang yatim piatu." Tambahnya. 

"Maaf." Liu Huai mengerutkan kening merasa bersalah. 

"Kamu punya pamanmu, kamu bukan yatim piatu." Ragu-ragu dia ucapkan satu kalimat penenang sekaligus penyemangat. 

Mendengar hal itu, Luo Tiantian menatapnya dengan sorot mata tak terbaca. Tenang dan terlihat tanpa emosi apa pun. Lalu senyum tipis menghiasi bibir mungil itu.